Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ahmad Zubairi
pemain Vuetnam dan Malaysia.[Twitter.com/@433Malaysia]

Pasukan Muda Harimau Malaya sukses menggulung Vietnam dengan skor yang cukup mapan, 3:0. Laga semifinal AFF U-19 2022 yang digelar di Bekasi tepatnya di Stadion Patriot Candrabhaga ini, mengantarkan anak buah Dinh The Nam ke jurang hitam alias gagal melangkahkan kaki anak buahnya ke putaran final. Sementara polesan Hassan Sazali Waras, berhak melaju ke partai puncak.  

Secara individualitas maupun secara keseluruhan, Vietnam memang dijagokan untuk mendulang kemenangan atas Adam Farhan dan rekan-rekannya. Di lain sisi, sebelumnya Harimau Malaya justru malah keok atas Laos 1:0. Hal inilah yang semakin membuat Malaysia tidak begitu diunggulkan. Tapi, tak sedikit juga yang memprediksi bahwa Malaysia adalah tim yang bakal menjinakkan Vietnam. Lalu bagaimana hasilnya?

Dan benar saja, Vietnam yang berbekal hasil imbang atas Thailand, menahan tim yang lumayan bagus di atas komponen pemain yang lincah dan mentereng, bermain yang katanya tidak sportivitas dan gagal fair play, kini semua itu tak berarti apa-apa. Sungguh sama sekali tak ada artinya. Vietnam dibuat malu semalu-malunya oleh tim yang dikalahkan Laos. Tak tanggung-tanggung, 3:0 adalah skor yang diberikan oleh pasukan Hassan Sazali Waras. Nyata, pemain Vietnam benar-benar tidak waras atas hasil ini oleh pasukan Sazali Waras. Sakit, pilu, pusing kepala, kalah telak, gagal ke final pula. Lengkap sudah penderitaan yang dialami oleh Ha Chau Phi dan kolega. 

Benar memang, Vietnam bermain sebagaimana yang orang prediksi. Cepat, dominan dan dinamis. Pokoknya, ya begitulah. Namun, apa lacur, itu semua tak menghasilkan gol. Ya, percuma. Alih-alih memecah kebuntuan, lha, justru mereka dibuat kecolongan. Ya, remuk batin mereka itu. Adalah Adam Farhan yang mampu membuat Vietnam menderita di paruh babak pertama. Gol lahir di menit ke-26. 

Malaysia yang bermain sabar, sesabar mantan kekasih yang ditinggal nikah. Akhirnya, skor ini bertahan hingga babak pertama usai. Satu kosong, adalah skor yang belum parah amat bagi Vietnam. Tapi, sangat berarti bagi Malaysia. 

Babak kedua, Vietnam jelas ingin menyamakan kedudukan. Sayang sekali, sayang betul, malah penderitaan lagi yang mereka dapat. Di saat ingin memecah problematik karena gagal sarangkan bola ke gawang Malaysia, justru Haikal Sahal yang membuat gawang Vietnam kembali jebol. Bola itu menari-nari dan berdansa ria di jaring gawang Vietnam. Pedihnya, bukan main. Gol yang berawal dari umpan matang Haqimi Azim itu benar-benar membuat hati penggawa Vietnam terkoyak-koyak. Persis pacaran LDR alias virtual tapi diselingkuhi. Sakitnya, juga bukan main. 

Bahkan, lebih parah lagi sakitnya jika ditinggal nikah. Semacam Taaruf kata anak-anak jaman sekarang. Pacaran 6 tahun, nikahnya sama Dia. Vietnam begitu juga. Mendominasi dan udah kebobolan dua gol, Malaysia masih tega menceploskan bola untuk yang ketiga kalinya. Haykal Danish adalah petaka selanjutnya bagi skuat Vietnam. 

Sudah-sudah, saya tak mau bicara banyak soal penderitaan Vietnam ini. Sebab, 3:0 adalah kekalahan yang wajar bagi besutan Dinh The Nam itu.

Selamat datang di final buat Malaysia. 

Ahmad Zubairi