Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Calvin Vadero
Park Ji Sung ( Instagram : park_ji_sung0/calvin)

Jika berbicara tentang pemain Asia yang bermain di Eropa saat ini tentu sudah cukup banyak tetapi jika berbicara tentang pemain Asia yang pernah bermain di Eropa dan memiliki prestasi mentereng tentu tidak banyak sebelum nama Son Heung-min menjadi pesepakbola Asia paling populer saat ini,  ada nama Park Ji Sung terlebih dahulu terkenal dan lebih sukses dibandingkan juniornya tersebut.

Park Ji Sung juga telah membuka mata klub-klub Eropa akan kehebatan para pemain Asia dia juga menjadi idola dan contoh bagi para pemain Korea ataupun asia termasuk Son Heung-min yang tidak ragu menyebut Park Ji Sung sebagai idolanya semasa kecil.

Kisah manis Park Ji Sung tidak lepas dari perjuangannya yang berat pada awal karirnya.  banyak pengorbanan serta hal yang telah dilakukannya untuk menjadi pesepakbola hebat lantas Bagaimana kisah Park Ji Sung di awal kariernya hingga menjadi salah satu pemain Asia tersukses. 

Berikut 3 fakta menarik dari seorang Park Ji Sung, pemain sepakbola dari Asia dengan prestasi mentereng di Eropa:

1.Rutin minum Jus kodok

Park Ji Sung dikenal dengan kemampuan driblenya sangat merepotkan tim lawan. Permainan apiknya tersebut berlanjut hingga SMA dan membawa timnya menjuarai kompetisi nasional. Disadur dari superstarsbio.com, walaupun sudah mendapat gelar juara tingkat SMA dia sulit mendapatkan klub untuk meneruskan karir sepakbolanya.

Banyak klub yang menolaknya karena tubuhnya yang kecil. Karena alasan itu, ayah Park Ji Sung mulai menyuruhnya untuk selalu minum jus kodok agar tumbuh tinggi besar dan memiliki fisik yang kuat. Park Ji Sung mengaku rasa dari jus kodok memang tidak enak namun hal tersebut sangat baik untuk tubuh.

Pada tahun 1999 Park Ji Sung memulai karirnya di Liga Mahasiswa kompetisi level ini memang begitu berpengaruh di Korea Selatan. Banyak pemain yang lahir pada level Liga Mahasiswa ini. Park Ji Sung bermain di klub Myungji University. Disaat bersamaan dia berkuliah disana juga. Klub  asal Jepang Kyoto Purple Sanga menjadi klub profesional pertama yang dibela Park Ji Sung pada musim 2003.

2. Pernah masuk dalam nominasi Ballon d’Or

Bersama klub itu, Park Ji Sung disebut-sebut sebagai Golden Boy Asia. Lantas Bagaimana pemain ini bisa sampai Eropa? Jawabannya adalah Gus hiddink yang membawa Park Ji Sung ke Benua Biru pada 2003 silam. Gus hiddink mendapat kontrak dari PSV Eindhoven.

Sebelumya, Gus hiddink menjadi pelatih Timnas Korea Selatan dan tampil bagus di Piala Dunia 2002. Park Ji Sung masuk dalam skuad racikan Gus Hiddink  kemudian membawa Park Ji Sung ke PSV. Sejak saat itulah Park Ji Sung makin moncer dan terus mendapat sorotan.

Dia bahkan membantu klub asal Belanda tersebut sampai semifinal Liga Champions sebelum akhirnya kalah melawan AC Milan.  Penampilan ciamiknya di musim tersebut membuat Park Ji Sung mencatatkan namanya dalam nominasi pemenang Ballon d'Or tahun 2005.

3. Sempat dianggap sebagai strategi marketing Manchester United

Penampilan gemilangnya bersama PSV Eindhoven menarik perhatian Sir Alex Ferguson dan membuka jalan baginya untuk bergabung dengan Manchester United. Disadur dari park-ji-sung.com,  Setan Merah harus membayar 7,3 juta Euro atau sekitar 127 miliar kepada PSV untuk mendapatkan servis Park Ji Sung.

Awal kedatangannya, banyak yang meragukan Park Ji Sung untuk bisa sukses di Manchester United. Bahkan sempat muncul anggapan miring dari transfer Park Ji Sung, sempat dianggap hanya bakal menjadi marketing untuk Manchester United agar fans mereka di kawasan Asia berkembang.

Namun Park Ji Sung memberi bukti di atas lapangan. Pada musim pertama ji-sung mampu mencatatkan 34 laga di Premier League meskipun tak banyak mencetak gol, tetapi dia tetap menjadi pemain penting. Dia kerap menjadi kartu As Fergie untuk mengalahkan tim lawan.

Itulah beberapa fakta menarik dari seorang Park Ji Sung, pemain sepakbola dari Asia dengan prestasi mentereng di Eropa.

Calvin Vadero