Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Rasyi Fauzia
Lithops yang sedang berbunga (Flickr/hornbeam)

Tanaman sukulen sudah tidak asing lagi dijumpai dan banyak ditanam serta dibudidayakan, misalnya kaktus, lidah buaya, cocorbebek, dan sejenisnya. Lithops juga merupakan salah satu kelompok tumbuhan sukulen karena banyak menyimpan air di bagian tubuhnya yang tebal. Kalau kamu belum mengenal Lithops, berikut beberapa informasi tentang tanaman hias ini. 

Ciri-ciri Lithops

Tanaman Lithops (Unsplash/smmrtrain)

Lithops merupakan tumbuhan dengan bentuk, ukuran, dan warna yang menyerupai batu-batu kecil sehingga disebut juga "batu hidup". Penamaan Lithops juga berasal dari penampakannya. Kata Lithops berasal dari bahasa Yunani Kuno líthos yang berarti batu dan óps yang berarti wajah, mengacu dari tampilan tumbuhan ini yang mirip batu. Lithops adalah tumbuhan asli dari Afrika Selatan dan di alam hidup di sekitar bebatuan pada daerah yang kering.

Ada puluhan spesies Lithops dengan warna dan corak yang berbeda-beda, seperti krem, abu-abu, coklat, hijau, berikut dengan bagian yang lebih gelap, berbintik-bintik, atau bergaris-garis. Hal itulah yang menjadi daya tarik Lithops sebagai tanaman hias dan kini sudah ditanam di berbagai belahan dunia.

Lithops hanya mempunyai 2 daun tebal untuk menyimpan air dan di antara kedua daun itu tampak tanaman seperti terbelah. Lithops juga memiliki bunga yang muncul dari bagian yang terbelah tersebut. Bunga Lithops berwarna putih, kuning, oranye, atau warna lainnya tergantung jenis. Menurut greeners, untuk menunggu munculnya bunga perlu sekitar 3-5 tahun, namun Lithops berumur panjang dan dapat hidup hingga 50 tahun.

Cara menanam dan merawat Lithops

Spesies Lithops lesliei (Wikimedia/Michael Wolf)

Beberapa hal harus diperhatikan jika ingin menanam Lithops, yaitu media tanam, asupan sinar matahari, dan air. Lithops butuh pot yang lebih besar dari ukuran tumbuhannya dengan kedalaman 3-5 inci. Media tanam berupa tanah yang sudah kering dengan tambahan sharp sand, perlit, atau granit terurai untuk membantu drainase dan kelembapan tanaman.

Lithops membutuhkan sinar matahari langsung selama 3-4 jam pada pagi hari untuk tumbuh dengan baik. Ketika sore Lithops sebaiknya diletakkan pada lokasi yang teduh namun tidak tertutup. Asupan sinar matahari yang kurang bisa mengubah bentuk Lithops menjadi lebih ramping dan kehilangan warna aslinya.

Walaupun hanya membutuhkan sangat sedikit air, namun air juga menjadi faktor penting untuk pertumbuhan "batu hidup" ini. Penyiraman Lithops dapat dilakukan 2 hari sekali, atau ketika media tanam tampak kering dan daun terlihat mengkerut. Namun perlu diingat, jangan sampai berlebihan saat menyirami Lithops.

Bagaimana, tertarik memelihara si "batu hidup"?

Rasyi Fauzia