Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Timnas Indonesia U-19 wanita (pssi.org)

Timnas Indonesia U-19 wanita, akhirnya harus mengakhiri perhelatan Piala AFF U-19 wanita cukup sampai di babak semi final. Menghadapi Pasukan Gajah Perang Wanita di babak empat besar, Claudia Alexandra Scheunemann dan kolega yang harus bermain dengan sepuluh pemain, dibabat habis oleh sang lawan dengan skor sangat telak, 1-7.

Secara skor dan hasil, kekalahan telak ini memang sangat mengecewakan. Selain harus membuat Timnas U-19 putri yang berstatus sebagai tuan rumah harus terhenti langkahnya, kekalahan tersebut juga membuat Indonesia tak mampu memperbaiki catatan pencapaian di turnamen. Sekadar informasi, capaian terbaik skuat Timnas U-19 di ajang ini adalah babak semi final, dan itupun terjadi pada turnamen kali ini.

Namun, meskipun harus dihentikan Thailand dengan skor sangat telak, sejatinya tak ada yang harus disesali dengan kekalahan dari sang lawan. Pasalnya, secara kualitas, kita harus memaklumi bahwa Timnas Putri Indonesia memang berada beberapa level di bawah Thailand.

Tanpa bermaksud merendakan, ketika dipastikan bertemu dengan Thailand di babak semi final, kans Timnas U-19 wanita untuk menang di laga tersebut memang sangatlah kecil. Indonesia yang baru saja bangun dari tidur panjangnya di persepakbolaan wanita, harus berhadapan dengan Thailand yang merupakan salah satu raksasa persepakbolaan benua Asia, bukan lagi persepakbolaan Asia Tenggara.

Dalam catatan the-afc.com, Thailand U-19 bahkan pernah menjadi wakil benua di ajang Piala Dunia U-20 pada edisi 2004 lalu. Pun demikian halnya di ajang Piala Asia U-20 wanita. Thailand hingga saat ini tercatat telah tujuh kali mampu lolos ke putaran final, dan mencatatkan prestasi yang cukup bagus di ajang tersebut.

Tahun 2009, Thailand U-19 sukses menembus babak perempat final Piala Asia U-20 wanita, setelah sebelumnya pada tahun 2004 berhasil menjadi empat tim terbaik dalam turnamen. Sementara di Piala AFF, Thailand adalah juara di turnamen edisi inaugurasi pada tahun 2014 lalu.

Dengan perbedaan kekuatan dan prestasi yang demikian mencolok, lantas apa yang harus disesali dari hasil yang dicapai oleh skuat Timnas U-19 wanita? Tidak ada. Justru dengan kekalahan tersebut, kita menjadi tahu level sebenarnya dari skuat Garuda Pertiwi kita di kawasan Asia Tenggara saat ini.

Jadi, selalu ada sisi positif dalam setiap peristiwa, termasuk peristiwa yang menyakitkan sekalipun. Segera bangkit Garuda Pertiwi!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

M. Fuad S. T.