Timnas Indonesia senior mengakhiri laga berat di kandang Filipina dengan membawa pulang satu poin. Pada pertarungan yang dimainkan di Rizal Memorial Stadium tersebut, anak asuh Shin Tae Yong itu berhasil meredam agresifitas sang lawan dan memaksa hasil 1-1 menjadi penghias akhir laga.
Melansir laman fifa.com, Filipina yang bertindak sebagai tuan rumah, sukses unggul terlebih dahulu di menit ke 23 melalui Patrich Reichelt, sementara Indonesia berhasil membalas melalui gol Saddil Ramdani pada menit ke 70.
Kesuksesan Indonesia meraup satu poin dari kandang The Azkals tersebut tentu tak lepas dari peran besar seluruh pemain. Namun, tanpa menafikan peran pemain lainnya, peran Ernando Ari Sutaryadi di pertandingan kali ini benar-benar krusial.
Bermain sebagai starter menggantikan Nadeo Argawinata yang bermain flop di laga melawan Irak lalu, Ernando menjadi sosok antagonis bagi lini serang Filipina. Harus menghadapi beragam cecaran peluang para pemain tuan rumah sedari awal laga, tak membuat Ernando gentar.
Bahkan, pemain yang kini berusia 21 tahun tersebut sukses mementahkan peluang-peluang emas yang bisa saja membuat tuan rumah menuai gol.
Jika berkaca dari YouTube RCTI-Entertainment, setidaknya, dalam pertandingan tersebut, Ernando menampilkan dua penyelamatan yang krusial. Pertama, pada menit ke 13, ketika dirinya dengan reflek yang sangat luar biasa berhasil menghalai bola melintir hasil sapuan Rizky Ridho.
Bola yang sudah bergerak liar di mulut gawang, berhasil ditepis oleh Ernando meskipun dirinya terlihat sudah dalam posisi yang tidak ideal. Pun demikian dengan penyelamatan combo yang dilakukannya pada menit ke 87.
Serangan balik cepat yang dilepaskan oleh kubu tuan rumah, memberikan ancaman besar bagi pertahanan Indonesia. Sadar posisi Indonesia kekurangan jumlah pemain, Ernando berinisiatif untuk maju dan menghalau bola di petak penalti kekuasannya.
Tak hanya sekali, Ernando bahkan melakukan dua penyelamatan sekaligus pada momen itu, meskipun harus ditebus dengan benturan keras yang membuatnya terkapar.
Memang, terlihat sekali jika laga melawan Filipina tersebut menjadi sebuah ajang pembuktian Ernando untuk menahbiskan diri menjadi kiper terbaik Timnas Indonesia saat ini. Memang, dalam pertandingan tersebut dirinya kebobolan satu gol. Namun perlu dicatat, di posisi one on one seperti saat Indonesia kebobolan, berapa banyak kiper sih yang bisa menjadi penyelamat?
Diakui ataupun tidak, Ernando saat ini memanglah kiper terbaik yang dimiliki oleh Timnas Indonesia.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Latih China, Sebuah Jalan bagi Shin Tae-yong untuk Beri Pelajaran kepada Persepakbolaan Indonesia
-
Bertarung di Ronde Keempat, Kekhawatiran Timnas Indonesia Kini Bukan Lagi tentang Komposisi Pemain!
-
Pilih Kasih! Jika AFC Fair, Negara Mana yang Seharusnya Jadi Tuan Rumah Ronde Keempat Kualifikasi?
-
Lengserkan Branko Ivankovic, Cinta Lama Timnas China kepada STY Berpotensi Mekar Kembali
-
Imbas Kalah Telak dari Malaysia, Timnas Vietnam Jadi Bahan Olok-Olokan Media China
Artikel Terkait
-
Lini Belakang Timnas Indonesia Doyan Buat Kesalahan Elementer, Jordi Amat dan Elkan Baggott Tak Sebagus yang Orang Kira?
-
Usai Bela Timnas Indonesia vs Filipina, Asnawi Mangkualam Langsung Terbang ke Korea: Makasih Pujian....
-
7 Statistik Gila usai Timnas Brasil Takluk dari Argentina di Maracana, Sejarah Tercipta
Hobi
-
Drama Adu Penalti! Timnas Putri Indonesia U-19 Sabet Juara 3 Piala AFF usai Taklukkan Myanmar
-
Dapat Peningkatan dari Tes Aragon, Enea Bastianini Mantap Hadapi GP Mugello
-
Dipanggil Masuk Timnas Indonesia U-23, Robi Darwis Fokus Tingkatkan Kondisi Fisik!
-
Soroti Timnas U-23, Pelatih Legendaris Ini Singgung Usia Para Pemain
-
Latih China, Sebuah Jalan bagi Shin Tae-yong untuk Beri Pelajaran kepada Persepakbolaan Indonesia
Terkini
-
Berburu Pangan Lokal: Dari Pasar Tradisional ke Meja Makan Ramah Iklim
-
Pantai Geger, Pesona Wisata Murah Meriah di Nusa Dua Bali
-
Fenomena IRT Jadi Affiliator: Emansipasi atau Eksploitasi Tersembunyi?
-
Vivo T4 5G: HP Mid-Range Rasa Flagship? Layar AMOLED 120Hz dan Snapdragon 7s Gen 3 Jadi Andalan!
-
Review Buku Beruang di Lantai Atas: Metafora tentang Jiwa yang Rindu Kebebasan