Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ariya Gesang
ilustrasi menulis novel (pixabay.com/janeb13)

Plagiat berarti meniru karya orang lain dan menjadikannya karya milik kita, karena itu plagiat sangat dilarang dalam menulis novel. Jika kita adalah salah satu orang yang suka menulis novel, pasti kita sudah tidak asing dengan istilah plagiat ini. Meskipun bentuknya adalah novel, tapi plagiat bisa dilakukan dengan meniru dari film. Sayangnya, plagiat masih banyak ditemukan di dunia kepenulisan,tak jarang terjadi keributan antara penulis aslinya dan si plagiat.

Ada juga novel plagiat yang tidak ketahuan dan bahkan bisa sampai tembus ke penerbit. Meskipun tidak ketahuan, ternyata ada dampak buruk bagi seseorang yang meniru karya orang lain hingga diperjual belikan. Apa saja sih dampak buruk yang bisa didapat meski tidak ketahuan? Berikut 3 dampak buruk plagiat saat menulis novel:

1. Merugikan Orang Lain

Namanya plagiat tentu saja merugikan orang lain, apalagi jika novel hasil plagiat tersebut justru laris di pasaran. Sebab, menulis novel butuh proses panjang dan inspirasi yang datangnya tak menentu. Jika kita pelaku plagiat, hal ini mungkin akan menguntungkan kita secara materi, tapi dibalik itu kita sudah merugikan orang lain. 

BACA JUGA: Widy Vierratale Tak Tahu Arti 'Info Loker', Warganet: Dia Gak Pernah Cari Kerja

2. Kemampuan Kita Tidak Berkembang

Kemampuan menulis novel bisa diasah dengan belajar dan mengembangkan imajinasi kita. Selain itu, kita juga harus membaca novel-novel untuk memahami bagaimana si penulis merangkum ceritanya. Namun, jika kita keseringan plagiat, maka otak kita akan kesulitan untuk mengeluarkan potensi yang dimilikinya. Alhasil kita jadi kecanduan plagiat daripada mencari ide sendiri. Ya, walaupun mungkin tidak ketahuan, tapi kemampuan yang tidak berkembang ini tentu saja merugikan kita.

3. Merasa Khawatir Setiap Saat

Tidak ketahuan bukan berarti aman-aman saja. Hati kita akan merasa khawatir saat memikirkan nasib dari novel plagiat milik kita. Kita akan selalu overthinking tentang hal buruk apa yang bisa terjadi jika perbuatan kita ketahuan? Dari mulai ditegur penulis lain sampai terjerat dalam hukum yang berlaku. Tentu saja hal seperti itu akan membuat kita tidak bisa tenang. Berbeda jika kita murni menerbitkan novel berdasarkan pemikiran kita sendiri, kita akan jauh merasa lebih tenang dan bangga.

BACA JUGA: Lesti Kejora Bawa Tas Jinjing Sendiri, Netizen: Emang Lesti Bucin, Jangankan Bawa Tas Dibanting Juga Mau

Itulah 3 dampak buruk plagiat saat menulis novel. Mengingat risiko besar yang bisa didapatkan, alangkah baiknya kita menghindari perbuatan plagiat saat menulis novel. Jika kita kesulitan mencari ide cerita, maka kembangkanlah ide cerita yang sudah pernah ada sebelumnya.

Misalnya dulu ada film tentang revolusi dari seorang pahlawan yang bekerja sendirian, jika kita ingin menulis yang semacam itu, kita tak perlu melakukan plagiat. Kita bisa menulis seorang pahlawan dengan kemampuan yang berbeda, tapi tujuannya tetap untuk revolusi. Kita bisa masukkan unsur-unsur yang ada di sekitar kita, misalnya kita terbiasa bersepeda di pagi hari, atau mungkin bekerja di restoran, hal-hal semacam itu dapat membuat ide cerita kita berkembang. 

Video yang mungkin kamu lewatkan.

Ariya Gesang