Masalah seolah tidak pernah lepas dari Shin Tae-yong. Demikian pula saat dirinya ditugasi membawa timnas U-23 dalam gelaran Piala AFF U-23 2023.
Permasalahan utama jelas pada jadwal penyelenggaraan Piala AFF U-23 2023 itu sendiri. Jadwal yang tidak selaras dengan agenda FIFA, menghasilkan sejuta masalah bagi Shin Tae-yong.
Dengan keberadaan even di luar agenda FIFA, maka klub tidak wajib untuk melepas pemainnya. Ada banyak alasan yang digunakan klub untuk menahan pemainnya.
Mulai dari tenaganya masih dibutuhkan di klub. Atau mungkin juga takut pemain yang dilepas cedera, dan alasan lain. Apalagi jika banyak pemain yang diminta bergabung di timnas.
Peristiwa ini pernah dialami Persija di bawah asuhan Tomas Doll. Pemanggilan terhadap lebih dari 5 pemain, jelas merugikan klub. Sebab pemain yang dipanggil adalah pemain terbaik, sekaligus pilar utama klub.
Perseteruan sengit pun terjadi antara Shin Tae-yong dan Thomas Doll. Bahkan hingga merembet ke mana-mana.
Ancaman penolakan pemanggilan pemain, dipastikan tidak hanya dari klub lokal. Klub-klub asing pun akan melakukan hal yang sama. Dengan alasan kegiatan tersebut di luar agenda FIFA, para pemain di luar negeri dipastikan tidak boleh bergabung.
Pilar-pilar penting timnas U-22 saat menjuarai SEA Gsmes ke-32 dipastikan ditahan klub. Roda kompetisi yang baru saja bergulir, menjadi pertimbangan utama klub.
Efek lebih dalam, Shin Tae-yong tidak bisa mengoptimalkan potensi timnas U-23 secara utuh. Penggunaan skuat yang seadanya, berarti memperberat peluang timnas U-23 berprestasi.
Akibatnya hingga hari ini, Shin Tae-yong masih menutup rapat-rapat para pemain incarannya. Dia hanya mengatakan bahwa TC akan digelar mulai 8 Agustus 2023.
Menghadapi situasi semacam ini ada wacana melakukan langkah terobosan. Langkah itu dengan melakukan pemanggilan pemain terbatas dari tiap klub.
Taruh jika setiap klub hanya 'kehilangan' satu atau dua pemain, mungkin tidak bermasalah. Karena setiap klub pasti mempunyai pemain pelapis.
Jika hal ini dapat diterima, mungkin sedikit mengurangi beban Shin Tae-yong. Sang coach tinggal.memfokuskan pada amunisi terbaik yang ada di klub.
Di sisi lain, Shin Tae-yong dapat memanggil beberapa pemain baru dengan kualitas sedikit di bawah pemain incaran. Paduan keduanya diharapkan mampu menghasilkan skuat yang meyakinkan.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
Hobi
-
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?
-
PSS Sleman Belum Aman dari Zona Degradasi Walau Kalahkan Persija, Mengapa?
-
Aprilia Tolak Tawaran Jorge Martin, Honda Sudah Siapkan Senjata?
-
Gebrakan Baru Kluivert untuk Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam Comeback!
Terkini
-
Masa Depan Museum di Tengah Komunitas yang Bergerak Cepat dan Dinamis
-
Review Novel Sendiri Tere Liye: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Luka Kehilangan
-
Kim Ga Ram Buka Instagram Usai Tiga Tahun Tinggalkan LE SSERAFIM, Isyaratkan Kembali?
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Mau Gaya Manis Tapi Tetep Chic? Coba 5 Hairdo Gemas ala Zhang Miao Yi!