Seorang penulis akan ada saatnya berada pada fase writers block yaitu kebuntuan dalam menemukan ide. Semua penulis akan merasakannya baik penulis pemula maupun yang sudah senior, baik penulis fiksi maupun nonfiksi, semua penulis pasti akan mengalaminya.
Seorang penulis mengalami writers block disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya:
1. Perfeksionis
Terlalu memperhatikan kaidah atau aturan dalam menulis. Orang-orang ini adalah orang-orang yang ketika menulis harus sesuai dengan kaidah kepenulisan. Mereka cenderung memperhatikan kaidah sembari menulis. Yang membuat ide yang sudah berada di kepala akhirnya terlupakan karena sibuk mengedit tulisan agar sesuai dengan kaidah.
2. Sedang ada masalah
Seorang penulis juga manusia biasa yang mengalami masalah dalam kehidupan. Ketika seorang penulis sedang mempunyai masalah, terkadang membuat pikiran mereka tidak fokus kepada naskah yang sedang mereka kerjakan, karena pikiran yang bercabang-cabang, yang membuat ide yang telah ada di siapkan sedari dulu, akhirnya buntu pada tulisan yang sedang mereka kerjakan.
3. Stres
Stres adalah salah satu penyebab writers block selanjutnya. Seorang penulis pasti pernah berada di fase stres. Apalagi dengan banyaknya masalah yang terjadi, serta naskah yang tak kunjung selesai. Stres yang terus menerus, membuat seorang penulis akhirnya mengalami kebuntuan ide.
4. Tidak merasa terinspirasi
Penyebab writers block ini yang paling umum terjadi. Ketika kalian telah membaca, menonton film, travelling. Akan tetapi, inspirasi tidak kunjung datang.
5. Pikiran kosong
Ketika kalian sudah berada di depan laptop atau sudah memegang pena, tetapi pikiran kalian kosong, tidak ada satu pun ide muncul.
Writers block adalah hal yang wajar, tetapi kita juga tidak boleh terus menerus berada fase tersebut. Seorang penulis harus cepat mengambil tindakan ketika mengalami writers block.
Dengan cara mencari suasana baru atau kegiatan baru yang menyenangkan. Writers block juga terkadang pertanda bahwa tubuh kalian juga perlu istirahat.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel White is for Witching: Kisah Rumah Warisan yang Penuh Rahasia
-
Review Film In the Lost Lands: Perjalanan Gelap Sang Penyihir dan Pemburu
-
Ulasan Novel Love, Mom: Surat Berisi Teka Teki Meninggalnya Sang Ibu
-
Raih Nobel Sastra 2024, Han Kang Siap Rilis Buku Baru 'Light and Thread'
-
Ulasan Novel Jar of Hearts: Terungkapnya Kasus Pembunuhan Setelah 15 Tahun
Hobi
-
Ondrej Kudela Antar Persija Jakarta Teguk Kemenangan, Persik Kediri Makin Terpuruk
-
Berada dalam Satu Tim, 3 Nama Ini Bisa Dinaturalisasi dan Bela Timnas U-23
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
Terkini
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Nilai Tukar Rupiah Anjlok, Laba Menyusut: Suara Hati Pengusaha Indonesia
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
-
Jawaban Ryan Coogler Soal Peluang Sekuel Film Sinners
-
Mengulik Pacaran dalam Kacamata Sains dan Ilmu Budaya