Berhubungan seks selama menstruasi adalah pilihan pribadi, tetapi penting untuk memahami resikonya sebelum Anda memutuskan untuk melakukannya.
Dilansir dari laman healthgrades dan mayoclinic, berikut adalah beberapa resiko yang perlu Anda pertimbangkan.
1. Penyakit Menular Seksual
Berhubungan seks saat menstruasi dapat meningkatkan resiko penularan PMS. Meskipun menstruasi itu sendiri tidak meningkatkan resiko tertular PMS, tetapi kontak dengan darah menstruasi dapat menjadi media untuk penyebaran infeksi.
Penting untuk menggunakan kondom atau alat pengaman lainnya untuk mengurangi resiko ini.
2. Kontaminasi
Kontak dengan darah menstruasi juga dapat meningkatkan resiko infeksi, terutama jika ada luka terbuka atau gangguan kekebalan tubuh.
Jika salah satu dari Anda memiliki luka atau lecet pada area genital, berhati-hatilah untuk menghindari kontak dengan darah menstruasi.
3. Kehilangan Darah yang Lebih Banyak
Berhubungan seks selama menstruasi dapat merangsang aliran darah yang lebih kuat. Ini dapat mengakibatkan kehilangan darah yang lebih banyak dan memperpanjang periode menstruasi Anda.
4. Rasa Tidak Nyaman
Beberapa wanita merasa tidak nyaman atau sakit saat berhubungan seks selama menstruasi. Kram perut atau ketidaknyamanan lainnya dapat membuat pengalaman tersebut tidak menyenangkan.
5. Resiko Kehamilan
Meskipun resiko hamil selama menstruasi umumnya lebih rendah dibandingkan dengan periode lainnya, namun hal ini tidak selalu aman.
Sperma dapat bertahan hidup dalam tubuh wanita selama beberapa hari, jadi jika siklus menstruasi Anda tidak teratur, masih ada kemungkinan hamil.
6. Gangguan Infeksi Saluran Kemih
Berhubungan seks selama menstruasi dapat meningkatkan resiko ISK pada wanita. Ini disebabkan oleh peningkatan kelembapan di sekitar area genital selama menstruasi.
7. Menurunkan Kenikmatan Seksual
Beberapa pasangan merasa bahwa darah menstruasi dapat mengurangi kenikmatan seksual. Hal ini dapat memengaruhi pengalaman intim Anda selama menstruasi.
Sebelum memutuskan untuk berhubungan seks saat menstruasi, pertimbangkan dengan cermat resiko-resiko di atas dan diskusikan dengan pasangan Anda. Berbicaralah terbuka tentang kenyamanan dan keamanan masing-masing.
Jika Anda memiliki kekhawatiran kesehatan atau pertanyaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter Anda. Ingatlah bahwa keputusan ini adalah hal yang sangat pribadi dan yang paling penting adalah merasa nyaman dan aman dalam setiap pilihan yang Anda buat.
Baca Juga
-
Bukan Kualitas, Tapi Stereotip yang Kadang Halangi Perempuan Menjadi Pemimpin
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya
-
Apakah Hari Kartini Menjadi Tameng Emansipasi oleh Kaum Wanita?
-
Tamat! Ini 3 Momen Menyakitkan bagi Noh Young Won di Bitter Sweet Hell
-
Siap-Siap Emosi! 3 Drama Korea Ini Sepanas Film Ipar adalah Maut
Artikel Terkait
-
Rekomendasi Posisi Seks Saat Cuaca Sedang Dingin, Tidak Hanya Berpelukan Lho
-
Pasutri Ikut Pesta Seks Orgy karena Ngaku Ingin Happy Ending, Kenali Bahayanya
-
Profil 4 Tersangka Pesta Orgy, Ini Peran 'Gila' Mereka Gelar Seks Bebas
-
Sosok Pasutri Penyelengara Pesra Orgy, Tak Happy Bercinta dengan Pasangan Sendiri
-
6 Tips Pendidikan Seks untuk Anak Sesuai Usia, Biarkan Anak Bertanya
Health
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
-
Popcorn Brain: Ketika Otak Sulit Fokus Akibat Sering Terpapar Gadget
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
Terkini
-
Bukan Sekadar Hiburan: Membaca Novel Bisa Asah Daya Ingat dan Sehatkan Otak
-
Review Film Gowok - Kamasutra Jawa: Nggak Cuma Bahas Seksualitas yang Sensual
-
Mangrove Tak Goyah: Tangguh Menahan Badai, Tahan Jejak Karbon
-
Menggerakkan Harapan Penghuni Panti Eks Psikotik Bersama Komunitas Perlitas
-
Pertambangan Nikel di Raja Ampat: Kronologi dan Bayangan Jangka Panjang