Sudah sejak lama gula merah dianggap lebih sehat daripada gula putih dan menjadi alternatif bagi para penderita diabetes. Akan tetapi, apakah pendapat ini sepenuhnya benar? Mari kita pelajari lebih lanjut mitos dan fakta seputar gula merah dan gula putih.
Apa itu Gula Merah dan Gula Putih?
Gula merah sering juga disebut dengan gula aren yang biasanya terbuat dari nira pohon kelapa. Melansir dari laman alodokter.com, gula merah mengandung beberapa nutrisi seperti zat besi, zinc, kalsium, kalium, polifenol, antioksidan, dan inulin. Sementara itu, gula putih atau yang biasa disebut gula pasir diperoleh dari ekstrak tebu yang dikristalisasi. Dalam proses pembuatannya, sirup molase dihilangkan, sehingga menghasilkan warna putih.
Kandungan Gizi dan Kalori
Dilihat dari kandungan yang dimiliki gula merah, terlihat gula merah lebih unggul dari sisi kandungannya yaitu mineralnya yang lebih banyak seperti kalsium, zat besi, dan kalium. Tapi jumlahnya tidak signifikan untuk memberikan efek kesehatan yang berarti. Dikutip dari kumparan.com, dari segi kalori, perbedaan antara gula merah dan gula putih tidak terlalu besar. Dalam satu sendok teh (4 gram), gula merah mengandung sekitar 15 kalori, sedangkan gula putih mengandung 16,3 kalori.
Indeks Glikemik (IG)
Dilansir dari laman alodokter.com, gula merah memiliki indeks glikemik (IG) yang lebih rendah, yaitu sekitar 54, sementara gula putih memiliki IG sekitar 65. IG adalah ukuran seberapa cepat makanan meningkatkan kadar gula darah. Oleh karena itu, gula merah sering dianggap lebih aman bagi penderita diabetes karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang drastis.
Mitos vs Fakta
- Mitos: Gula merah lebih sehat daripada gula putih.
- Fakta: Dari sisi kalori dan pengaruhnya terhadap gula darah, keduanya hampir sama. Mengutip dari gooddoctor.co.id, mengatakan bahwa keunggulan gula merah terletak pada kandungan mineralnya yang sedikit lebih tinggi dan indeks glikemik yang lebih rendah.
- Mitos: Gula merah aman dikonsumsi sebanyak mungkin bagi penderita diabetes.
- Fakta: Gula merah tetap mengandung kalori dan karbohidrat yang dapat meningkatkan kadar gula darah jika dikonsumsi berlebihan.
- Mitos: Gula aren adalah gula alami yang lebih sehat.
- Fakta: Gula aren, gula merah, dan gula putih sama-sama harus dibatasi konsumsinya. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes.
Jadi gula merah memang memiliki beberapa keunggulan dibandingkan gula putih, seperti kandungan mineral yang lebih tinggi dan indeks glikemik yang lebih rendah. Tetapi, perbedaan ini tidak signifikan dan keduanya tetap harus dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Jadi, memilih gula merah atau gula putih lebih merupakan masalah preferensi rasa daripada manfaat kesehatan. Konsumsi gula berlebihan, apapun jenisnya, tetap berpotensi menimbulkan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
AIA Healthiest Schools Bootcamp: Merancang dan Mengeksekusi Proyek Sekolah Sehat
-
Tanpa ke Salon! Coba Masker Rambut dari Bahan Pemanis untuk Kilau Maksimal
-
Konsumsi Gula Berlebih Saat Puasa Ramadan Bikin Anak Rentan Depresi dan Gangguan Mental? Ini Penjelasan Dokter
-
Tips Aman Bikin Gorengan untuk Takjil Buka Puasa, Bye-Bye Sakit Tenggorokan!
-
Menu Sahur Saat Diet yang Tidak Menyebabkan Lemas Dan Gula Darah Naik
Health
-
Intermittent Fasting vs. Keto, Mana yang Lebih Efektif untuk Panjang Umur?
-
Mengenal Terapi CAR-T Cell: Inovasi Perawatan Medis Kanker Darah
-
Stunting Bukan Takdir! Kenali Penyebab, Bahaya, dan Solusi untuk Anak
-
Kenali Gejala Kanker Darah Sejak Dini Sebelum Terlambat, Cek Tanda-Tandanya
-
Bahaya Begadang saat Ramadan: Kurang Tidur, Kinerja Menurun?
Terkini
-
3 Drama China Baru Maret 2025, Ada Drama Bai Lu dan Esther Yu
-
3 Drama Thailand yang Dibintangi Got Jirayu, Terbaru Ada Chom Chai Ayothaya
-
3 Novel ini Merupakan Medium atas Sebutan "Perempuan yang Melawan"
-
Saat Cinta Berubah Menjadi Luka dalam Lagu BAD dari PENTAGON
-
Ahn Eun Jin Dikabarkan Tampil di Resident Playbook, Ini Kata Tim Produksi