Hanya bermain imbang saat menghadapi Filipina di Kualifikasi Piala Dunia 2026, bukanlah pencapaian yang bagus bagi timnas Indonesia. Kondisi itu yang dicapai timnas Indonesia saat menghadapi Filipina di Stadion Jose Rizal malam ini (21/11).
Para pemain Indonesia yang seharusnya tampil superior mengingat rekor pertemuan selama ini, tampak seperti orang kurang darah. Selain tampak lemas, juga sering gagal fokus layaknya orang yang menderita kurang darah. Bola tanggung dan salah umpan, banyak sekali terjadi.
Sebaliknya, para pemain Filipina tampil trengginas. Pada babak pertama justru mereka mengurung Indonesia dengan melakukan beberapa tendangan ke gawang. Untung Ernando mampu menahan semua serangan tersebut.
Faktor kesalahan lini belakang, kali ini terjadi lagi. Peristiwa seperti saat dihajar Irak, terulang lagi. Lagi-lagi kesalahan Jordi Amat membuat Ernando harus berhadap-hadapan dengan Reichelt. Dan gol pembuka pun terjadi. Skor 1-0 disematkan untuk Filipina.
Apa yang terjadi pada pemain Indonesia harus diakui karena rumput sintetis yang digunakan. Passing-passing tanggung dan penguasaan bola yang lemah, tetap disebabkan kondisi lapangan. Karena selama ini para pemain terbiasa dengan rumput asli.
Sebaliknya, para pemain Filipina tidak mengalami masalah itu. Bola-bola mereka mengalir biasa sehingga permainan mereka pun berkembang dengan baik.
Kondisi mulai berubah saat menjelang babak pertama berakhir. Para pemain Indonesia sudah mulai mampu menguasai lapangan. Apalagi saat Witan Sulaiman dan Pratama Arhan dimasukkan.
Hasil dari perubahan ini adalah gol Saddil Ramdani pada menit ke-70. Pergerakan luar biasa dari Ricky Kambuaya diakhiri dengan umpan terukur pada Saddil Ramdani. Dan pemain Sabah FC ini menyelesaikan tugasnya dengan baik. Gol pun tercipta sehingga kedudukan menjadi 1-1.
Namun meskipun begitu secara keseluruhan permainan timnas Indonesia jauh dari sempurna. Tampak sebagian pemain tidak berada pada level permainan yang seharusnya. Yang paling tampak stabil hanya Saddil Ramdani.
Hal ini bisa disebabkan oleh faktor kelelahan yang mendera mereka. Perjalanan pulang pergi ke Irak, ditambah harus bermain di 2 pertandingan membuat masa pemulihan mereka sangat kurang.
Maka tepat apa yang dikatakan oleh Weiss bahwa Filipina akan memanfaatkan faktor itu untuk kalahkan Indonesia. Dan ucapan itu terbukti, meski hasilnya bukan kalah, tetapi seri.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Baca Juga
-
Meski Kalah 0-4 dari Brazil, Timnas Indonesia U-17 Masih Punya Peluang
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
Artikel Terkait
Hobi
-
Diberondong 4 Gol Tanpa Balas, Indonesia Catatkan Rekor Kekalahan Terburuk di Piala Dunia U-17?
-
Piala Dunia U-17: 3 Hal yang Bikin Indonesia Tak Perlu Malu Meski Dihajar Brasil 4 Gol
-
Dihantam Brasil 4 Gol Tanpa Balas, Timnas Indonesia U-17 Terhindar dari Malu Berat!
-
Banyak Tim Comeback di ACL 2 Musim Ini, Mengapa Persib yang Paling Sukses? Ini Alasannya!
-
Remontada! 3 Fakta Unik di Balik Comeback Persib Bandung di Kandang Selangor FC, Apa Saja?
Terkini
-
Soft tapi Tetap Maskulin, Tiga Parfum Pria yang Wajib Kamu Coba Tahun Ini!
-
Stretch oleh U-Know TVXQ: Perasaan dan Makna Dalam Akan Panggung dan Tarian
-
Effortless OOTD Goals! 4 Gaya Kasual Wonyoung IVE yang Cocok Buat Gen Z
-
Perempuan dan Perceraian: Perjuangan Kalahkan Stigma, Bukan untuk Dikasihani
-
Bidadari Santa Monica: Ketika Warna Kehidupan Bertemu Misteri dan Cinta