Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Adela Puspita
Ilustrasi bayi sedang sakit dan menangis (Freepik/zilvergolf)

Bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang masih berkembang dan sensitif. Tidak jarang, orang tua akan menghadapi situasi bayi mereka muntah setelah makan. Muntah pada bayi bisa menjadi hal yang umum dan sebagian besar waktu tidak perlu dikhawatirkan.

Namun sebagai orang tua yang peduli, penting untuk memahami beberapa penyebab umum mengapa bayi suka memuntahkan makanan. Dilansir dari laman momjunction dan newbornhub, berikut ini lima penyebab utama muntah pada bayi.

1. Refluks Gastroesofageal (GERD)

Refluks gastroesofageal adalah kondisi isi lambung termasuk asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Pada bayi, otot-otot yang menghubungkan lambung dan kerongkongan masih lemah, sehingga isi lambung lebih mudah naik kembali. Ini dapat menyebabkan bayi muntah setelah makan.

Jika muntah terjadi secara teratur dan disertai gejala seperti kesulitan makan, berat badan turun, atau iritabilitas, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

2. Overfeeding atau Overeating

Memberi makan bayi terlalu banyak atau terlalu cepat bisa menyebabkan muntah. Lambung bayi masih kecil dan tidak mampu menampung banyak makanan sekaligus.

Jika bayi terlalu banyak makan, lambungnya mungkin terlalu penuh dan merespons dengan muntah. Penting untuk memberi makan bayi dalam porsi kecil dan memberi waktu bagi lambungnya untuk mencerna makanan.

3. Alergi atau Intoleransi Makanan

Alergi atau intoleransi makanan juga dapat menjadi penyebab muntah pada bayi. Bayi bisa mengalami reaksi terhadap zat tertentu dalam makanan, seperti laktosa atau protein dalam susu sapi. Ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan dan muntah.

Jika dicurigai adanya alergi atau intoleransi makanan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk pengujian dan penanganan lebih lanjut.

4. Posisi yang Salah saat Makan

Cara Anda memegang, menyusui, atau memberi makan botol pada bayi dapat mempengaruhi seberapa mudah makanan masuk ke lambungnya.

Posisi yang salah bisa membuat udara tertelan bersama makanan, hal ini dapat menyebabkan perut kembung dan muntah. Pastikan Anda memberi makan bayi dalam posisi yang nyaman dan mendukung pencernaan yang baik.

5. Infeksi Saluran Pencernaan

Infeksi saluran pencernaan, seperti infeksi virus atau bakteri juga dapat menyebabkan muntah pada bayi. Infeksi ini bisa mengiritasi lambung dan sistem pencernaan bayi, yang mengakibatkan muntah sebagai respons perlindungan tubuh. Jika bayi Anda muntah disertai demam atau gejala lain infeksi, segera konsultasikan dengan dokter.

Sebagian besar, muntah pada bayi adalah hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika Anda merasa khawatir tentang pola muntah bayi atau gejala lain yang terkait, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk mendapatkan panduan dan perawatan yang tepat.

Adela Puspita