Mau tidak mau kedua tim antara Barcelona versus Galasataray harus tampil lebih ofensif guna memperebutkan satu tiket ke babak 8 besar Liga Europa. Namun di sini lain, yang lebih menarik dari laga ini adalah ajang reuni. Laga babak 16 besar leg kedua Liga Europa ini akan digelar di stadion Nef, Istanbul, Turki Jumat 18 Maret dini hari. Tentu saja bakal lebih sengit daripada leg pertama saat dihelat di Cam Nou.
Kala itu, Barcelona yang diprioritaskan menang, di atas kertas diunggulkan justru harus puas bermain imbang tanpa gol, 0:0. Tak lain dan tak bukan, gegera El Barca tidak mampu membobol gawang Galasataray. Lantaran kerena penampilan apik dan cemerlang sang penjaga gawang, Inaki Pena, kiper La Masia, Barcelona yang menjadi sandungan serius bagi Blaugrana. Ironisnya, El Barca hampir saja menelan kekalahan, jika gol semata wayang Galasataray tidak dianulir karena offside.
Berkali-kali Barcelona melakukan serangan, acapkali Memphis Depay dan kolega malakukan tembakan, berkali-kali pula Inaki Pena jatuh bangun menyelamatkan. Bayangkan, dari 16 tembakan dan 4 di antaranya tepat sasaran, semuanya gagal dikonsumsi menjadi gol kemenangan. Banyangkan!
Betapa kecewa dan menyesalnya Dembele dan kolega. Lebih-lebih mereka gagal menang karena penampilan superior sang kiper asal Catalan, La Masia itu sendiri. Tentu di leg kedua nanti, El Barca harus lebih tajam dan cerdas untuk membobol gawang Inaki Pena. Jika tidak, maka langkah ke babak 8 besar akan jadi terurungkan.
Jika melihat hasil Barcelona kontra Osasuna di Cam Nou, yang dimenangkan oleh Barcelona 4:0 maka menatap laga kontra besutan Domenec Torrent ini adalah sebagian modal berharga. Akan tetapi sang tuan rumah, Galasataray di ajang Liga Europa belum menelan kekalahan hingga saat ini.
Dan ini tentu menjadi PR besar bagi Xavi selaku sang pelatih kepala Barcelona. Apakah ia mampu memutus catatan apik Galasataray, atau malah sebaliknya? Yakni ikut menjadi korban geganasan Galasataray dan tersenggol di babak 16 besar?
Inaki Pena kontra Pedri, Memphis dan kawan-kawan akan menjadi saksi nyata bahwa laga di ajang reuni kali ini sangat sengit.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia Libur, Patrick Kluivert Main untuk Barcelona
-
Singkirkan Atletico Madrid, Barcelona Tantang Real Madrid di Final Copa del Rey
-
Ucapan Tengil Antony: Real Betis Tak Gentar Lawan Barcelona
-
Hasil Liga Spanyol: Pesta Gol ke Gawang Girona, Barcelona Kembali ke Puncak
-
Vietnam Serius Garap Program Naturalisasi: Jebolan Barcelona Jalani Uji Coba
Hobi
-
Debut dalam Laga Lawan China, Mampukah Emil Audero Penuhi Ekspektasi?
-
Summer Game Fest 2025 Hadir 6 Juni, Semoga Tidak Ada Kabar Mengecewakan!
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Membumi, Nova Arianto Pakai Aturan Ketat Soal Sosmed
-
Berupaya Jegal Timnas Indonesia U-17, Pelatih Yaman Akui Pakai Trik Berikut
-
Split Fiction Laris Manis, Tembus Satu Juta Kopi Hanya Dalam Dua Hari!
Terkini
-
Apa yang Ditinggalkan Pemudik di Kampung Halaman?
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Solar MAMAMOO 'Want,' Lagu Penyemangat untuk Menyambut Kisah Cinta Baru
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial