Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Priscilla Olga Salim
Ilustrasi cabai (Pexels/Artem Beliaikin)

Komoditas cabai termasuk tanaman hortikultura dengan peminat tinggi di Indonesia. Pasalnya sebagai negara sambal makan tanpa sambal itu rasanya kurang afdol. Namun keberadaan cabai tidak selalu dalam harga yang sesuai dengan anggaran.

Seperti halnya beberapa minggu belakangan ini, harga cabai di berbagai wilayah dapat mencapai Rp.120.000, hampir menyaingi daging nih. Sayang banget kan, kalau gitu keinginan kita makan sambal-sambalan pasti terhambat nih. Ibu rumah tangga juga pasti akan menjerit dengan kenaikan harga cabai. 

Namun hal ini dapat diatasi loh, salah satu caranya adalah menanam cabai sendiri di rumah, caranya gampang kok. Ikuti saja tahapan berikut ini. 

1. Pilih benih yang sesuai 

Zaman sekarang ini teknologi di bidang pertanian mulai berkembang dengan pesat. Salah satunya adalah benih, teknologi pemuliaan tanaman yang dilakukan berhasil menghasilkan cabai dengan hasil yang melimpah, tahan hama penyakit, tahan kekeringan, sesuai dengan dataran rendah atau tinggi, serta banyak sifat lainnya yang menjadi keunggulan. 

Dengan memilih benih cabai yang sesuai dengan lingkungan tempat kita tinggal, serta beberapa sifat unggul yang kamu inginkan, hasil yang diperoleh dapat sesuai dengan keinginan kita. Penanaman dengan benih teruji juga menghasilkan hasil lebih baik dibandingkan dengan benih abal-abal. 

2. Campurkan media tanam dengan sepenuh hati

 Sebagai sumber nutrisi, penyangga, serta media tumbuh tanaman cabai. Hendaknya kamu mencampurkannya dengan sepenuh hati sehingga komposisi yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi dan air dari cabai. Berdasarkan beberapa penelitian, campuran kompos dan tanah dengan perbandingan 1:1 sukses membuat cabai tumbuh subur. 

Namun kamu juga harus memperhatikan tingkat kegemburan tanah, apabila terlihat padat, kamu dapat menambahkan arang sekam yang menambah porositas tanah. Di atas media tanam sebaiknya tambahkan dengan mulsa dari bahan alami seperti cocopeat. Penggunaan mulsa sebagai penutup tanah dapat menjaga kelembapan tanah sehingga cabai terhindar dari kekeringan. 

3. Mulailah menanam

 Langkah pertama adalah rendam benih dengan air hangat selama 12 jam sehingga dapat berkecambah lebih cepat. Dilanjutkan dengan memasukan media tanam pada seed tray untuk persemaian. Masukan benih yang telah terendam dengan kedalaman media 1-2 cm.

Jangan terlalu dalam ataupun dangkal karena akan mengganggu pertumbuhan. Setelah cabai mencapai 4 daun dengan akar yang solid, pindahkan ke dalam polybag. Usahakan agar polybag yang digunakan berukuran besar kurang lebih 40x40 cm, karena tanaman cabai yang sehat akan membesar sesuai dengan ukuran polybag yang diberikan. 

4. Jangan lupa sayangi tanaman cabaimu 

Seperti makhluk hidup lainnya, tanamanmu juga perlu disayangi dan dipelihara dengan baik. Cabuti gulma yang tumbuh disekitar tanaman agar tidak terjadi perebutan unsur hara, lakukan pemupukan organik seperti kompos atau pupuk kandang secara rutin. Apabila perlu, tambahkan dengan pupuk Urea : TSP : KCL (1:2:1) dengan tujuan merangsang pembungaan dan pembentukan buah. Berikan sebanyak 3 kali selama musim tanam hingga panen. 

Pemangkasan juga menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Pemangkasan pertama yaitu pemangkasan pucuk, agar tanaman cabai yang dapat melebar ke samping sehingga bunga dan buah yang dihasilkan lebih banyak. Saat mulai memunculkan tunas air atau tunas yang biasanya terletak di ketiak batang, pangkaslah. Hal ini akan memaksimalkan produktivitas dan merapikan tajuk cabai agar tumbuh dengan baik. 

5. Selamat panen

 Setelah perjuangan selama 3 bulan, tanaman cabaimu akan mulai berbuah, panenlah hasil kerja kerasmu dengan penuh sukacita. Dengan adanya tanaman cabai di rumahmu, jangan khawatir dengan harga cabai yang melonjak tinggi. Ayo segera praktikkan tahapan budidaya cabai diatas. 

Priscilla Olga Salim