Memilih hewan dan daging kurban yang baik dan bebas dari risiko penyakit memang menjadi syarat mutlak bagi orang-orang muslim yang ingin berkurban pada perayaan hari raya Iduladha. Salah satu penyakit yang cukup rawan untuk menyerang hewan kurban dan mengontaminasi daging kurban adalah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).
Dilansir dari laman halodoc.com, penyakit yang bisa menyerang sapi, domba, kambing, dan kerbau ini bisa pula menginfeksi manusia melalui konsumsi daging.
Oleh karena itu, mengonsumsi dan memilih daging kurban yang baik merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan agar penyakit PMK tersebut tidak menular kepada manusia.
Berikut ini ada 3 tips sederhana untuk memilih dan menghindari daging kurban yang berisiko terkontaminasi PMK atau Penyakit Mulut dan Kuku.
1. Pilih Hewan Kurban Dalam Keadaan Sehat
Hewan kurban atau ternak yang biasanya terkena PMK akan memiliki gejala-gejala yang cukup mudah diketahui. Salah satunya adalah terdapat luka melepuh seperti sariawan pada sekitar bibir dan area dalam mulut hewan.
Dilansir dari artikel berjudul “Foot and mouth disease”, hewan ternak yang terkena penyakit mulut dan kuku ini akan sedikit mengalami kekurusan karena tidak nafsu makan karena susah untuk menguyah makanannya.
Luka lepuh yang muncul di area sekitar mulut hewan ini juga umumnya terdapat disela-sela kuku hewan tersebut. Hewan yang terkena penyakit ini harus segera dipisahkan dan dikarantina oleh pihak peternak atau penjual. Apabila kondisi hewan tersebut sudah cukup parah, kemungkinan hewan tersebut harus dimusnahkan.
2. Hindari Memotong Kambing dan Sapi di Satu Tempat yang Sama
Berbeda dengan sapi, infeksi virus PMK umumnya cukup jarang terlihat pada domba dan kambing. Namun, domba dan kambing bisa menunjukkan terkena virus PMK meski tanpa gejala. Hal inilah yang membuat proses pemotongan hewan kurban antara sapi dan kambing harus dipisahkan.
Dilansir dari laman halodoc.com, virus PMK bisa tetap menular dari kotoran hewan atau lendir hewan yang terinfeksi kepada hewan lain ataupun daging yang telah dipotong. Oleh karena itu, menjaga kebersihan lokasi pemotongan dan pemrosesan daging tersebut menjadi hal yang utama.
3. Cara Mengolah Daging Kurban Harus Tepat
Meskipun PMK tidak akan menulari manusia, namun penyakit ini juga bisa mempengaruhi higienitas daging tersebut. Oleh karena itu, daging kurban setelah diterima oleh penerima dianjurkan untuk segera dibersihkan dan dimasak.
Lalu, apabila kamu ingin mengawetkan daging tersebut bisa dengan cara menyimpannya di lemari pendingin atau dikeringkan menjadi dendeng dengan ditaburi garam agar menjaga keawetan daging tersebut.
Nah, itulah beberapa cara aman untuk meminimalisir penularan PMK dari daging kurban. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mewah! Patrick Kluivert Panggil Bek-Bek Tangguh ke Skuad Timnas Indonesia
-
Operasional VAR Liga 1 Dikritik Banyak Pihak, PSSI Perlu Lakukan Evaluasi
-
Tak Hanya Gacor! 3 Alasan yang Bisa Buat Egy Maulana Vikri Dipanggil Timnas Indonesia
-
Heboh Munculnya Grup Fantasi Sedarah, Bukti Kemerosotan Moral Masyarakat?
-
Mees Hilgers Ukir Rekor, Patrick Kluivert Harus Jeli Manfaatkan Sang Pemain
Artikel Terkait
-
Bolehkah Nonmuslim Ikut Berkurban Saat Iduladha? Begini Hukumnya Dalam Islam
-
Bolehkah Makan Daging Kurban Sendiri? Jangan Asal, Ini Penjelasan Lengkapnya!
-
Gamers Bisa Kurban lewat Free Fire, Ini Caranya
-
Dapat Perhatian Khusus Presiden, Menko Muhadjir Tinjau Fasilitas Kesehatan Jemaah Haji di Arab Saudi
-
Prabowo Disarankan Hapus Kemenko PMK dan Kemendes, Tak Perlu Tambah Pos Kementerian
Health
-
Neural Fatigue: Kelelahan Kognitif Akibat Terpapar Stimulus Berulang
-
Attention Fragmentation: Pecahnya Pikiran Akibat Konsumsi Konten Receh
-
Fenomena Brain Fog: Kesulitan Fokus Akibat Sering Konsumsi Konten Receh
-
6 Jenis Tanaman yang Dapat Mengatasi Bau Mulut, Ada Apel hingga Kemangi
-
Cognitive Offloading: Ketika Otak Tak Lagi Jadi Tempat Menyimpan Informasi
Terkini
-
Venezia Terpeleset, Jay Idzes dan Kolega Harus Padukan Kekuatan, Doa dan Keajaiban
-
Ponsel Honor 400 Bakal Rilis Akhir Mei 2025, Usung Kamera 200 MP dan Teknologi AI
-
Gua Batu Hapu, Wisata Anti-Mainstream di Tapin
-
Jadi Kiper Tertua di Timnas, Emil Audero Masih Bisa Jadi Amunisi Jangka Panjang Indonesia
-
Realme Neo 7 Turbo Siap Meluncur Bulan Ini, Tampilan Lebih Fresh dan Bawa Chipset Dimensity 9400e