Elkan Baggott mengakui ada perbedaan gaya bermain sepak bola antara Timnas Indonesia dengan klubnya, Ipswich Town.
Bek Timnas Indonesia itu pun menyampaikan bahwa ia masih butuh penyesuaian saat bermain di Eropa dan Asia.
"Memang ada perbedaaan besar di klub [Ipswich Town] dan di timnas Indonesia, apalagi saya bertemu dengan banyak orang di sini. Maka ada perbedaan dibandingkan di Ipswich Town," kata Elkan Baggott dikutip dari kanal YouTube resmi Ipswich Town, Senin (11/09/2023).
Kendati demikian, Elkan Baggott tak mempermaslahkan gaya bermain yang berbeda tersebut. Pemain berusia 20 tahun itu justru menilai perbedaan itu membuatnya semakin berkembang.
"Ini memang gaya sepak bola yang berbeda dan tentu saja belajar hal yang berbeda dengan pelatih yang berbeda," ungkap Elkan Baggott.
Menurut Elkan Baggott, perbedaan gaya bermain yang ia dapat di Timnas Indonesia itu nantinya bisa menguntungkan dirinya dan membantunya ketika kembali bermain dengan Ipswich Town.
"Menurut saya sebanyak mungkin pengetahuan yang bisa diperoleh dari tempat yang berbeda, pada akhirnya hal itu akan selalu membantu saya ketika kembali ke Ipswich," tutur Elkan Baggott.
"Jadi, ya, saya katakan saja pemahaman yang berbeda tentang gaya bermain ini, saya pikir akan menguntungkan saya," sambungnya.
Elkan Baggott juga menyinggung perihal apabila Timnas Indonesia bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024. Bagi Elkan Baggot, akan menjadi sebuah pengalaman yang luar biasa apabila Timnas Indonesia bisa lolos ke Olimpiade Paris 2024.
Akan tetapi, Elkan Baggott saat ini akan fokus dengan pertandingan-pertandingan yang ada dulu seperti Kualifikasi Piala Asia U-23.
"Sungguh sebuah peluang yang luar biasa jika kami bisa mencapainya (Olimpiade Paris 2024). Jadi kami akan mengambil langkah demi langkah, kami harus lolos terlebih dahulu dan kemudian kita lihat ke mana hal itu akan membawa kami," pungkasnya.
Kualifikasi Piala Asia U-23 merupakan salah satu agenda prioritas PSSI. Ajang ini bisa menjadi jembatan bagi skuad Garuda untuk bisa lolos ke Olimpiade 2024.
Baca Juga
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Julia Roberts, Ada Leave the World Behind
-
Ulasan Film Time Cut: Kembali ke Masa Lalu untuk Gagalkan Pembunuhan
-
3 Drama Korea Bertabur Bintang dengan Alur Unik yang Layak Dinantikan
-
BRI Liga 1: Bakal Diuji Persija, Persebaya Soroti Pentingnya Pemain ke-12
-
4 Alasan Drakor Legendaris 'Reply 1988' Bisa Bikin Penonton Gagal Move On!
Artikel Terkait
-
Arab Saudi Akui Indonesia Berbahaya dari Skema Set Piece, Waspadai Arhan?
-
Jika STY Dipecat dari Timnas Indonesia, Apakah Pratama Arhan Tak Akan Dipakai Lagi?
-
Ditantang Arab Saudi, Timnas Indonesia Perlu Perbaiki Dua Hal Berikut
-
Rekor Tak Pernah Menang, Bagaimana Peluang Indonesia Taklukkan Arab Saudi?
-
Dear STY, Jangan Lakukan Eksperimen Jika Ingin Menang Lawan Arab Saudi
Hobi
-
BRI Liga 1: Bakal Diuji Persija, Persebaya Soroti Pentingnya Pemain ke-12
-
Bukan Hanya Taktik dan Strategi, Masalah Ini Juga Harus Segera Dibenahi oleh Timnas Indonesia
-
Pelatih Arab Saudi Janjikan Cerita Baru, Peringatan untuk Timnas Indonesia?
-
Indonesia vs Arab Saudi: Momen Tepat bagi Pasukan Garuda untuk Realisasikan Kemenangan Perdana!
-
Arab Saudi Akui Indonesia Berbahaya dari Skema Set Piece, Waspadai Arhan?
Terkini
-
3 Rekomendasi Film yang Dibintangi Julia Roberts, Ada Leave the World Behind
-
Ulasan Film Time Cut: Kembali ke Masa Lalu untuk Gagalkan Pembunuhan
-
3 Drama Korea Bertabur Bintang dengan Alur Unik yang Layak Dinantikan
-
4 Alasan Drakor Legendaris 'Reply 1988' Bisa Bikin Penonton Gagal Move On!
-
Ulasan Novel The Name of The Game: Membongkar Topeng Toxic Masculinity