Sebagai pendatang baru, capaian Newcastle dalam 2 pertandingan awal Liga Champions terhitung bagus. Satu hasil seri saat bertandang ke San Siro menghadapi AC Milan membuat orang berdecak kagum.
Pada pertandingan kedua decak kagum masih terlontar pada Newcastle. Di kandang mereka PSG klub elit Perancis ‘dirujak’ dengan skor telak. Walhasil The Magpies sebutan bagi Newcastle berhak memuncaki grup F.
Namun memasuki pertandingan ketiga, aroma panas grup neraka ini mulai menyengat anak buah Eddie Howe. Saat PSG menjamu AC Milan, Newcastle menjamu Dortmund, klub Jerman yang mengundi dasar klasemen grup F.
Optimismen jelas terpancar dari wajah anak buah Eddie Howe. Bayangkan saat mereka menenggelamkan PSG masih jelas terbayang. Apalagi secara kualitas Dortmund di bawah PSG dan AC Milan.
Namun kenyataannya pengalaman tetap memegang peran penting. Dortmund yang merupakan langganan Liga Champions faktanya justru mengandaskan Newcastle. Gol tunggal Nmecha pada menit ke-45 menjadi biang semuanya.
Memang dalam laga dini hari tadi, Newcastle memegang 61% penguasaan bola, sedangkan Dortmund hanya 39%. Namun hebatnya tendangan yang mereka lakukan hampir sama Newcastle 12, dan Dortmund 13.
Gambaran statistik itu menunjukkan permainan efektif Dortmund dengan kemampuan memanfaatkan beberapa celah. Dan untuk semua itu Dortmund mendapat hasil yang impas, walau hanya sebuah gol saja.
Kekalahan The Magpies dengan cepat mengubah konfigurasi klasemen grup F. sementara di pertandingan lain PSG mampu menjinakkan tamunya, AC Milan dengan skor telak 3-0.
Kemenangan PSG otomatis melambungkan jagoan Perancis ke puncak klasemen dengan koleksi 6 poin. Pemuncak klasemen yang lalu, Newcastle harus puas di posisi 3. Sementara itu AC Milan menggantikan Dortmund sebagai penghuni dasar klasemen.
Bagi Newcastle meskipun terlempar ke urutan ketiga bukan berarti menutup peluang untuk lolos dari grup. Masih ada 3 pertandingan lagi yang harus dijalani, sehingga kemungkinan menangguk poin masih ada.
Hanya saja dari 3 pertandingan tersebut, Newcastle tinggal mempunyai satu kesempatan bermain di kandang. Lawan yang harus dihadapi AC Milan yang pasti tidak akan mau menyerah begitu saja.
Demikian pula dengan laga tandang yang akan mereka jalani, tidak kalah beratnya. Anak buah Eddie Howe akan melawat ke kandang PSG dan Dortmund. Pertandingan yang akan dihadapi dipastikan akan sangat berat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Sandy Walsh Tak Sabar Lawan Cristiano Ronaldo, Ungkap Satu Janji yang Akan Dilakukan
-
Tendang Real Madrid, Mikel Arteta Pede Arsenal Lawan PSG di Semifinal
-
Tumbangkan Bayern Munich, Simone Inzaghi Puji Mental Juara Pemain Inter Milan
-
Real Madrid Gagal Remontada dari Arsenal, Carlo Ancelotti Bahas Masa Lalu
-
Profil Seongnam FC, Klub Baru Shin tae-yong Bukan Ecek-ecek Langganan Juara Liga Champions
Hobi
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Tertarik Bela Timnas Indonesia, Ini Profil Pemain Keturunan Luca Blondeau
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Indonesia Tuan Rumah AFF Cup U-23 2025, Jadi Peluang Kembali Raih Juara?
Terkini
-
Super Junior L.S.S. 'Pon Pon' Penuh Percaya Diri dan Bebas Lakukan Apa Pun
-
Ulasan A Wind in the Door: Perjalanan Mikroskopis Memasuki Sel-Sel Tubuh
-
Review Film Muslihat: Ada Setan di Panti Asuhan
-
Belajar Pendidikan dan Pembangunan Jati Diri Masyarakat dari Taman Siswa
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada Pengepungan di Bukit Duri