Guliran kompetisi Liga 1 Indonesia pekan ketiga kembali diwarnai dengan insiden yang melibatkan suporter. Setelah pada pekan kedua lalu suporter PSM Makassar berulah dengan saling berjibaku dengan sesama suporter tuan rumah, di pekan ketiga giliran oknum suporter dari Arema yang berulah.
Disadur dari laman Suara.com (16/7/2023), sekelompok suporter yang teridentifikasi sebagai pendukung Arema, terciduk tengah menyusup ke kandang Persik Kediri.
Perbuatan tersebut tentu saja mencoreng dan melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh PSSI, di mana federasi sepak bola Indonesia tersebut dengan tegas telah menyatakan bahwa para suporter tak diperkenankan untuk mendampingi klub kesayangannya di laga away.
Sebuah keputusan yang harus diambil oleh PSSI, karena persepakbolaan Indonesia saat ini tengah berada di bawah pengawasan FIFA buntut beragam insiden yang membuat ratusan nyawa melayang.
Terlebih, FIFA juga telah mempercayakan hajatan sebesar Piala Dunia U-17 akhir tahun ini diselenggarakan di Indonesia.
Menyikapi perbuatan tak patuh dari Aremania, ketua umum PSSI, Erick Thohir turut angkat bicara. Mantan presiden klub Inter Milan tersebut menyayangkan insiden yang terjadi di kandang Tim Macan Putih tersebut. Bahkan dalam komentarnya, Erick Thohir menyinggung tragedi Kanjuruhan yang hingga saat ini belum usai.
"Semalam ada kerusuhan antara Persik melawan Arema. Tiba-tiba suporter tim tamu datang. Padahal sudah jelas kesepakatan FIFA dengan Liga Indonesia, dan kesepakatan Liga Indonesia dengan kepolisian, tidak ada suporter tamu," ujar Erick.
"Dan jangan lupa soal Kanjuruhan belum selesai. Dan FIFA ini masih memantau kita 2 tahun. Makanya tada aturan tidak ada suporter tamu selama 2 tahun. Kalau ini terus menerus tidak ada introspeksi diri kita, percaya ama saya akan dihukum," tandasnya.
Pernyataan bernada kecewa dari seorang Erick Thohir tersebut tentu saja wajar adanya. Pasalnya, saat ini persepakbolaan Indonesia tengah dalam tahap kebangkitan dan masih dalam pantauan FIFA.
Jika sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan, maka bukan tak mungkin kesabaran FIFA akan habis, dan persepakbolaan Indonesia akan mendapatkan hukuman dan kembali ke masa-masa suram.
Semoga saja suporter klub-klub di Indonesia makin dewasa ya!
Baca Juga
-
Rekam Jejak Indra Sjafri di Tahun 2025: Tanda-Tanda Kegagalan Sudah Terlihat Sejak Awal Tahun!
-
Sejarah Buruk Terus Berulang, Indonesia Selalu Gagal ke Semifinal Jika Thailand Tuan Rumah!
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
Artikel Terkait
-
Begini Cara Erick Thohir Tunjukkan Simpati pada Pemain Timnas U-19 Putri Indonesia
-
Erick Thohir Pastikan Proses Seleksi Timnas Indonesia U17 Berada Pada Koridor yang Sesuai: Tidak ada Pemain Titipan, Bukan Jastip!
-
Sering Jadi Sorotan, Wasit Hasil Seleksi Bersama JFA Memang Belum Maksimal
-
Komdis PSSI Era Erick Thohir Diumumkan, 2 Orang Jepang akan Ikut Turun
-
Tangani Ricuh Persik vs Arema FC, Ketua Komdis PSSI Eko Hendro Pernah Jadi Legal Officer Arema Cronus
Hobi
-
Rekam Jejak Indra Sjafri di Tahun 2025: Tanda-Tanda Kegagalan Sudah Terlihat Sejak Awal Tahun!
-
Akhir Pahit di SEA Games 2025: Timnas U-22 Tersingkir, Rekor Indra Sjafri Terhenti
-
Berawal dari Hobi, Komunitas Satwa di Medan Ini Lawan Stigma dengan Edukasi
-
KOBOY, Komunitas Board Game sebagai Alternatif Hiburan Kota
-
Ambisi Bulu Tangkis Malaysia Gagal di SEA Games 2025 Gegara Indonesia
Terkini
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Drama Korea Cashero, Rilis 26 Desember 2025!
-
Terapi Hijau di Tengah Kota: Workshop Terarium Jadi Ruang Recharge Energi
-
7 Konser Musik Tahun Baru 2026 di Indonesia, Ada DEWA 19 hingga Raisa
-
Bangkitkan Gelora! Saemen Fest 2025 Warnai Akhir Pekan dalam Balutan Euforia
-
Sinopsis Penerbangan Terakhir, Skandal Cinta Gelap di Balik Kokpit Pesawat