Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ahmad Zubairi
Messi (Instagram.com/@psg)

Gol semata wayang dari sang mega bintang, Lionel Messi pada pekan lalu sudah cukup membuat Les Parisiens menjadi kampiun Liga Prancis musim ini. Berhadapan dengan Lens kala itu, pasukan Mauricio Pochettino hanya sanggup bermain imbang 1:1. 

Seyogyanya, Neymar dan kolega bisa memenangkan laga yang merupakan pekan ke-34 itu. Gol indah dari Lionel Messi hampir saja mengantarkan Les Parisien menang tipis 1:0. Hanya saja, sebelum laga usai, di menit akhir babak kedua, berselang tiga menit peluit dibunyikan sebagai tanda berakhirnya babak kedua, Lens sukses buyarkan kemenangan itu berkat gol dari Jean. Alhasil 1:1 adalah skor akhirnya. 

Sabtu (30/4/2022), Mbappe dan kolega akan kembali unjuk gigi. Pasukan Mauricio Pochettino itu akan menyambangi markas Strasbourg, Stade de la Meinau Stadium dini hari. Laga ini merupakan lanjutan Ligue 1 tepatnya pekan ke-35. Sekali lagi, PSG sudah juara. Menang dan kalah itu tentu saja sudah tak berefek apa-apa. 

Hanya saja, meski tidak berdampak buruk bagi Les Parisiens, ini tetap ada sangkut pautnya dengan harga diri. Ada sejarah dan rentetan kemenangan yang harus dibayar tuntas tanpa harus tersentuh kekalahan, yakni tatkala berduel dengan Strasbourg itu sendiri. 

Menang atas Strasbourg Itu Jelas Lebih Mapan

Mengapa pasukan Mauricio Pochettino ini harus menang? Jadi begini. Dilansir dari bola.net, PSG itu belum pernah menelan kekalahan atas Strasbourg. Bahkan, dari lima pertemuan terakhirnya, PSG selalu berhasil menumpaskan Strasbourg. Termasuk pada pertemuan pertama Ligue 1 musim ini. Di mana, kala itu PSG sukses mempermalukan Strasbourg dengan skor yang cukup fantastis, 4:2. 

Artinya, jika PSG menurunkan pemain mudanya karena alasan PSG sudah resmi menjadi kampiun, bukan tidak mungkin PSG akan menanggung malu di markas Strasbourg. Kita lihat, tentu saja pada pertemuan pertama tadi, meski PSG unggul 4:2, itu jelas PSG turun dengan kekuatan penuh. Bukan pemain muda atau pemain cadangan. Bayangkan, berhadapan dengan tim utama, Strasbourg sukses sarangkan dua gol. Itu tim utama, lho. Apalagi pemain muda atau cadangan. Yakin menang?

Di lain sisi, Strasbourg ini masih belum menelan kekalahan di kandangnya sejak tujuh laga terakhirnya di kancah Ligue 1. Lebih dari itu, peringkat keenam ini juga hanya kalah 1 kali dalam 12 kali laga terakhirnya. Artinya, tim ini memang solid dan kompak. 

Sekali lagi, jika PSG abal-abal dan acuh tak acuh menatap laga ini, bukan tidak mungkin PSG akan menderita kekalahan. Jika menelan kekalahan, PSG akan mencetak sejarah buruk, yakni lima pertemuan terakhirnya kontra Strasbourg yang awalnya tak terkalahkan akan pudar. Sementara sejarah apik adalah bagi Strasbourg akan jadi sejarah baru yang cemerlang, yakni mengalahkan PSG setelah lima pertemuan terakhir sejak 2019 tak pernah menang. 

Ahmad Zubairi