Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Ariya Gesang
Ilustrasi menulis novel (Pixabay.com/voltamax)

Nyaris semua penulis novel akan senang jika novel yang mereka terbitkan bisa dijadikan film. Selain uang yang bisa didapatkan, perasaan bangga juga datang dengan melihat karakter-karakter fiktif kita diperankan oleh aktor dan aktris terkenal.

Di Indonesia sendiri sudah banyak film yang mengadaptasi dari cerita novel, entah itu film berseri ataupun film sekali tayang. Tak hanya itu, kemungkinan penjualan novel kita juga akan semakin bertambah saat orang-orang sudah mengenalnya melalui film.

BACA JUGA: 8 Langkah Membuat Novel yang Baik dan Berkualitas untuk Pemula, Pernah Mencobanya?

Namun, ternyata tidak mudah untuk menerbitkan novel yang bisa diadaptasi menjadi sebuah film, lho. Khususnya di Indonesia. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar novel kita bisa dilirik oleh produser film dan dijadikan film. Nah, berikut 3 cara menulis novel agar bisa dijadikan film oleh produser film:

1. Tidak Mengandung Sara dan Pornografi

Sara dan pornografi bisa membuat film kontroversial, bahkan digagalkan tayang di banyak tempat. Karena itu produser film akan memilih novel-novel yang tidak mengandung sara dan pornografi.

Seharusnya sebagai penulis novel kita bisa menerbitkan novel-novel yang berkualitas dengan tidak memasukkan unsur sara dan pornografi.

2. Batasan Latar

Khusus untuk penulis-penulis pemula yang novelnya ingin dijadikan film, sebaiknya tidak menaruh latar luar negeri pada novel kita. Sebab, hal itu dapat menjadi bahan pertimbangan yang berat bagi produser untuk membuat novel kita menjadi sebuah film.

Karena proses pembuatan film di luar negeri akan memakan biaya yang lebih banyak daripada di dalam negeri. Buatlah latar yang sederhana yang sekiranya tidak memakan banyak biaya produksi pembuatan film.

BACA JUGA: Anti Ditolak Penerbit, 7 Tips Menulis Novel yang Menggugah

3. Genre Familier

Sejauh ini produser-produser film di Indonesia masih memproduksi film dengan genre yang familier, misalnya horor, romance, dan aksi. Oleh karena itu, jika ingin novel kita dijadikan film, maka untuk saat ini tulislah novel-novel dengan genre tersebut.

Sebab, jika kita menulis novel dengan genre fantasi, maka kemungkinan dijadikan film akan lebih kecil dibanding genre-genre yang familier pada perfilman Indonesia.

Itulah 3 cara menulis novel agar bisa dijadikan film oleh produser film. Selebihnya, tergantung dari kreativitas kita dalam menyusun plot pada novel dan membuatnya menarik hati produser film.

Jangan lupa juga selalu berdoa di setiap waktu untuk kemajuan karier kita sebagai penulis novel. Semoga dengan memahami tiga poin penting di atas kita dapat menciptakan novel yang berkualitas dan bisa dijadikan film oleh produser yang menyukainya.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Ariya Gesang