Kamu pasti sudah tak asing lagi dengan istilah roleplay, bukan? Ya, roleplay adalah bentuk permainan di mana seseorang berpura-pura menjadi karakter lain dalam peran yang mereka mainkan. Biasanya, karakter tersebut bisa berupa selebritas, tokoh terkenal, atau karakter fiksi. Namun, tahukah kamu bahwa roleplay, terutama ketika dilakukan di media sosial, dapat memiliki dampak buruk yang patut kamu waspadai? Dikutip dari Halodoc, berikut penjelasannya:
1. Menumbuhkan Ketergantungan
Pertama-tama, roleplay di media sosial bisa membuat kamu terjerat dalam lingkaran ketergantungan yang sulit diputuskan. Ketika kamu merasa senang dan bahagia saat memainkan peran tertentu, ini disebabkan oleh peningkatan hormon dopamin dalam otakmu. Namun, kebahagiaan ini hanya bersifat sementara.
Ketika rasa bahagia itu memudar, kamu mungkin merasa terdorong untuk terus bermain peran untuk merasakan kebahagiaan lagi. Inilah yang bisa membuatmu terjebak dalam ketergantungan terhadap roleplay di media sosial, yang pada akhirnya dapat berdampak negatif pada kesehatan mentalmu.
BACA JUGA: 4 Rahasia Kebahagiaan Menurut Profesor Harvard, Ternyata Simpel!
2. Berbohong Secara Kompulsif
Dalam roleplay, seseorang sering kali menciptakan skenario dan latar belakang karakter berdasarkan imajinasi mereka. Ini seharusnya menjadi cara yang baik untuk mengasah imajinasi, bukan? Sayangnya, jika dilakukan terlalu sering dan terlalu intens, hal ini dapat memicu perilaku berbohong secara kompulsif.
Ketika kamu terlalu sering berpura-pura menjalani kehidupan yang tidak nyata, kamu dapat dengan mudah kehilangan pemahaman tentang apa yang nyata dan apa yang tidak. Akibatnya, kamu mungkin akan berbohong tentang kehidupanmu sendiri, yang dikenal dalam psikologi sebagai perilaku berbohong kompulsif.
3. Kepercayaan Diri Rendah
Roleplayer juga dapat mengalami penurunan kepercayaan diri. Penelitian menunjukkan bahwa banyak orang cenderung membandingkan diri dengan orang lain yang mereka lihat di media sosial. Hal ini dapat memicu rasa tidak puas terhadap diri sendiri.
Selain itu, seseorang yang sering bermain peran mungkin memiliki penilaian diri yang rendah karena mereka selalu berusaha menjadi karakter yang mereka anggap lebih baik atau menarik daripada diri mereka sendiri. Hal ini dapat mengakibatkan ketidakpuasan terhadap identitas diri yang sebenarnya dan merasa inferior.
BACA JUGA: 3 Tips untuk Mahasiswa Baru agar Tidak Menyesal di Semester Akhir
4. Perilaku Asosial
Roleplay yang berlebihan di media sosial juga dapat menyebabkan perilaku asosial. Kamu mungkin akan menghabiskan sebagian besar waktu luangmu di dunia maya, yang bisa menghambat interaksi dengan teman-teman sebayamu di dunia nyata.
Selain itu, kamu mungkin merasa terisolasi dari lingkungan sosialmu karena kurangnya koneksi dengan orang lain di dunia nyata. Lama kelamaan, hal ini dapat mengarah pada perilaku asosial, yaitu ketidakmampuan atau ketidakmotivasian untuk berinteraksi dengan lingkungan sosialmu.
Pastikan untuk tetap menjaga keseimbangan antara kehidupan nyata dan permainan peran di dunia maya agar kamu tidak mengalami dampak buruk yang telah disebutkan di atas. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
4 Alasan Pentingnya Work Life Balance, Buat Kita Lebih Fokus saat Bekerja
-
4 Alasan Kamu Tidak Harus Mengadakan Pesta Pernikahan, Hemat Biaya!
-
7 Strategi Efektif untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca pada Orang Dewasa
-
5 Langkah Mengatasi Anggota Keluarga yang Toxic, Jaga Batasan!
-
6 Penyebab Enochlophobia atau Phobia Takut Keramaian yang Perlu Kamu Tahu
Artikel Terkait
-
Platform Cashback & Referral, Benar Nggak Sih Bisa Beri Keuntungan buat Netizen?
-
Gandeng Banyak Seniman, Starship Siap Debutkan Girl Group KiiiKiii
-
Regulasi Pembatasan Media Sosial untuk Anak: Mengapa Mendesak?
-
Siapa Ratu Sedunia? Ngaku Pewaris Kerajaan Surya Loka Langit, Cairkan Warisan di 17 Negara hingga Berlian 57 Kg!
-
Google Sepakat Ikut Aturan Prabowo untuk Batasi Anak Main Medsos
Health
-
Secondary Traumatic Stress : Rasa Simpati yang Justru Punya Dampak Negatif
-
Purging atau Alergi? Ini Cara Kenali Breakout Akibat Produk Baru
-
Waspada! Ini 3 Penyakit Menular yang Lazim Muncul saat Musim Hujan
-
Fenomena Fatherless di Indonesia dan Dampaknya bagi Perkembangan Anak
-
Seni Meronce Manik-Manik: Jalan Menuju Pemahaman Emosi dan Kesehatan Mental
Terkini
-
Segere Wes Arang-Arang, Fenomena Remaja Jompo dalam Masyarakat!
-
Sinopsis Film Berebut Jenazah: Bukan Horor, tapi Kisah Haru di Tengah Perbedaan
-
Ulasan Buku 'Kita, Kami, Kamu', Menyelami Dunia Anak yang Lucu dan Jenaka
-
Generasi Muda, Jangan Cuek! Politik Menentukan Masa Depanmu
-
Pesta Kuliner Februari 2025: Promo Menggoda untuk Para Foodie!