4 Rahasia Kebahagiaan Menurut Profesor Harvard, Ternyata Simpel!

Hayuning Ratri Hapsari | Riva Khodijah
4 Rahasia Kebahagiaan Menurut Profesor Harvard, Ternyata Simpel!
Ilustrasi wanita bahagia (pexels.com/Amina Filkins)

Apa sebenarnya yang menjadi rahasia kebahagiaan dan kesehatan? Apakah sesimpel menjadi bahagia bisa diputuskan sendiri oleh tiap orang? Atau apakah kebahagiaan hanya bisa dirasakan jika kamu punya cukup banyak uang atau ketenaran? Tentunya kamu penasaran, bukan?

Dikutip dari laman yourtango.com, menurut profesor dan psikiater Harvard, Robert Waldinger, kebahagiaan tidak ada hubungannya dengan ketenaran, uang, ataupun kesuksesan. Justru menurutnya hal yang dapat membuat seseorang bahagia, yaitu memiliki relasi yang baik.

Dalam sebuah penelitian multigenerasi yang dilakukan di Harvard dan dimulai pada tahun 1930-an, dua kelompok dipelajari. Kelompok pertama terdiri dari mahasiswa laki-laki Harvard (yang menurut catatan New York Times termasuk John F. Kennedy), dan kelompok kedua terdiri dari anak laki-laki dari keluarga kurang mampu yang tinggal di lingkungan termiskin di Boston.

Setelah proses pemindaian otak, wawancara dengan subjek (dan kadang dengan keluarga mereka), analisis darah, serta pemeriksaan kesehatan, akhirnya penelitian tersebut membuahkan hasil.

Siapa sangka, hasil penelitian selama kurang lebih 75 tahun tersebut memberikan kesimpulan bahwa kebahagiaan dan kesehatan berkaitan erat dengan hubungan (relationship).

Nah, berikut akan diulas lebih rinci apa saja yang menjadi rahasia kebahagiaan berdasarkan riset di Harvard tersebut.

1. Orang yang lebih terhubung secara sosial akan lebih bahagia, lebih sehat secara fisik, dan hidup lebih lama

Berdasarkan penelitian yang menghabiskan waktu sangat lama tersebut bisa disimpulkan bahwa terlalu sering menyendiri bisa berdampak buruk bagi kualitas hidup. Kamu akan jauh lebih bahagia apabila punya koneksi yang dalam, baik terhadap keluarga, maupun teman-teman.

2. Dalam sebuah hubungan kualitas lebih penting dibanding kuantitas

Jangan bangga dulu kalau punya teman banyak. Percuma saja punya teman di mana-mana tapi gak ada satu pun yang bisa benar-benar kamu percaya. Itu artinya, kualitas pertemananmu perlu diperbaiki.

Akan jauh lebih baik bila meski temanmu sedikit, tapi setidaknya mereka loyal dan selalu suportif. Pertemanan seperti inilah yang mesti kamu dapatkan.

3. Hubungan yang baik tetap ada pertengkaran

Harus diakui, suatu hubungan yang di dalamnya sarat sekali dengan percekcokan memang gak sehat. Kendati demikian, bukan berarti suatu hubungan bisa dijalani tanpa mengalami pertengkaran sama sekali, lho. Hubungan yang baik sekalipun pasti pernah diwarnai dengan salah paham atau cekcok.

Sudah kodratnya suatu hubungan mengalami pasangan surut. Hal yang terpenting, di dalamnya tetap ada tingkat kepercayaan yang tinggi, komitmen, serta respek. Selama semua itu ada, maka hubungan bisa dipastikan tetap berada di jalur yang benar.

4. Kesepian bisa membunuhmu

Hati-hati dengan perasaan kesepian, karena dampaknya tidak main-main. Orang yang terisolasi secara sosial cenderung tidak bahagia. Itulah sebabnya kondisi kesehatan mereka akan menurun lebih cepat, bisa mengalami penurunan fungsi otak, hingga harapan hidup lebih singkat.

Makanya, sangat penting untuk mengelilingi diri kamu dengan orang-orang yang tepat. Kalau enggak, kesepian bisa membunuhmu secara perlahan, lho.

Dari uraian tadi bisa disimpulkan bahwa kebahagiaan ternyata gak ada hubungannya dengan materi. Justru lebih berkaitan dengan interaksi dengan sesama. Gak heran jika manusia itu makhluk sosial. Sudah kodratnya gak bisa hidup sendiri!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak