Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Prasiyanto Priadi
Timnas Jepang (berbaju biru) jelang menghadapi Korea Selatan dalam perebutan tempat ketiga Piala Asia 2007 yang berlangsung di stadion Jakabaring di Palembang, 28 Juli 2007. FOTO AFP/Permata SAMAD

Piala Dunia edisi Qatar tahun ini memang banyak menuai kontroversi, dari beberapa hari sebelum laga pembuka antara Qatar melawan Ekuador, dimana terdapat isu yang muncul mengatakan bahwa tuan rumah Qatar melakukan tindakan yang kurang sportif dengan tuduhan melakukan suap terhadap beberapa pemain Ekuador untuk memuluskan kemenangan tuan rumah. Namun nyatanya pada laga pembuka Qatar harus mengakui kemenangan dari Ekuador dua gol tanpa balas yang kala itu dicetak oleh E. Valencia.

Bukan hanya isu suap yang dilakukan oleh tuan rumah Qatar, beberapa negara eropa seperti Inggris dan Jerman menentang peraturan yang dibuat khusus pada edisi Piala Dunia kali ini, dimana setiap tim dilarang memakai ban kapten berlambang one love, dimana lambang one love sendiri sebagai bentuk kampanye mendukung LGBT. Qatar sebagai tuan rumah pun menolak adanya LGBt, salah satunya dengan melarang setiap tim memakai ban kapten berlambang one love.

Baca Juga: Mengenal Pablo Gavi, Wonderkid Spanyol yang Jadi POTM di Laga Kontra Kosta Rika Piala Dunia 2022

Selain beberapa kontroversi yang ada pada Piala Dunia edisi Qatar, dua tim dari Asia yang cukup mengejutkan yaitu Arab Saudi dan Jepang. Secara kekuatan kedua tim ini tentu dianggap sebagai tim kuda hitam, tim yang tidak terlalu diperhitungkan dalam persaingan menuju babak gugur. Namun siapa sangka pada pertandingan pertama grup C antara Argentina melawan Arab Saudi, banyak yang memprediksi bahwa Argentina akan menang mudah melawan Arab Saudi, bahkan Argentina sendiri masuk sebagai kandidat juara pada tahun ini. tetapi nyatanya diatas lapangan selama pertandingan 90 menit Argentina harus mengakui kemenangan Arab Saudi dengan skor 2-1.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Laga Portugal vs Ghana di Piala Dunia 2022, Ronaldo Pecahkan Rekor Pribadi!

Jepang, Jepang menjadi tim kedua yang cukup mengejutkan. Dimana pada pertandingan grup E, Jepang bertemu anak asuh dari Hans Flick yaitu Jerman. Jerman yang diisi oleh pemain-pemain top eropa tentu banyak yang memprediksi akan menang mudah, tetapi diluar dugaan justru Jepang mampu memenangkan pertandingan dengan skor 2-1. Yang menarik adalah pemain yang mencetak gol untuk kemenangan Jepang adalah Ritsu Doan dan Takuma Asano yang keduanya bermain di Bundesliga Jerman.

Dari dua pertandingan yang dimenangkan oleh Arab Saudi dan Jepang menggambarkan bahwa inilah sepakbola modern, dimana ball possession tidak berpengaruh untuk hasil akhir pertandingan. Argentina dan Jerman unggul jauh dalam hal ball possession tetapi Arab Saudi dan Jepang mampu memanfaatkan peluang sekecil apapun untuk dikonversikan menjadi gol. Artinya disini adalah efektivitas dalam permainan berbicara. 

Video yang mungkin Anda suka

Prasiyanto Priadi