Membicarakan mengenaik keunikan-keunikan yang ada di gelaran sebuah turnamen sepak bola tentu tak akan ada habisnya. Termasuk di turnamen Piala Dunia U-17 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada bulan November hingga Desember 2023 nanti.
Salah satu keunikan yang tercatat adalah mengenai nasib apes yang selalu dialami oleh wakil zona Concacaf alias Amerika Utara, Tengah dan Kepulauan, yakni Kanada. Selama perhelatan Piala Dunia U-17, mereka tercatat telah sukses menembus putaran final sebanyak tujuh kali, namun sayangnya, dari ketujuh kesempatan bermain di putaran final tersebut, mereka selalu terhenti di fase penyisihan grup saja!
Disadur dari laman fifa.com, Kanada akan memainkan putaran final ke delapan mereka di turnamen yang dituanrumahi oleh Indonesia nanti. Sebelumnya, mereka telah menjadi partisipan di FIFA U-17 pada edisi 1978, 1989, 1995, 2011, 2013 dan terakhir pada 2019 lalu.
Namun sayangnya, seperti yang telah dituliskan di atas, dari tujuh perhelatan yang telah mereka ikuti, semuanya berakhir dengan pulang cepat. Kita ambil contoh, pada tahun 1987 di turnamen debutnya yang dilangsungkan di rumah sendiri, Kanada yang berada di grup A bersama Italia, Qatar dan Mesir, menduduki peringkat terakhir tanpa raihan satu poin pun karena selalu menelan kekalahan dari sang lawan.
Hal yang sama juga terjadi pada perhelatan tahun 1989 di Skotlandia. Kanada yang berada di grup C bersama Nigeria, Argentina dan China, juga pulang tanpa poin satupun. Nasib yang sama juga terjadi di perhelatan tahun 1993 di Jepang. Kali ini Nigeria, Australia dan Argentina yang berada di grup B, kembali membuat Kanada pulang tanpa satu poin pun.
Apakah cukup sampai di situ? Tidak! Keapesan Kanada pun masih berlanjut di Piala Dunia U-17 Ekuador tahun 1995. Kanada yang berada di grup D bersama Brazil, Oman dan Jerman, harus pulang cepat, dan lagi-lagi tanpa membawa satu poin pun.
Piala Dunia U-17 tahun 2011 di Meksiko dan 2013 di Uni Emirat Arab menjadi dua turnamen terbaik yang diikuti oleh Kanada sejauh ini. Dalam dua turnamen tersebut Kanada akhirnya berhasil menuai capaian terbaik dengan masing-masing membawa pulang dua poin dari dua kali hasil imbang, sebelum pada akhirnya di partisipasi terakhir tahun 2019 di Brazil, mereka kembali balik kampung tanpa poin.
Sejauh ini, Kanada sepertinya memang belim berjodoh dengan Piala Dunia U-17 ya. Jangan-jangan, partisipasi kedelapan mereka nanti juga akan berakhir mengecewakan? Kita tunggu saja!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Kegagalan Gerald Vanenburg Bersama Timnas U-23 dan Alarm Bahaya bagi Timnas Indonesia Senior
-
Dipinjamkan ke AS Trencin, Baiknya Marceng Belajar dari Perjalanan Calvin Verdonk
-
Pilih Pemain Sendiri, Gerald Vanenburg Terkesan Lempar Kesalahan Pasca Raih Kegagalan
-
Mirisnya Nasib para Pelatih Asal Belanda, Sampai Kapan Mereka Dibandingkan dengan STY?
Artikel Terkait
-
5 Fakta Menarik Perhelatan Piala Dunia U-17, Simak Ulasan Lengkapnya!
-
Diabaikan Shin Tae yong, Sosok Rp5,21 Miliar Buktikan Kualitas dengan Ini, Dipanggilke Timnas Indonesia Jelang Piala Asia? Persib Bandung Dominan
-
Demi JIS Warisan Anies jadi Venue Piala Dunia U-17, Ini yang Bakal Dibenahi Heru Budi
-
Demi Piala Dunia 2023, Shin Tae-yong dan Indra Sjafri Turun Tangan Latih Timnas Indonesia U-17
-
FIFA U-17: Cek Kesiapan, Timnas U-17 Bisa Uji Tanding Lawan Negara Satu Ini
Hobi
-
Fenomena Maskot dalam Futsal: Sarana Pengekspresian Diri bagi Anak Muda
-
Ronde Keempat Babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan Isyarat Kecurangan Tim Tuan Rumah
-
Futsal Pakai Musik, Bikin Main Makin Asyik!
-
Mengulik Sejarah Perkembangan Futsal di Indonesia
-
Rizky Ridho Ngamuk? Strategi Diving Bali United Kacaukan Skenario Persija Jakarta
Terkini
-
Ulasan Novel Mean Streak: Keberanian Memilih Jalan Hidup Sendiri
-
Daniel Craig akan Terus Main di Seri Knives Out, Asal Syarat Ini Dipenuhi
-
Sakura dalam Pelukan: Hangatnya Cinta Ayah yang Jarang Diceritakan
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh