Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Agus Siswanto
Pelatih kepala Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong. [dok. PSSI]

Baru-baru ini The Thao 247 meramal masa depan Shin Tae-yong di Indonesia. Dikatakan bahwa kontrak pelatih dari Korea Selatan ini terancam gegara kegagalan di Piala AFF U-23 2023.

Alasan pemecatan enggak jauh-jauh dari pencapaian Shin Tae-yong selama ini. Pasalnya selama 3 tahun masa kepelatihannya, belum satu gelar pun diberikan. Prestasi tertinggi hanya menjadi runner up seperti dalam even Piala AFF U-23 2023 kemarin.

Mengamati analisis ini tentu saja menjadi menarik. Alasan gelar yang belum diperoleh selama ini, jelas masuk akal. Tapi jika menjurus pada pemecatan, rasanya masih jauh.

Memang setiap kali Shin Tae-yong mengalami kegagalan lagu lama ‘STY Out’ selalu berkumandang. Termasuk saat awal Piala AFF U-23 2023 nasib timnas Indonesia terancam akibat performa buruknya. Namun, lagu itu hilang saat timnas Indonesia mampu menghancurkan Thailand 3-1.

Kini saat Indonesia harus kalah dalam adu penalti dengan Vietnam, lagu itu muncul lagi. Tekanan besar dari penggemar dan pengamat pun bermunculan. Pada intinya mempermasalahkan gelar yang tidak juga muncul.

Namun jika melihat reaksi Erick Thohir saat mengomentari hasil final Piala AFF U-23 2023, rasanya isu pemecatan itu jauh. Bos PSSI ini mengapresiasi apa yang telah dilakukan Timnas Indonesia dalam ajang tersebut. Kekalahan yang dicapai, setelah melalui proses perjuangan yang luar biasa.

Demikian pula jika menengok kembali target yang dibebankan pada Shin Tae-yong. Dalam ajang tersebut PSSI tidak menargetkan juara sama sekali, sehingga pencapaian Timnas Indonesia hingga babak final menjadi sesuatu yang luar biasa.

PSSI sendiri memandang ajang Piala AFF U-23 2023 tak lebih hanya sebagai sasaran antara. Target yang dibidik adalah Piala AFC U-23 yang akan digelar di Qatar tahun depan.

Dalam ajang kualifikasi ini Indonesia banyak mempunyai keuntungan. Pertama, babak kualifikasi dilakukan di Indonesia. Kedua, lawan yang dihadapi adalah China Taipei dan Turkmenistan. Dengan tanpa bermaksud sombong, keduanya dipastikan dapat teratasi.

Hal lain yang turut mendukung target ini apalagi kalau bukan sikap keras yang akan dilakukan PSSI terhadap klub-klub yang menolak melepas pemainnya. Diakui atau tidak, kegagalan Timnas Indonesia dalam Piala AFF U-23 2023 disebabkan hal ini.

Selain itu, dalam waktu dekat agenda FIFA Matchday bulan September masih menjadi tugas Shin Tae-yong. belum lagi final Piala AFC tahun depan yang melibatkan timnas senior.

Berbekal dari seabreg agenda Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia, rasanya ramalan The Thao 247 terlalu jauh.

Agus Siswanto