Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas Indonesia, Rafael Struick di laga Indonesia melawan Palestina (pssi.org)

Laga kedua Timnas Indonesia di FIFA match day bulan Juni 2023 akan menjadi sebuah sejarah. Skuat Garuda yang sejauh ini masih kesulitan untuk menjadi yang terbaik di kawasan Asean, akan berhadapan dengan Timnas Argentina yang secara tradisi merupakan tim tradisional kekuatan sepak bola dunia. Tak hanya itu, kali ini Argentina hadir ke Indonesia dengan status sebagai juara dunia edisi terakhir.

Perbedaan kelas permainan yang begitu mencolok tentu membuat pihak Indonesia harus berpikir realistis. Bagaimana tidak, Indonesia yang kini berperingkat 150 dunia dalam rilisan terbaru FIFA, akan berhadapan dengan pemuncak rangking dunia. Pun demikian dengan prestasi, Indonesia yang sejauh ini masih berkutat di persepakbolaan kawasan, harus menghadapi Argentina yang sudah tiga kali menjadi raja sepak bola dunia.

Menargetkan kemenangan saat Indonesia menjamu Argentina merupakan sebuah hal yang sangat-sangat muluk. Bukannya meremehkan atau merendahkan kekuatan timnas Indonesia, namun setidaknya skuat Merah Putih juga harus sadar diri dengan lawan yang akan dihadapi. Menuntut hasil imbang pun sejatinya bukan target yang realistis meskipun bisa saja hal itu dilakukan dengan perjuangan yang ekstra keras.

Mungkin, target yang paling realistis bagi Timnas Indonesia saat bertanding melawan Argentina adalah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mencetak gol ke gawang lawan. Iya, target ini menjadi penting karena setidaknya akan menumbuhkan kepercayaan diri dan mental bermain anak asuh coach STY tersebut saat bersua dengan tim-tim lain.

Dengan asumsi tim terbaik dunia saja mampu mereka jebol gawangnya, maka bukan tak mungkin tim-tim lain juga akan mampu mereka bobol. Iya kan? Tak hanya itu, jika Timnas Indonesia berhasil menjaringkan gol ke gawang Argentina, maka hal ini akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri dan akan menjadi sebuah kebanggaan yang tak akan ada habisnya.

Kita pasti masih ingat dengan pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Uruguay yang terjadi pada tahun 2010 lalu. Saat itu, meskipun skuat Garuda kalah dengan skor mencolok 1-7, namun satu gol yang dilesakkan oleh Boaz Solossa menjadi satu gol yang selalu diingat dan menjadi kebanggaan pencinta sepak bola nasional bahkan hingga saat ini.

Alasannya pun sederhana, tim sekelas Indonesia yang tak masuk dalam bursa kekuatan sepak bola dunia, di luar perkiraan justru berhasil menjebol gawang Uruguay yang saat itu berstatus sebagai semi finalis Piala Dunia 2010.

Jadi, mari kita berdoa, semoga para pemain Timnas Indonesia berhasil menggetarkan jala gawang Argentina di pertandingan nanti malam!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

M. Fuad S. T.