Akhirnya Indonesia mampu menyelesaikan fase grup cabang sepak bola putra dengan status tidak terkalahkan. Nilai 12 yang diperoleh, menempatkannya di posisi pemuncak grup. Kepastian ini didapat setelah semalam mengandaskan mimpi Kamboja, sang tuan rumah dengan skor 2-1. Gol Indonesia diciptakan oleh Titan Agung dan Bekham Putra. Sedangkan gol Kamboja dilesakkan lewat sundulan kepala Sovannmakara.
Sebenarnya Kamboja mempunyai kesempatan menyamakan kedudukan saat mendapat hadiah penalti pada menit ke-79. Namun peluang itu gagal dikonversi menjadi gol saat Adi Satriyo mampu menepis tendangan penalti Lim Pisoth.
Kepastian Indonesia melaju ke babak semifinal sebenarnya bukan sesuatu yang mengejutkan. Keberadaan Indonesia di grup yang relatif mudah, membuat langkah Indonesia terasa ringan. Indonesia mampu meraup poin penuh dari 4 pertandingan yang dijalani.
Namun ada sisi lain yang sebenarnya kurang menguntungkan. Keberadaan Indonesia di grup lunak menyebabkan skuad Indonesia belum teruji sepenuhnya. Gelontoran 13 gol yang muncul dari kaki para pemain Indonesia, bukan sepenuhnya jaminan kekuatan pasukan Indra Syafri ini. Karena memang level lawan yang dihadapi berada satu lapis di bawahnya.
Diakui atau tidak ada PR besar dalam diri pasukan Indra Syafri. PR tersebut terletak di lini pertahanan. Hal ini paling tidak terlihat pada dua laga terakhir saat Indonesia meladeni Myanmar dan Kamboja. Di dua laga ini beberapa kali lini pertahanan kocar-kacir menghadapi serangan lawan. Bahkan dalam laga melawan Kamboja harus kecolongan satu gol, meski datangnya dari bola mati.
Dalam dua laga tersebut, beberapa kali pemain Myanmar dan Kamboja mampu memberikan ancaman bagi Adi Satriyo. Ancaman tersebut tentu saja tidak akan terjadi jika lini pertahanan mampu meredam serangan tersebut. Dalam kenyataannya, Rizki Ridho, bek senior di tim tampak mengalami kesulitan.
Demikian pula dengan Ferari yang menggantikan peran Rizki Ridho saat Indonesia melawan Kamboja. Beberapa manuver Ferari bahkan membahayakan gawangnya sendiri. Termasuk saat melakukan pelanggaran yang benbuah tendangan penalti pada menit ke-76.
Tugas menambal kebocoran lini belakang Indonesia menjadi tugas utama Indra Syafri. Sebab pada laga semifinal yang akam digelar tanggal 13 Mei 2023 nanti, siapa pun lawannya dapat dipastikan akan mengeksploitasi lini pertahanan Indonesia. Kemampuan pemahaman bola para pemain Vietnam dan Thailand tidak perlu diragukan lagi.
Koordinasi dan konsentrasi menjadi dua kata kunci yang tidak boleh ditinggalkan oleh Rizki Ridho dan kawan-kawan. Kemampuan mereka meredam setiap serangan, akan membuat lini serang nyaman dalam upaya menjebol gawang lawan. Demikian pula dengan penjaga gawang, kemampuan lini belakang membaca permainan dan mengantisipasinya, akan membuat sang penjaga gawang merasa aman di gawangnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pilihan Sulit Pemain Keturunan: Bela Timnas Indonesia atau Jerman?
-
Disalip Kamboja, 4 Kerugian Indonesia usai Peringkat BRI Liga 1 Melorot ke Urutan 6 ASEAN
-
Kata Erick Thohir: Bebas Mau Kritik tapi Jangan Hancurkan Timnas Indonesia
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
Hobi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Erick Thohir Bicara Kans Timnas Indonesia Kalahkan Jepang, Apakah Mungkin?
-
Jelang Laga Kontra Cina, PSSI Sebut Tak Ada Pemain Naturalisasi Baru
Terkini
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku
-
5 Rekomendasi Drama China tentang Siluman, Ada The Demon Hunter's Romance