Menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang bermain di Korea, mau tidak mau pasti menjadi sorotan. Hal itu yang dialami Asnawi Mangkualam penggawa Jeonnam Dragons. Berbagai pihak merepresentasikan dirinya sebagai wakil Indonesia.
Hal ini bukan hal yang salah, apalagi Asnawi adalah kapten timnas Indonesia. Otomatis segala tingkah lakunya selalu dikait-kaitkan. Termasuk saat dia menjadi biang kegagalan Jeonnam Dragons promosi ke K League 1 belum lama ini.
"Sebagai seorang pemain ada banyak situasi yang dihadapi. Namun ada beberapa hal yang mengecewakan. Dia ingin menunjukkan sebagai pemain timnas Indonesia," ungkap Lee Jang-sang seperti dikutip dari Sports-G (26/11).
Ucapan Lee Jang-sang mengomentari blunder yang dilakukan Asnawi saat menghadapi Bucheon FC di Stadion Bucheon (26/11).
Pertandingan yang menjadi pintu masuk bagi Jeonnam ke kasta tertinggi Liga Korea pada awalnya sudah di tangan mereka. Keunggulan 1 gol menjadi penyebabnya.
Namun semua impian tersebut hilang seketika akibat pelanggaran yang dilakukan Asnawi di kotak penalti. Lepasnya bola dalam kontrol Asnawi berujung pelanggaran. Dan, tendangan penalti yang didapat Buechon mampu merubah semuanya.
Pasalnya, setelah gol lewat tendangan penalti tersebut, 3 gol lagi bersarang di gawang Jeonnam. Walhasil skor 4-1 ditorehkan Buechon atas Jeonnam.
BACA JUGA: Performa Buruk Belum Juga Hilang, Ada Apa dengan Jordi Amat?
Dalam keterangan lanjutan, Lee Jang-san juga mengomentari tentang Asnawi.
"Dia banyak mengalami situasi sepanjang musim, termasuk diusir dari lapangan (karena kartu merah). Tapi menurut saya ini juga sebuah proses. Meski secara pribadi sang pemain perlu berkembang lebih jauh, dia jelas merupakan pemain dengan skill yang bagus," tambahnya.
Berkaca dari kekecewaan ini dan belum adanya kepastian perpanjangan kontrak dari Jeonnam, nasib Asnawi pun menjadi misteri. Padahal selama musim ini, Asnawi menjadi bagian penting tim. Buktinya dia telah mengantongi 26 penampilan.
Dengan jumlah penampilan begitu banyak, sebenarnya tenaga Asnawi masih dibutuhkan di Jeonnam Dragons. Sebab sebagai pemain asing di Liga Korea, kesempatan semacam ini tidak datang pada setiap pemain.
Oleh karena itu tugas utama Asnawi adalah menunjukkan keinginannya untuk berubah. Menjadikan kritikan sang pelatih untuk perbaikan diri. Siapa tahu mampu memikat hati pelatih atau pelatih lain di Liga Korea.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Media Asing Sebut Erick Thohir Ketakutan Perubahan UU Naturalisasi Vietnam
-
Tiket Pembukaan Piala Presiden 2025 Mulai Dijual, Harga Dijamin Terjangkau!
-
Mikel Jauregizar Tolak Mentah-Mentah Tawaran Naturalisasi dari Timnas Malaysia
-
Gagal Lewati Australia, Indonesia Harus Puas di Posisi 6 AVC Nations 2025
-
Lakukan Comeback Epic, Timnas Voli Indonesia Sikat Vietnam dengan Skor 3-2
Artikel Terkait
Hobi
-
Perlengkapan Futsal, Kunci untuk Berlaga di AXIS Nation Cup
-
Optimis! Alex Tanque Bertekad Kembalikan Mahkota Juara pada PSM Makassar
-
Piala Presiden 2025 dan Bukti Kebenaran Saran Eks Pemain Timnas Terkait Regulasi Pemain Asing
-
Daftar Kontroversi Gelaran Piala Presiden 2025: Laga Final Pun Tak Luput dari Insiden
-
Final Piala Presiden 2025: Asnawi Mangkualam Selamatkan Wajah Persepakbolaan Indonesia
Terkini
-
Jump oleh BLACKPINK: Ungkapan Penuh Percaya Diri, Keberanian, dan Kebebasan
-
Berkaca pada Takopii no Genzai: Mengapa Visual Imut Buat Cerita Kian Ngeri?
-
Mau Hangout Tetap Classy? Intip 4 Gaya Kasual Elegan ala Krystal Jung
-
Barikan: Tradisi Syukur dan Guyub yang Sarat Makna Mistis di Jawa Timur
-
Bukan Sekadar Alien Gemas: Takopii no Genzai, Anime Dark Moe yang Membekas