Match day kedua ajang Asian Games grup F yang dijalani oleh Timnas Indonesia U-24 harus berakhir dengan hasil kurang memuaskan. Bertarung menghadapi Taiwan di Zhejiang Normal University East Stadium, Jinhua, Rizki Ridho Ramadhan dan kolega harus mengakui keunggulan sang lawan.
Gol tunggal Chin Wen Yen pada menit ke 47, membuat skuat Garuda Muda harus terkapar, dan mengakhiri pertandingan dengan hasil mengecewakan. Rasa optimis yang sempat menyelimuti sebelum laga dimulai, menjadi senyum kecut karena harus kandas dari negara yang selama 32 tahun tak pernah mampu meraih kemenangan dari skuat Garuda Muda tersebut.
Sejatinya, coach Indra Sjafrie tak tinggal diam ketika timnya mengalami deadlock dalam membongkar pertahanan Taiwan. Sepertimana dirilis oleh laman info.hangzhou2022.cn, pelatih yang sukses mempersembahkan medali emas Sea Games di Kamboja tersebut memasukkan para pemain bertipikal meledak-ledak di babak kedua.
Robi Darwis, Taufany Muslihuddin, Hugo Samir dimasukkan oleh sang pelatih di awal-awal babak kedua. Sementara Dony Tri Pamungkas, ditambahkan oleh coach Indra ketika Indonesia telah tertinggal dari Taiwan dan berupaya mengejar ketertinggalan.
Namun sayangnya, para pemain tersebut tak memberikan dampak nyata dalam permainan. Masuknya keempat pemain tersebut tak mengubah pola permainan Timnas U-24 yang monoton. Diakui atau tidak, dalam kondisi tertinggal seperti itu, Indonesia membutuhkan sosok pemain yang bertipikal sebagai game changer atau pengubah permainan, yang sayangnya tak dimiliki oleh keempatnya.
Sehingga, meskipun disisipi oleh para pemain baru, permainan yang ada tetaplah sama, tak mengalami perubahan. Kita tentu berandai-andai, semisal dalam tubuh Timnas U-24 ada sosok seperti Beckham Putra Nugraha, Todd Rivaldo Ferre atau bahkan Marselino Ferdinan, tentu permainan Timnas akan lebih variatif tak seperti yang diperagakan saat bersua Taiwan.
Kedua pemain tersebut, memiliki kapasitas yang mumpuni untuk merubah jalannya permainan sebuah tim. Namun sayangnya, pemain-pemain yang bertipikal sebagai game changer seperti mereka, saat ini tak ada dalam skuat, sehingga permainan yang diperagakan tetap itu-itu saja.
Sebenarnya, di tubuh Timnas U-24 ada sosok Syahrian Abimanyu yang memiliki visi bermain cukup baik. Namun, Abi yang sudah diturunkan semenjak menit pertama permainan, tentu sudah diperhatikan gerak geriknya oleh para pemain lawan, sehingga sulit untuk mengharapkannya melakukan kreasi permainan yang lebih dinamis.
Apapun itu, Timnas U-24 harus berbenah, karena di laga pamungkas nanti, mereka akan berhadapan dengan Korea Utara yang secara kualitas tentu lebih baik daripada China Taipei yang menumbangkan mereka.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Mirip Status Maarten Paes, Pemain Keturunan Rp6,08 Miliar Ini Eligible Jadi Kiper Pelapis 3 Timnas
-
Asnawi dan Muhammad Ferrari Belum Tentu Dilepas ke Tim ASEAN All Star?
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Pemain Timnas Indonesia Pantang Main Guling-guling Jika Ogah Disemprot Alex Pastoor
Hobi
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
-
Masalah Pecco Bagnaia Belum Usai, Davide Tardozzi: Hadapi Saja!
Terkini
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri
-
Perantara Melalui Sang Dewantara: Akar Pendidikan dan Politik Bernama Adab
-
Mengenal Chika Takiishi, Antagonis Wind Breaker Terobsesi Kalahkan Umemiya