Pada laga lanjutan ajang FIFA Matchday bulan Juni ini, timnas Indonesia menjamu jawara Piala Dunia 2022 yakni Argentina. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta pada Senin (19/6/2023) lalu tersebut menyita banyak perhatian publik sepak bola nasional, bahkan juga dunia.
Tentunya bagi pencinta sepak bola nasional laga yang bertajuk FIFA Match Day ini merupakan laga besar yang dimana mengundang tim sekelas Argentina untuk bertanding melawan timnas Indonesia.
Meskipun timnas Indonesia harus takluk 0-2 melalui gol dari Leandro Paredes dan Cristian Romero, permainan timnas Indonesia dianggap cukup baik sehingga mendapatkan banyak pujian dari berbagai pihak.
Tentunya melalui laga kontra Argentina ini diharapkan timnas Indonesia mampu memetik banyak pengalaman berharga untuk persiapan jelang Piala Asia tahun 2024 nanti.
Meskipun Kebobolan 2 Gol, Pertahanan Indonesia Dinilai Solid
Pada laga Senin (19/6/2023) lalu, timnas Indonesia menurunkan formasi bertahan dengan menempatkan 3 bek tengah sejajar. Bek yang dipilih oleh pelatih kepala Shin Tae-Yong adalah Rizky Ridho, Jordi Amat dan Elkan Baggott.
Ketiga bek tersebut ditopang oleh 2 wing-back yakni Asnawi Mangkualam di sisi kanan dan Shayne Pattynama di sisi kiri. Kemudian Shayne Pattynama kemudian digantikan oleh Pratama Arhan pada babak kedua.
Meskipun pada akhirnya timnas Indonesia kebobolan 2 gol melalui sepakan keras dari Leandro Paredes di menit ke-38 dan sundulan dari Cristian Romero memanfaatkan bola tendangan sudut di menit ke-55, namun secara permainan timnas Indonesia mampu menahan gempuran serangan dari para pemain Argentina selama 90 menit.
Pola pertahanan 3 bek sejajar timnas Indonesia menjadi kunci rapatnya lini pertahanan skuad garuda dan mencegah Argentina mencetak gol dari pola open-play.
Skuad Garuda Mendapatkan Banyak Pengalaman dari Laga Ini
Meskipun kalah 2-0, timnas Indonesia tentunya mendapatkan pengalaman yang cukup berharga saat melawan timnas Argentina kemarin.
Pengalaman yang paling utama yakni permasalahan mental ketika menghadapi tim-tim besar dan lebih berani berduel dengan pemain-pemain yang memiliki nama besar di pesepakbolaan dunia.
Timnas Indonesia juga mendapatkan pembelajaran melalui pola permainan dan ketenangan dalam pengambilan keputusan ketika bertanding. Tentunya 2 aspek ini menjadi salah satu faktor yang tidak dapat diabaikan dalam sepak bola modern yang selalu bergerak dinamis.
Tentunya diharapkan setelah melalui laga uji coba ini timnas Indonesia lebih siap dalam menghadapi kompetisi yang sebenarnya, terutama Piala Asia yang akan digelar tahun 2024 nanti.
Baca Juga
-
Resmi Diputus Kontrak oleh PSSI, Masa Kejayaan Indra Sjafri Telah Usai?
-
Diprediksi Tak Mulus, Karier John Herdman di Indonesia Terancam Faktor Ini: Mirip Seperti STY?
-
Kaleidoskop Timnas U-23: Batal Juara AFF Cup Hingga Gagal di Sea Games 2025
-
John Herdman Latih Timnas Indonesia, Tiga Nama Ini Berpeluang Didepak?
-
Setali 3 Uang: Persamaan Nasib John Herdman dan STY Di Awal Melatih Timnas
Artikel Terkait
-
Deretan Gaji Pemain Timnas Indonesia, Siapa Terbesar Kantongi Cuan?
-
Viral Garnacho Dipaksa Foto Bareng di Hotel, Warganet: Norak!
-
Mbak Rara Turun Tangan di Laga Indonesia vs Argentina, tapi Tetap Hujan: Jadi Pawang Buaya Aja
-
Berangkatkan 21 PMI ke Singapura, Menaker: Jadikan sebagai Kesempatan Memperoleh Ketrampilan
-
Fan Indonesia Pilih War Ticket Konser Coldplay di Singapura
Hobi
-
Blak-blakan, Maarten Paes Buka Suara usai Diisukan Hijrah ke Persib Bandung
-
King Cup International Badminton Open 2025: Turnamen Eksibisi Penutup Musim
-
Kaleidoskop Timnas U-23: Batal Juara AFF Cup Hingga Gagal di Sea Games 2025
-
Ranking FIFA Timnas Indonesia Stagnan, Jadi Beban Berat untuk Pelatih Baru?
-
John Herdman Latih Timnas Indonesia, Tiga Nama Ini Berpeluang Didepak?
Terkini
-
Effortless, Sontek 4 Padu Padan Daily Outfit Minimalis ala Park Shin Hye!
-
CERPEN: Suara Gemericik Air dan Benda Pecah dari Toko Kosong
-
Tougen Anki Berlanjut! Arc Nikko Kegon Falls Resmi Diumumkan Jadi Sekuel
-
Waspada, 5 Masalah Kesehatan Ini Bisa Muncul Akibat Kurang Berjemur
-
Ulasan Drama Always Home: Perjalanan Tumbuh Perlahan