Ide dan isi pikiran kita dapat menjadi pengganggu jika mengendap di pikiran. Bahkan, emosi dan perasaan yang kita pendam menjadi salah satu penyebab dari stres berlebih. Sehingga, kita perlu memiliki sebuah output untuk menuangkan perasaan dan isi pikiran secara berkala melalui berbagai perantara.
Salah satu metode kekinian untuk menuangkan ide dan isi pikiran kita adalah kegiatan journaling atau menulis jurnal. Kegiatan menulis jurnal memberikan kita wadah untuk menulis apa yang kita pikirkan dalam sebuah catatan kecil. Catatan tersebut berisi kejadian-kejadian harian dan bagaimana respon batin kita menanggapi kejadian atau kegiatan harian tersebut. Sehingga, kita memiliki sebuah wadah untuk bercerita dan melepaskan penat.
Berawal dari sebuah terapi
Seorang psikoterapis asal Amerika Serikat bernama Ira Progoff memperkenalkan terapi menulis jurnal untuk memberikan cara sederhana bagi orang-orang untuk mengekspresikan perasaannya melalui catatan harian kecil yang dirancang sedemikian rupa, untuk menceritakan perasaan mereka secara beruntut. Metode ini ditujukan agar seseorang dapat mengembangkan cara mengekspresikan perasaannya secara bertahap dan mampu mengembangkan kematangan emosionalnya.
Jurnal yang ditulis memiliki runtutan yang bertahap. Harapannya, penulis dapat memulai secara sederhana dan berkembang berdasarkan kecepatannya masing-masing. Isi dari jurnal tersebut dapat berupa hal-hal sederhana seperti menjelaskan perasaan yang dialami detik ini hingga menggambarkannya melalui visualisasi gambar tangan yang mewakili perasaan yang dialami.
Metode ini dipopulerkan melalui berbagai workshop yang mengkampanyekan kegiatan menulis jurnal sebagai terapi diri untuk melampiaskan perasaan yang kita alami. Sehingga, kegiatan menulis jurnal menjadi populer bahkan menjadi sebuah hobi yang bertujuan di luar kepentingan terapi psikologis.
Berakhir menjadi sebuah hobi
Berkat populernya terapi menulis jurnal, orang-orang berbondong-bondong menekuni kegiatan ini sebagai kegiatan kasual dan sekadar menjadi hobi untuk melepas penat. Kegiatan menulis jurnal secara kasual atau sekadar untuk hobi tidak terikat dengan struktur pengisian yang disediakan oleh seorang psikolog. Sehingga, penulisan jurnal untuk hobi lebih bebas dalam menulis isi pikiran dan gagasan yang kita pikirkan.
Isi dari jurnal untuk kegiatan hobi juga lebih beragam, dan memuat berbagai hal seperti pengalaman perjalanan berwisata, ide fashion, hingga resep makanan. Kegiatan journaling untuk hobi juga lebih bebas dalam menyusun tampilan jurnal kita. Kita dapat menyertakan gambar tangan dan tempelan stiker untuk menghias jurnal kita. Bahkan, kegiatan menulis jurnal juga dapat kita aplikasikan ke mencatat materi yang kita pelajari dalam pelajaran sekolah atau perkuliahan.
Menulis jurnal merupakan salah satu kegiatan kekinian yang positif. Kegiatan ini juga bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Maka, kegiatan ini sangat disarankan bagi kamu yang ingin mencoba hobi baru sekaligus menemukan cara baru untuk mengekspresikan perasaan dan isi pikiran yang kamu miliki.
Baca Juga
-
Mengenal Orang Tua Alyssa Daguise: Calon Besan Ahmad Dhani Ternyata Bukan Sosok Sembarangan
-
Profil Hestia Faruk: Tante Thariq yang Dahulu Sempat Dikenalkan ke Fuji
-
Menentukan Monster Sesungguhnya dalam Serial Kingdom: Manusia atau Zombie?
-
5 Langkah Awal Memulai Karier sebagai Desainer Grafis, Mulailah dari Freelance!
-
Menekuni Kegiatan Content Creating: Berangkat dari Hobi Menuju Karier
Artikel Terkait
-
Kerumunan Maut di Stasiun New Delhi, 18 Nyawa Melayang
-
Salju Maut di Jepang: 4 Nyawa Melayang Tertimbun dan Terjatuh
-
Mengapa Orang Suka Koleksi Kendaraan Klasik? Ini 10 Alasan Utamanya
-
Ada Skiring Jiwa untuk Anak SD dalam Program Cek Kesehatan Gratis
-
KPAI Sebut Anak-anak Banyak Alami Kekurangan Gizi Jiwa, Dampaknya Bisa Mengkhawatirkan!
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025