Narkolepsi adalah gangguan tidur yang jarang terjadi namun dapat memiliki dampak yang signifikan pada kualitas hidup seseorang. Ini adalah kondisi neurologis kronis yang ditandai oleh kelumpuhan tidur yang tak terduga, serangan tidur mendalam tiba-tiba, dan perubahan dalam pola tidur yang normal. Meskipun gejalanya dapat bervariasi, pemahaman yang mendalam tentang gejala narkolepsi penting untuk mendukung individu yang terkena dampaknya.
Dilansir dari laman mayoclinic dan sleepfoundation, berikut ini gejala narkolepsi yang menyebabkan kantuk berlebihan secara mendadak. Yuk disimak!
1. Serangan Tidur yang Tiba-tiba
Salah satu gejala paling menonjol dari narkolepsi adalah serangan tidur mendalam yang datang secara tiba-tiba dan sulit untuk ditahan. Orang dengan narkolepsi bisa merasa sangat lelah secara mendalam dalam waktu singkat dan mungkin tertidur di situasi yang tidak tepat, seperti saat berbicara dengan seseorang atau mengemudi.
2. Kelumpuhan Tidur
Kelumpuhan tidur adalah pengalaman yang mencengangkan, di mana seseorang merasa sadar namun tidak dapat bergerak setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Ini biasanya terjadi selama beberapa detik hingga beberapa menit, tetapi dapat menghasilkan perasaan panik yang intens.
3. Katapleksi
Katapleksi adalah gejala khas narkolepsi yang ditandai oleh hilangnya tonus otot secara tiba-tiba. Ini sering dipicu oleh emosi seperti tawa, kejutan, atau kemarahan. Penderitanya bisa mengalami penurunan tonus otot ringan hingga kehilangan kendali otot yang lebih parah, seperti lutut melemah atau kepala tiba-tiba jatuh.
4. Gangguan Tidur Malam
Orang dengan narkolepsi juga bisa mengalami gangguan tidur malam seperti insomnia, tidur yang tidak nyenyak, atau mimpi yang intens. Perubahan dalam pola tidur dapat memperburuk kelelahan dan mengganggu kualitas hidup.
5. Halusinasi Hipnagogik dan Hipnopompik
Halusinasi hipnagogik terjadi saat seseorang tertidur atau bangun tidur, sementara halusinasi hipnopompik terjadi saat seseorang bangun dari tidur. Ini dapat mencakup pengalaman visual atau auditori yang nyata meskipun sedang dalam keadaan sadar.
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang kompleks dengan gejala yang beragam, termasuk serangan tidur mendalam, kelumpuhan tidur, dan katapleksi. Dampaknya pada kualitas hidup seseorang bisa signifikan, tetapi dengan perawatan yang tepat dan dukungan yang baik, individu yang terkena narkolepsi dapat belajar untuk mengelola gejala dan menjalani kehidupan yang lebih produktif dan memuaskan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
-
3 Risiko Lee Mi Jin setelah Berubah Menjadi Tua di Miss Night and Day, Apa Saja?
-
Review Drama Korea 'Soul Mechanic', Mengangkat Isu tentang Kesehatan Mental
-
Review Film Calamity: a Childhood of Martha Jane Cannary, Petualangan Seru Martha untuk Melindungi Keluarganya
Artikel Terkait
-
Waspada Penyakit Ginjal! Ini Tanda-Tanda yang Muncul di Kulit
-
Benarkah Pasien Penyakit Ginjal Kronis Dilarang Makan Buah? Ini Penjelasan Dokter
-
Ngantuk Saat Puasa? Ini Jurus Jitu Berkendara Aman di Bulan Ramadan
-
Usai Viral Rapikan Buncis, Mayor Teddy Sejajarkan Botol Minum di Dekat Prabowo: Gejala OCD?
-
Kurangi Risiko Kecacatan akibat Stroke dengan Penanganan dalam 4,5 Jam Pertama
Health
-
Mengenal Metode Mild Stimulation Dalam Program Bayi Tabung, Harapan Baru Bagi Pasangan
-
Kenali Tongue Tie pada Bayi, Tidak Semua Perlu Diinsisi
-
Jangan Sepelekan Cedera Olahraga, Penting untuk Menangani secara Optimal Sejak Dini
-
3 Tips agar Tetap Bugar saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?