Timnas Maroko memang tengah menjadi buah bibir di kalangan para pecinta sepakbola menyusul prestasi fenomenal yang mereka catat di Piala Dunia. Di turnamen yang selama ini didominasi negara Eropa dan Amerika Selatan tersebut, Maroko tampil perkasa dengan menyingkirkan kandidat juara macam Spanyol dan Portugal untuk menjadi tim Afrika pertama yang mencapai babak 4 besar.
Maroko kembali menjadi tim yang kurang diunggulkan saat menghadapi sang juara bertahan Prancis di babak semifinal. Namun bukan berarti Singa Atlas tak punya peluang untuk kembali membuat kejutan. Berikut ini adalah 4 cara yang bila Maroko terapkan dapat membuat mereka merepotkan bahkan menumbangkan Prancis:
1. Menerapkan pertahanan yang solid
Keberhasilan timnas Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia tak lepas dari solidnya pertahanan mereka. Maroko hanya kemasukan 1 gol dalam 5 pertandingan yang mereka jalani. Bahkan tim asuhan Walid Regragui belum kemasukan gol di babak gugur. Lini pertahanan yang dikawal oleh Atiyat Allah, Saiss, El-Yamiq, dan Hakimi sukses membuat tim Spanyol dan Portugal frustasi.
BACA JUGA: Dewi Perssik Sindir Lesti Kejora? Postingan D'Academy Diserbu Fans Dedek: Kecewa Mami!
2. Mencegah trio Dembele, Mbappe, dan Griezmann menguasai lini tengah
Bisa dibilang Prancis memiliki skuad paling mewah dalam turnamen ini. Dalam formasi 4-2-3-1, mereka memiliki pemain berkualitas dalam diri Dembele, Mbappe, dan Griezmann. Ketiganya selalu mampu mengalirkan bola dari lini pertahanan kepada ujung tombak mereka yakni Olivier Giround.
Jika Maroko ingin memiliki peluang untuk memenangkan laga ini, maka mereka harus membatasi sirkulasi bola dari trio Dembele, Mbappe, dan Griezmann kepada sang ujung tombak yakni Giround serta mencegah ketiganya untuk menguasai lini tengah.
3. Efektif dalam memanfaatkan penguasaan bola menjadi peluang
Faktor lainnya dibalik kelolosan Maroko ke babak semifinal adalah keefektifan mereka dalam memanfaatkan setiap penguasaan bola menjadi peluang. Maroko selalu kalah penguasaan bola seperti saat melawan Portugal di perempat final. Di laga itu, Hakim Ziyech cs. hanya memiliki penguasaan bola sebesar 26%.
Meski jarang menguasai bola, Maroko dapat melepaskan 9 tembakan dimana 3 diantaranya tepat sasaran. Satu tembakan tepat sasaran akhirnya bisa dikonversi Youssef En-Neysri untuk menjadi gol yang membuat Maroko memenangkan laga.
BACA JUGA: Ibu Reino Barack Mulai Jengah, Syahrini Tak Diajak Kumpul Keluarga Lagi?
4. Menahan Prancis hingga adu penalti
Salah satu cara yang cukup menguras tenaga namun banyak dilakukan oleh tim yang kurang diunggulkan adalah menahan laga agar mencapai babak adu penalti. Hal ini mengingat peluang kedua tim yang bertanding sama besar untuk memenangkan adu penalti.
Di babak inilah kualitas pemain tak terlalu berpengaruh. Yang lebih berperan penting dalam babak tos-tosan adalah pengalaman serta mentalitas. Maroko patut percaya diri jika laga dilanjutkan hingga adu penalti karena memiliki penjaga gawang tangguh dalam diri Yassine Bounou serta pengalaman manis ketika menang adu penalti 3-0 melawan Spanyol.
Mulai dari menerapkan pertahanan solid hingga memaksa laga dilanjutkan hingga adu penalti merupakan beberapa cara yang bisa Maroko terapkan bila ingin merepotkan bahkan mengalahkan Prancis.
Video yang mungkin kamu lewatkan.
Baca Juga
-
Tundukkan Bahrain, Timnas Indonesia Pecahkan Rekor Asia Tenggara di Ronde 3
-
Optimis ke Piala Dunia 2026, Ini Potensi Lawan Timnas Indonesia di Ronde Keempat
-
Pratama Arhan Main di K-League, Ini Rangkingnya di Jajaran Liga Top Asia
-
Rekap Tim Asia Tenggara di Pekan Perdana Piala Asia 2023, Thailand Menang!
-
Ini Pemain Indonesia yang Masuk dalam Daftar Unggulan di Malaysia Open 2024
Artikel Terkait
-
TC di Bulgaria Usai, Timnas Indonesia U-17 akan Gelar Uji Coba di Dubai
-
PSG Kokoh di Puncak Klasemen Liga Prancis, Klub Calvin Verdonk Tempel Ketat di Posisi 2
-
2 Gelandang Timnas Indonesia Cetak Gol Spektakuler di Eropa, Sinyal Bahaya untuk Arab Saudi dan Irak
-
TC Bulgaria Ditutup Kekalahan, Nova Arianto Beberkan Dua Masalah Timnas U-17 Jelang Piala Dunia
-
Siapa Romain Perraud? Bek Prancis yang Paksa Calvin Verdonk Tunda Debut di Lille
Hobi
-
BRI Super League: Takluk dari Persib, Pelatih Persebaya Isyaratkan Evaluasi
-
Gagal Total, Gerald Vanenburg Terlalu Paksakan Gaya Bermain Ala Eropa?
-
Rivalitas dalam Futsal: Panas di Atas Lapangan, Meriah di Tribun Penonton
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Cerita Futsal Perempuan Zaman Now
Terkini
-
Sinopsis The Last Man: First Love, Film Jepang Terbaru Masaharu Fukuyama
-
Menolak Tua! 5 Artis Senior Ini Buktikan Usia 50-an Justru Makin Memesona
-
Bumerang Komunikasi: Ketika Video Pemerintah di Bioskop Dianggap Gangguan
-
4 Inspirasi OOTD Kasual ala Rose BLACKPINK, Minimalis tapi Super Stylish!
-
People Pleaser: Sisi Pahit Jadi Orang Enggak Enakan yang Jarang Dibicarakan