Tahun ini, Pecco Bagnaia tengah menjalani musim yang sangat berat di MotoGP. Setelah empat tahun bertarung di papan atas dengan torehan dua titel juara dunia beruntun serta dua kali menempati posisi runner-up, performanya di musim 2025 justru menurun drastis.
Sejak balapan pertama tahun ini, Bagnaia sudah menunjukkan tanda-tanda kesulitan. Padahal musim lalu ia mampu mendominasi separuh kalender balap dengan menorehkan total 11 kemenangan di main race, sebuah pencapaian yang membuatnya seolah tak terkalahkan meskipun pada akhirnya harus tunduk dari Jorge Martin dengan yang memenangkan kejuaraan dengan selisih 10 poin saja.
Namun situasi tahun ini sungguh berbeda. Kini, ketika musim telah memasuki seri kesebelas, Bagnaia hanya mampu membawa pulang satu kemenangan saja, itu diraihnya di Grand Prix Amerika beberapa bulan lalu. Setelahnya, Pecco seperti kehilangan taring.
Setiap kali turun ke lintasan, ia tampak kesulitan menemukan kecepatan terbaik. Situasi makin menyesakkan karena di saat dirinya tertatih, justru rekan setimnya sendiri, Marc Marquez, tampil luar biasa dan terus menambah pundi-pundi poin di puncak klasemen.
Perbedaan poin antara Bagnaia dan Marquez kini mencapai 147 angka. Dengan selisih sebesar itu dan performanya yang tak kunjung membaik, peluang Pecco untuk ikut dalam perebutan gelar juara dunia secara tidak langsung sudah tertutup rapat.
Situasi ini tentu membuat mentalnya tertekan. Sebagai seorang pembalap yang terbiasa berada di garis depan dan menjadi unggulan, kegagalan demi kegagalan yang ia alami musim ini menjadi pukulan besar.
Pada balapan terakhir di Sachsenring, Jerman, penampilannya pun jauh dari kata memuaskan. Di sprint race, Pecco hanya mampu finis di posisi ke-12, pencapaian yang tidak sebanding dengan statusnya sebagai juara dunia dua kali.
Bahkan jika motor yang dikendarainya mengalami kendala teknis, tetap saja hasil ini memicu kekecewaan mendalam, baik untuk dirinya maupun seluruh tim karena dia tidak bisa berbuat apa-apa.
Di tengah situasi sulit ini, Ducati tetap menunjukkan dukungan penuh kepada Bagnaia. Mereka berusaha mengembalikan kepercayaan dirinya dan membantu menyelesaikan masalah teknis motor yang kerap menimpa musim ini.
Bahkan Claudio Domenicali selaku CEO Ducati turun langsung untuk memberikan motivasi dan memastikan bahwa Bagnaia tetap merasa dihargai dan dibutuhkan oleh tim. Hal ini disampaikan langsung oleh Pecco saat di GP Jerman lalu.
"Dia sangat (berada) di pihak saya. Dia selalu berusaha, kami juga banyak bicara setelah setiap balapan. Dia ingin tahu segalanya. Dia seorang insinyur, jadi dia ingin mengerti, berbicara juga dengan Cristian Gabarrini, Tommy (Pagano) dan seluruh tim saya. Dan dia sangat dekat dengan saya," ujar Pecco, dilansir dari laman Crash.
Bahkan setelah sesi sprint race di Sachsenring yang berat itu, Pecco mengatakan bahwa Domenicali datang langsung ke arahnya dan memberi beberapa nasehat.
Dukungan seperti ini tentu sangat dibutuhkan oleh Pecco di masa-masa sulit, karena tentu tidak akan mudah bagi seorang pembalap seperti Pecco yang sudah meraih 2 gelar, berada di tim terbaik, menggunakan motor terbaik, mengalami masalah yang tak kunjung usai.
"Hari ini setelah balapan (sprint), dia datang kepada saya dan mencoba memberi saya beberapa (nasehat), tapi saya benar-benar ingin, seperti dia, dia ingin, untuk bertarung memperebutkan posisi teratas lagi seperti yang selalu saya lakukan sejak saya menjadi pembalap pabrikan," tambahnya.
Terbukti, bagi Ducati, Pecco masih menjadi bagian penting dari keluarga besar mereka meski musim ini bukanlah miliknya. Namun bagi Bagnaia sendiri, musim ini tampaknya akan menjadi salah satu ujian mental terbesar sepanjang kariernya di MotoGP.
Baca Juga
-
Ogah Pusing, Max Verstappen Anggap Gelar Juara Dunia Tidak Terlalu Penting
-
Jadwal F1 GP Abu Dhabi 2025: 3 Pembalap Siap Rebut Gelar Juara Dunia
-
Jadwal MotoGP San Marino 2025: Waktunya Pembalap Italia Unjuk Gigi
-
MotoGP Catalunya 2025: Perayaan Juara Dunia Tak Akan Terjadi di Misano
-
Sprint Race MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Giveaway Medali Kemenangan
Artikel Terkait
-
Punya 6 Rekan Satu Tim, Marc Marquez Ngaku Banyak Belajar dari Dani Pedrosa
-
Bertahan di Aprilia, Apa yang Harus Dilakukan Jorge Martin Setelah Ini?
-
MotoGP Ceko 2025: Marc Marquez Incar Kemenangan Keempat di Brno, Bagnaia Tak Mau Kalah
-
VR46 Racing Tak Mengelak saat Digosipkan dengan Pedro Acosta, Tertarik?
-
Cepat di Setiap Seri, Duo Ducati Puji Penampilan Marco Bezzecchi
Hobi
-
SEA Games 2025 dan Potensi Main Mata Malaysia-Vietnam untuk Singkirkan Pasukan Garuda Muda
-
Meski Sukses di Kanada, John Herdman Tak Cocok untuk Melatih Timnas Indonesia! Tahu Alasannya?
-
Filipina U-22, SEA Games 2025 dan Potensi Besar Pengulangan Rekor The Azkals di Piala AFF 2010
-
Yakob Sayuri Jadi Korban Rasisme, PSSI Didesak Ambil Tindakan Tegas!
-
Indra Sjafri Ungkap Biang Kerok Kekalahan Memalukan atas Filipina, Ada Apa?
Terkini
-
5 HP Vivo Turun Harga Gila-gilaan! Mana yang Paling Worth It?
-
Joko Anwar Rilis First Look Film Horor Komedi Terbarunya, Ghost in the Cell
-
Konservasi Penyu di Pantai Sukamade Banyuwangi yang Menginspirasi
-
Review ASUS ExpertBook PM3: Laptop Bisnis Kencang dan Ringan, Cocoknya Buat Siapa?
-
Spoiler Drakor Dynamite Kiss Episode 9-10 Sub Indo, Ada Cameo Nam Goong Min