Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Ilustrasi Seseorang Berada di Bawah Terik Sinar Matahari (Unsplash/rodney hane)

Dalam beberapa bulan terakhir, cuaca panas nan ekstrem melanda sebagian besar wilayah di Indonesia. Paparan suhu sekitar 30-38 derajat selsius mewarnai sebagian besar daerah di Indonesia dalam kurun waktu antara bulan Juli hingga Oktober ini. Melansir dari data yang dirilis oleh BMKG, cuaca panas ini kemungkinan besar akan berlangsung hingga akhir Oktober nanti.

Cuaca panas yang tergolong ekstrem di tahun ini menyebabkan banyak orang mengalami beberapa kondisi medis atau penyakit yang disebabkan oleh paparan suhu panas tersebut. Berikut ini merupakan 3 penyakit yang berisiko muncul karena paparan cuaca panas ekstrem di Indonesia.

1. Heat Stroke

Heat stroke merupakan sebuah kondisi dimana tubuh seseorang tidak mampu mendinginkan diri secara alami akibat terpapar suhu panas berlebih dan dalam waktu cenderung lama. Melansir dari laman halodoc.com, kondisi heat stroke ini sangat mungkin muncul di kondisi panas yang cukup ekstrem seperti yang dialami Indonesia saat ini. Kondisi ini cukup berbahaya apabila suhu tubuh seseorang telah mencapai 40 derajat selsius.

Heat stroke tersebut umumnya ditandai dengan kondisi kepala pusing dan penglihatan mulai kabur. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan kesadaran apabila suhu tubuh mencapai lebih dari 40 derajat selsius. Apabila seseorang mengalami heat stroke yang cukup kronis, usahakan untuk segera mendapatkan pertolongan medis agar tidak terjadi hal-hal yang jayh lebih buruk.

2. Migrain Disertai Dehidrasi

Cuaca panas ternyata dapat menyebabkan seseorang mengalami migrain yang diikuti oleh tanda-tanda dehidrasi. Melansir dari situs halodoc.com, migrain tersebut dapat muncul karena tubuh seseorang terpapar panas berlebih yang disertai silau cahaya yang cukup tinggi. Hal ini menyebabkan terjadinya sakit kepala pada seseorang.

Apabila sakit kepala ini cukup ringan, orang tersebut hanya cukup beristirahat sejenak guna menurunkan suhunya. Namun, apabila sudah mengalami sakit kepala berat dan diikuti dengan dehidrasi, usahakan penderita tersebut diberi asupan cairan guna meminimalisir rasa dehidrasi tersebut dan segera mendapatkan pertolongan medis apabila kondisinya tak kunjung membaik.

3. Malaria

Cuaca panas seperti saat ini cukup berisiko untuk terjadinya penyakit malaria. Melansir dari data yang dirilis oleh National Institutes of Health (NIH), di musim panas seperti sekarang ini perkembangan parasit Plasmodium yang berada di tubuh nyamuk Anopheles lebih pesat karena cuaca.

Selain itu, nyamuk ini juga cenderung menyukai suhu-suhu yang tergolong tinggi diantara 25-35 derajat selsius. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar dan segera melapor ke pihak medis terkait apabila terdapat penderita yang terpapar Malaria.

Nah, itulah beberapa penyakit yang berisiko muncul saat cuaca panas seperti sekarang. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir