Pelatih mana dan siapa yang tidak sakit hati saat timnya dilibas habis-habisan dengan skor 4:0 atas sang rival? Begitu juga dengan pelatih Liverpool, Jurgen Klopp saat anak buahnya dibantai oleh Manchester United pada saat Tour Pramusim di Bangkok, Thailand.
Atas kekalahan The Reds itu, sang manajernya, Klopp mengungkapkan, bahwa meski cuma sekadar laga Pramusim, tetap saja menyakitkan. Bagaimana tidak sakit, Klopp sendiri mengaku benci atas kekalahan. "Kami benci kekalahan," katanya dilansir dari Manchester Evening News.
Pelatih asal Jerman itu mengaku ada perubahan drastis bagi Manchester United di bawah naungan nahkoda barunya, Erik Ten Hag. Menurutnya, hal yang tampak jelas dari kemenangan Setan Merah atas timnya itu adalah agresifnya mantumen marking yang amat baik yang diperagakan oleh anak-anak The Red Devils itu. Sehingga, Klopp mengakui, dengan man marking tadi, timnya mengalami kesulitan.
Klopp sendiri juga mengaku bahwa timnya, Liverpool performanya baik-baik saja. Hanya saja tidak konsisten dan acapkali terburu-buru.
"Saya melihat banyak performa bagus saat ini, tapi tidak ada konsistensi. Terkadang kami terburu-buru," ujar Klopp dikutip dari Manchester Evening News.
Dia juga memaparkan, bahwa Manchester United menggunakan sistem man marking dan pandai memaksimalkan momentum di saat Liverpool membuang bola.
"Cara Manchester United menggunakan sistem man marking, terutama di tengah, kami membuang bola dan mereka memaksimalkan momen, itu sangat jelas," sambung Klopp.
"Dengan cara Manchester United bermain dengan ide penjagaan ini, Anda membutuhkan banyak fleksibilitas, ketika Harvey Elliott masuk di lini tengah, kami lebih berbahaya," ujarnya.
Di lain sisi, mengapa Liverpool sampai menelan kekalahan 4:0, Klopp telah menjelaskan alasannya. Menurutnya, ada beberapa pemain yang masih belum siap untuk melakukan ajang uji coba.
Adapun kemenangan besar yang Liverpool raih ini, empat gol itu lahir dari kaki Jadon Sancho, Fred dan Anthony Martial di babak pertama. Adapun tambahan satu gol Setan Merah di babak kedua, adalah melalui Facundo Pellistri. Kemenangan ini, adalah awal yang manis bagi pelatih anyarnya, Erik Ten Hag.
Baca Juga
-
Final Piala Super Spanyol: Mengurai Benang Kusut Permasalahan Barcelona
-
Chat Dosen Pembimbing Harus Sopan biar Tugas Skripsi Lancar Itu Nggak Cukup
-
5 Tradisi yang Dulu Sering Dilakukan, tapi Kini Sudah Jarang, Apakah di Kampungmu Juga?
-
Wisata Goa Soekarno Sumenep: Dulu Berkawan Keramaian, Kini Berteman Kesepian
-
3 Cara agar Video TikTok Ditonton Banyak Orang meski Sedikit Pengikutnya, FYP Bos!
Artikel Terkait
-
Manchester United Kedatangan 5 Sosok Baru, Pilihan Langsung Ruben Amorim
-
Segini Uang yang Harus Dikeluarkan PSSI Jika Ingin Jurgen Klopp Jadi Pelatih Timnas
-
Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
-
Bintang Manchester United Kirim Pesan Spesial untuk Timnas Indonesia Jelang Lawan Jepang
-
Adu Statistik Kevin Diks vs Wataru Endo: Bek Liverpool Jauh Ketinggalan
Hobi
-
Usai Kualifikasi Piala Dunia, STY Langsung Dihadapkan Misi Juara AFF Cup?
-
Erick Thohir Evaluasi Kinerja STY, Singgung Pemain Naturalisasi di Timnas
-
Gagal Ikuti Tim Putra, Timnas Futsal Putri Raih Juara ke-3 di Ajang AFF Cup
-
Berhak Pakai Nomor 1, Jorge Martin Pilih Ganti atau Tidak?
-
Meski Tidak Turunkan Skuat Terbaiknya di AFF 2024, Indonesia tetap Ancaman bagi Vietnam
Terkini
-
3 Cleanser Lokal Mengandung Chamomile, Cocok untuk Pemilik Kulit Sensitif
-
Intip Keseruan Idola SM Entertainment di Teaser Program The Game Caterers 2
-
Ulasan Novel Dari Arjuna untuk Bunda, Kisah Luka Seorang Anak
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Ulasan Buku Al Ghazali karya Shohibul:Jejak Spiritual Sang Hujjatul Islam