Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Shayne Pattynama Saat Melakukan Sesi Latihan Bersama Timnas Indonesia. (pssi.org)

Pada laga babak kualifikasi Piala Dunia 2026 round 1, timnas Indonesia sukses membungkam Brunei Darussalam dengan skor telak 6-0. Laga yang dilaksanakan pada Kamis (12/10/2023) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta tersebut menjadi langkah awal skuad garuda guna tampil di ajang putaram final Piala Dunia 2026 mendatang.

Pelatih kepala timnas Indonesia, Shin Tae-Yong yang tentunya menargetkan skuad garuda lolos ke putaran final Piala Dunia memanggil seluruh pemain terbaiknya, termasuk pemain keturunan dan para pemain yang merumput di luar negeri. Dari sekian banyak nama tersebut, salah satu pemain keturunan yang turut dipanggil dan bermain di laga kontra Brunei Darussalam kemarin adalah Shayne Pattynama.

Pemain yang membela klub FK Viking di Liga Norwegia tersebut dianggap tampil cukup luar biasa dalam laga tersebut. Pemain yang masuk di babak kedua menggantikan Pratama Arhan ini sukses memukau pecinta sepakbola Indonesia dengan aksi-aksinya dalam mengawal lini sayap kiri timnas Indonesia. Bahkan, pemain berusia 24 tahun tersebut juga sukses beberapa kali mengancam lini pertahanan Brunei Darussalam.

Akankah Pratama Arhan Tersingkir Dari Skuad Utama Timnas?

Penampilan memukau yang ditunjukkan oleh Shayne Pattynama di laga leg pertama kontra Brunei Darussalam membuat sebagian netizen Indonesia meminta Shin Tae-Yong untuk menurunkannya sejak menit awal pada laga leg kedua nanti. Hal ini tidak terlepas dari performa bek kiri timnas Indonesia, Pratama Arhan yang dianggap cukup underperform di laga kontra Brunei semalam. 

Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), Pratama Arhan yang diturunkan sejak menit awal laga dirasa kurang begitu padu dengan permainan timnas Indonesia dalam laga melawan Brunei Darussalam. Pemain asal klub Tokyo Verdy yang berkompetisi di J2 League ini beberapa kali sering salah melakukan umpan dan crossing ke lini serang timnas Indonesia. Kemungkinan hal inilah yang membuatnya digantikan oleh Shayne Pattynama di menit ke-69.

Di sisi lain, sejak ditariknya Pratama Arhan sisi kiri timnas Indonesia menjadi lebih hidup dan mobile. Shayne Pattynama yang didapuk menjadi bek kiri sukses menjalankan perannya dalam mengcover lini pertahanan sekaligus aktif menyerang dengan umpan-umpan dan tusukannya. Tentunya hal tersebut dapat menjadi sinyal bahaya bagi bek kiri utama timnas Indonesia, Pratama Arhan apabila tidak segera kembali ke performa terbaiknya.

Saat ini, timnas Indonesia memang memiliki 3 pemain yang berposisi sebagai bek kiri murni. Selain Pratam Arhan dan Shayne Pattynama, masih ada nama fullback asal klub Persib Bandung, Edo Febriansyah. Adapula nama Yance Sayuri dan Alfeandra Dewangga yang juga dapat mengisi pos bek kiri apabila diperlukan. Tentunya diharapkan dengan banyaknya pemain yang dapat mengisi pos bek kiri dapat menumbuhkan rasa persaingan secara sehat guna menjadi bek kiri utama timnas Indonesia di Piala Asia 2024 nanti.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir