Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | zahir zahir
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

Beberapa hari terakhir beredar rumor bahwa federasi sepakbola Indonesia atau PSSI akan menaturalisasi 150 pemain asing. Melansir dari akun tiktok @langkat_tv2, rumor ini berhembus seusai timnas Indonesia U-17 takluk 1-3 dari Maroko di ajang Piala Dunia U-17 dan timnas senior dibantai Irak 5-1 dalam ajang kualifikasi Piala Dunia 2026 grup F.

Namun, ketua umum PSSI, Erick Thohir langsung membantah rumor yang beredar tersebut. Beliau menyatakan bahwa berita tersebut adalah sesuatu kebohongan dan sengaja dibuat untuk memperkeruh kondusifitas pesepakbolaan nasional. Lebih lanjut lagi, Erick Thohir juga berujar bahwa kabar tersebut merupakan sesuatu yang tidak masuk akal.

“Satu hal yang jelas, unggahan soal 150 pemain dinaturalisasi adalah sebuah berita bohong, fitnah yang tidak masuk akal. Hal yang patut disayangkan adalah pihak yang tak bertanggung jawab sengaja menyebar kabar bohong yang bernada provokatif itu jelas-jelas memiliki niat tak baik,” ujar Erick Thohir seperti yang dikutip dari laman resmi PSSI (pssi.org).

Saat ini memang PSSI tengah melakukan proses naturalisasi terhadap 4 pemain keturunan yang tengah merumput di luar negeri. Keempat pemain tersebut adalah Jay Idzes, Nathan Tjoe-A-On, Justin Hubner dan Ragnar Oratmangoen. Keempat pemain yang merumput di Liga Eropa tersebut ditargetkan proses naturalisasinya selesai pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Erick Thohir Berujar Bahwa Proses Naturalisasi Tidak Bisa Asal-asalan

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir memang pernah berujar akan memfasilitasi para pemain diaspora ataupun keturunan yang ingin berpindah kewarganegaraan dan membela timnas Indonesia. Akan tetapi, tentunya hal tersebut tidak akan dilakukan secara asal-asalan dan pemain tersebut harus memiliki kriteria dan standar tinggi yang diperlukan oleh tim kepelatihan timnas Indonesia.

“Memang saat ini ada beberapa pemain naturalisasi yang memiliki darah Indonesia dari orangtua atau keluarganya. Jelas jika memenuhi syarat menjadi WNI, mereka memiliki hak yang sama dengan WNI lain untuk memperkuat timnas. Buktinya banyak pemain luar yang berminat pun tidak bisa memperkuat timnas jika memang tidak sesuai standar dan prosedur yang ada. Jadi perlu ditegaskan core utama timnas kita adalah pembinaan yang berjenjang,” ujar Erick Thohir.

Selain itu, Erick Thohir juga menegaskan bahwa proses pembinaan dan regenerasi yang berjenjang di tubuh timnas Indonesia merupakan hal yang utama. Hal ini tentunya guna mempersiapkan para pemain berkualitas di tubuh timnas Indonesia dari kelompok dan usia berapapun.

“Fokus timnas saat ini adalah membentuk lapisan tim mulai dari U-14, U-16, U-17, U-20, U-23, dan senior. Dengan proses pembinaan yang baik dan berjenjang, kita berharap regenerasi bisa terus berjalan dan timnas memiliki stok yang siap dan mumpuni untuk berkompetisi di segala tingkatan umur,” ujar Erick Thohir.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

zahir zahir