Asnawi Mangkualam banyak mengungkap fakta sebenarnya terkait sepak bola Indonesia dan korea dalam sebuah obrolann yang dimuat di akun YouTube Sport77 Official.
Dalam hal ini Kapten Timnas Indonesia tersebut juga menjelaskan mengenai perbandingan gaji bermain sepak bola di Korea dan Indonesia. Ternyata terdapat selisih yang sangat besar diantara kedua negara ini.
Klub yang ada di Indonesia rupanya menawarkan gaji yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan klub yang ada di Liga Korea. Namun Asnawi sendiri tidak mau terlalu ambil pusing dengan permasalahan itu.
Mantan pemain PSM Makassar tersebut menjelaskan bahwa perbedaan gaji kedua negara tersebut perbedaannya itu bisa saja mencapai 70-80%
"Bila di Indonesia itu gajinya 100 maka di Korea itu Palingan di kisaran 30 atau bahkan 20" ujar Asnawi Mangkualam dikutip dari Youtube @Sport77 Official pada Jum'at (15/09/2023).
Perihal gaji ini sejatinya dulu juga pernah disinggung oleh Shin Tae-Yong. Sebagai orang Korea Selatan asli STY tau betul dengan gaji kecil yang diterima oleh para pemain sepak bola di Liga Korea.
Namun Asnawi Mangkualam tetap memilih bermain di Korea walaupun dengan gaji yang kecil karena ia akan mendapatkan tantangan yang berbeda dalam banyak hal. Baik itu dari segi permainan, disiplin waktu, makanan bahkan lingkungan.
Selain itu ia juga merasa usia muda adalah momentum yang tepat untuk menambah pengalaman dan mengasah kemampuan. Dan hal itu akan benar-benar terasa ketika bermain di luar negeri.
Sedangkan ketika tetap memilih di dalam negeri dan tetap merasa aman di zona nyaman maka skill yang ada pun cenderung stagnan dan bakalan sulit untuk berkembang.
Asnawi sendiri juga merasa bahwa diusianya yang sekarang sudah sedikit telat menjajaki karier di luar negeri. Dalam hal ini Ia mengajak para pemaim muda untuk tidak ragu dalam mengambil kesempatan berkarir di luar negeri agar level permainan bisa terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu.
Masalah gaji kesampingkan saja dulu. Karena pengalaman dan pengembangan skill jauh lebih penting bila dibandingkan hanya memikirkan masalah gaji semata.
Baca Juga
-
Mengenal Zahaby Gholy, Striker Indonesia yang Jadi Pemain Terbaik di Piala AFF U-16
-
Hanya Penghangat Bangku Cadangan, Pratama Arhan akan Susul Asnawi ke Liga Thailand?
-
Siap Bela Timnas Indonesia, Ini Dia Sosok Mauro Zijlstra
-
Ernando Ari Akui Hampir Jadi Korban Malpraktek Dokter Gadungan Timnas
-
Kalahkan Calvin Verdonk, Segini Harga Fantastis Thom Haye Usai Bela Timnas Indonesia!
Artikel Terkait
-
Takluk dari PSM Makassar, Barito Putera Gagal Pangkas Jarak Klasemen
-
3 Pemain Persija Jakarta Dipanggil Timnas Indonesia U-24 Asian Games 2022, Ini Respons Thomas Doll
-
Timnas Indonesia U-17 Tergabung di Grup A, Bima Sakti: Ekuador Patut Diwaspadai
-
Ekuador Hadapi Timnas Indonesia, Panama dan Maroko, Diego Martinez: Grup yang Sangat Kompetitif
-
Timnas Indonesia U-17 Bakal Lakukan Tes VALD Sebelum Bertolak ke Jerman
Hobi
-
Banjir Kritik Bela Timnas Indonesia, Rafael Struick: Saya Tak Peduli Omongan Orang
-
Simon Tahamata dan Komentarnya yang Perkuat Fakta Indonesia Butuh Pelatih Sekarakter STY
-
Target Medali Perak Timnas Indonesia di SEA Games 2025: Realistis atau Pesimistis?
-
SEA Games 2025 dan Keberpihakan Semesta yang Berikan Keuntungan Jadwal bagi Garuda Muda
-
Raymond/Joaquin Sabet Gelar S500 Perdana, Ingatkan pada Era The Minions
Terkini
-
Sempat Kandas, Dara Arafah dan Rehan Mubarak Resmi Bertunangan
-
Kantongi CCTV Dugaan Perselingkuhan Suami dan Inara Rusli, Mawa: Itu Zina Besar!
-
Umumkan Kehamilan di Usia 4 Bulan, Al Ghazali: Aku Nggak Mau Dahului Allah
-
Ironi Baru Sinema: Bioskop Kian Sepi di Tengah Ramainya Platform Streaming
-
Solo Activity Bukan Tanda Kesepian, tetapi Bentuk Kemandirian Emosional