Belakangan ini, nama seorang Marselino Ferdinan selalu menjadi perbincangan ketika ada yang membahas Timnas Indonesia. Bagaimana tidak, pemain yang satu ini telah sukses menaklukkan hati para pencinta timnas Indonesia dengan skill mumpuni dan aksinya yang khas baik di dalam maupun di luar lapangan.
Pemain yang dikenal memiliki sifat tengil ini memang menjadi salah satu bakat sepak bola terbesar yang dimiliki oleh Indonesia saat ini. Dengan usianya yang bahkan belum menyentuh angka 20 tahun, pemain yang akrab disapa dengan nama Marceng itu telah sukses menaklukkan semua level Timnas yang dimiliki oleh Indonesia.
Di level Timnas, nama Marselino Ferdinan mulai dikenal oleh publik pencinta sepak bola nasional ketika bergabung di skuat Timnas Indonesia U-15 pada tahun 2019 lalu. Dibawah asuhan coach Bima Sakti, Marceng yang masih belum dikenal oleh banyak orang, menjadi motor serangan utama di Timnas U-15.
BACA JUGA: Timnas U-23 Bawa 2 Pemain Terlarang dalam Piala AFF U-23, Gak Bahaya, Ta?
Sayangnya, pada kesempatan perdananya membela Timnas Indonesia, Marceng hanya mampu membawa skuat Garuda Muda mengakhiri turnamen dengan meraih peringkat ketiga. Menghadapi tim kuat Vietnam di perebutan tempat ketiga, Indonesia mampu memenangi laga dengan skor 3-2 melalui skema adu tendangan penalti.
Penampilan ciamik dari Marselino itu pun menarik minat pelatih-pelatih yang menangani Timnas Indonesia dan memanggilnya ke skuat. Disadur dari laman transfermarkt.com, pemain kelahiran 9 September 2004 ini telah memperkuat Timnas U-15/Timnas U-16, kemudian Timnas U-19, Timnas U-20, Timnas U-22, Timnas U-23 dan Timnas Senior.
Pencapaian tersebut tentu saja sangat jarang dicatatkan oleh pemain Indonesia. Pasalnya, dalam tempo waktu yang sama, satu pemain bisa memperkuat semua level Timnas yang ada di negeri ini.
BACA JUGA: Jelang Piala AFF, Timnas Indonesia U-23 Matangkan Persiapan Mental Pemain
Uniknya, dengan usianya yang masih berada di angka 18 tahun, pemain yang kini memperkuat KMSK Deinze tersebut tercatat bisa memperkuat setidaknya lima level Timnas Indonesia sekaligus. Selain Timnas Senior, pemain bertinggi badan 176 cm tersebut juga masih bisa memperkuat Timnas U-23, Timnas U-22, Timnas U-20, dan Timnas U-19.
Biodata Singkat Marselino Ferdinan
Nama: Marselino Ferdinan
Nama Akrab: Marceng
Tempat, Tanggal Lahir: Jakarta, 9 September 2004.
Tinggi: 176 cm
Posisi: Gelandang serang, gelandang tengah, sayap.
Klub: Persebaya (2021-2023), KMSK Deinze (2023-sekarang)
Saudara Kandung: Oktafianus Fernando
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Ole Romeny Dihantui Nasib Sial Setelah Ditonton Patrick Kluivert
-
Erick Thohir Singgung Patrick Kluivert Dibantai Australia 5 Gol: Ketika Yakin Imbang, Kami Kalah
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien