Setelah berjuang selama kurang lebih enam bulan semenjak kali pertama didatangkan oleh Cheongju FC ke Liga Korea Selatan, pemain andalan Malaysia, Kogileswaran Raj akhirnya secara resmi mengakhiri petualangannya di persepakbolaan negeri ginseng tersebut.
Setelah tak mampu bersaing dengan para pemain lain, secara resmi pemain yang mencetak gol spektakuler di gawang Nadeo Argawinata di perhelatan Piala AFF 2020 lalu itu akhirnya kembali ke Malaysia, dan bergabung bersama Penang FC yang mentas di kasta tertinggi kompetisi persepakbolaan Malaysia.
Hal ini tentu saja sangat berbeda dengan pemain Indonesia, Asnawi Mangkualam Bahar yang justru semakin moncer di pentas K2 League bersama Jeonnam Dragons. Bahkan, mantan pemain PSM Makassar tersebut saat ini tengah menjadi buruan beberapa klub yang ingin meminang jasanya untuk mengarungi kerasnya kompetisi Liga Korea Selatan.
Ironisnya, ketika Asnawi tengah menjulang tinggi namanya di Liga Korea, Kogileswaran Raj atau yang lebih dikenal dengan rembatan Kogi tersebut justru harus pulang dengan catatan miris. Pasalnya, selama enam bulan bergabung di klub K2 Liga Korea Selatan, Kogi sangat jarang dimainkan, bahkan lebih sering tidak berada dalam skuat yang dibawa.
BACA JUGA: 4 Cara Menang dengan Peran Joker di Game Super Sus, Auto MVP!
Menurut catatan dari laman transfermarkt, selama rentang waktu Januari 2023 hingga Juli 2023, Kogi hanya bermain satu kali di pentas Piala FA Korea Selatan. Dimainkan sebagai sayap kiri, Kogi saat itu mendapatkan 61 menit waktu bermain saat Cheongju FC berhadapan dengan Seoul Jungnang yang berlaga di kasta keempat kompetisi Liga Korea Selatan.
Dan selepas itu, Kogi tak lagi mendapatkan kepercayaan dari tim pelatih, dan lebih sering hanya menjadi pelengkap skuat saja hingga akhir kebersamaannya dengan klub tersebut. Sebuah catatan yang tentu saja sangat miris, karena dengan status sebagai pemain Timnas Malaysia, Kogi hanya mendapatkan sekali kesempatan bermain, itupun menghadapi tim yang levelnya jauh di bawah Cheongju FC.
Sangat disayangkan memang, Kogi akhirnya harus kembali ke negaranya dengan catatan yang miris. Pasalnya, dengan kegagalan yang diterima oleh Kogi, bukan tak mungkin tim-tim yang berasal dari kawasan benua Asia, khususnya Korea Selatan, menjadi ragu dengan kualitas pemain yang brasal dari kawasan Asia Tenggara.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Disia-siakan oleh Indonesia, Shin Tae-yong Justru Laris Manis di Korea Selatan
-
Di Balik Kegagalan Meraih Juara, Ada Deja Vu yang Menghantui Timnas Indonesia
-
Timnas Filipina dan 3 Alasan Piala AFF U-23 Edisi 2025 Tak Akan Terlupakan oleh Mereka
-
Piala AFF U-23 dan Tebaran Ancaman Filipina Terhadap Kekuatan Mapan Sepak Bola Asia Tenggara
-
Piala AFF U-23 dan Raihan Gelar Individu yang Terasa Hambar bagi Seorang Jens Raven
Artikel Terkait
Hobi
-
Dari Lapangan ke Layar: Futsal dan Viral Culture di Sosial Media
-
Baru Main Futsal? Ini Formasi yang Wajib Kamu Coba Biar Nggak Keteteran
-
Futsal Bukan Sekadar Hobi, Tapi Gaya Hidup Anak Muda Zaman Now!
-
Futsal dan Filosofi Hidup: Dari Lapangan, Mimpi dan Karakter Diri
-
BRI Super League: PSIM Yogyakarta Ratakan Menit Bermain dalam Uji Coba
Terkini
-
XL (Extra Love) oleh Ichillin': Sebarkan Perasaan Cinta dengan Dosis Besar
-
Membenahi Mindset Seksis: Saat Istri Cerdas Bukan Ancaman, Tapi Anugerah
-
Review Jujur Film The Bad Guys 2, Sedang Tayang di Bioskop
-
7 Drama China yang Dibintangi Zhao Qing, Terbaru The Immortal Ascension
-
Ulasan Novel Overruled: Ambisi Dua Pengacara dalam Memperebutkan Kemenangan