Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023) malam. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]

Agenda FIFA match day bulan Juni yang dilakoni oleh Timnas Indonesia akhirnya usai sudah. Dalam dua laga yang telah dijadwalkan, Timnas Indonesia gagal meraih poin sempurna. Bertanding melawan Palestina pada tanggal 14 Juni, Indonesia hanya bermain imbang tanpa gol, sementara ketika berjumpa dengan Argentina pada 19 Juni, Indonesia harus menelan kekalahan 0-2 dari sang tamu agung.

Sejauh ini, penampilan Timnas Indonesia dalam dua laga tersebut dapat dikatakan cukup baik. Dua lawan yang dihadapi oleh anak asuh coach Shin Tae Yong pun bukan tim sembarangan. Palestina saat ini adalah tim yang kekuatannya cukup diperhitungkan di kawasan Asia Barat, sementara Argentina, semuanya tahu bahwa negara yang satu ini adalah kampiun Piala Dunia edisi terakhir.

BACA JUGA: Temui STY Sambil Bawa Dokumen, Netizen Hujani Erick Thohir Permintaan Ini

Dari dua pertandingan yang telah dijalani, memang Indonesia berhasil tampil dengan baik dan mengesankan. Namun perlu diingat, dalam dua pertandingan tersebut semakin terlihat bahwa timnas Indonesia masih memiliki satu Pr besar yang harus segera diselesaikan oleh coach STY.

PR besar itu bernama lini penyerangan. Iya, dalam dua laga terakhir, lini tengah dan lini pertahanan Indonesia tampil sangat luar biasa. Mereka berhasil menahan para pemain Palestina untuk merangsek ke pertahanan, dan membuat para pemain Argentina merasa frustrasi karena gagal berpesta gol.

Pun demikian dengan lini tengah. Di laga melawan Palestina, mereka mampu menguasai jalannya pertandingan dan menciptakan beragam peluang, dan saat bertandingn kontra Argentina, lini tengah Indonesia berhasil menjadi cover yang baik untuk sistem pertahanan yang dibangun oleh Elkan Baggott dan kolega.

Namun sayangnya, performa lini tengah yang apik tersebut tak diikuti dengan ganasnya lini serang yang dimiliki. Dalam dua kali pertandingan, Indonesia tercatat menurunkan Dendy Sulistyawan, Dimas Drajad dan Rafael Struick untuk plot ini. Namun sayangnya, mereka tak berhasil menjebol gawang dua lawan yang dihadapi.

Beragam peluang yang dihasilkan, tak mampu dikonversi menjadi gol oleh para pemain ini. Sehingga dalam dua pertandingan FIFA match day kali ini, Indonesia sama sekali tak mencatatkan gol ke gawang Palestina, apa lagi Argentina.

BACA JUGA: Anak Wenny Ariani Ucap Bijak Usai Rezky Aditya Disahkan Jadi Ayah Kandungnya: Mom, Makasih Ya...

Bukannya tanpa peluang, sejatinya Indonesia memiliki banyak peluang dalam dua laga tersebut, khususnya saat berhadapan dengan Palestina. Namun sayangnya, ketajaman para striker yang dibawa oleh coach Shin, masih belum terlihat dalam dua laga itu.

Tentu saja hal ini menjadi tugas besar untuk segera diselesaikan, mengingat agenda-agenda besar lainnya telah menanti skuat Garuda dan tentunya dengan lawan-lawan yang memiliki kualitas tak bisa diremehkan.

Kira-kira butuh striker naturalisasi atau tidak ya?

M. Fuad S. T.