Gelaran Piala Dunia U-17 secara resmi telah berakhir pada tanggal 2 Desember 2023 kemarin. Jerman yang tampil lebih baik, sukses menghempaskan Prancis di laga final.
Melalui adu tendangan penalti, Tim Panzer Muda sukses mengalahkan Prancis dan menahbiskan diri menjadi yang terbaik di level 17 tahun pada edisi tahun ini.
Namun sayangnya, gelaran Piala Dunia U-17 menyisakan sebuah rasa sesal pada diri coach Shin Tae Yong. Bukan terkait performa Timnas Indonesia U-17 yang hanya terhenti di babak grup, namun lebih ke perilaku para pelaku sepak bola di negeri ini secara umum.
BACA JUGA: Profil Timnas Libya, Lawan Uji Coba Timnas Indonesia Jelang Piala Asia 2023
Menyadur informasi yang diunggah oleh akun TikTok alam sultan pada 2 Desember 2023 lalu, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut sedikit menyesal karena event besar yang berlangsung di Indonesia tersebut tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku dunia sepak bola.
Dalam pernyataannya, coach STY menyayangkan event kelas dunia yang digelar di Indonesia tersebut tak memancing minat para pemain, pelatih atau insan pelaku industri bola sepak tanah air terutama para pemain.
"Jujur, bukan saya yang seharusnya menonton laga-laga ini, tetapi mereka yang bermain di lapangan secara langsung," ungkap coach Shin.
"Namun, pemain-pemain Indonesia saat ini memang tidak begitu banyak menonton laga-laga (tim) luar negeri, jadi sangat disayangkan," imbuhnya.
BACA JUGA: Generasi Emas Thailand Mulai Uzur, Waktunya Indonesia Ambil Alih Raja Sepak Bola ASEAN?
Komentar bernada menyesal dari coach Shin itu tentu saja memang seharusnya diungkapkan. Bagaimana tidak, ketika tontonan berkelas dunia tersaji di negeri ini, para pelaku dunia sepak bola tanah air justru tak antusias untuk datang secara langsung ke lapangan.
Padahal jika dilihat dari kualitas para pemain yang berlaga di Piala Dunia, sangat jelas terlihat momen ini bisa dijadikan kesempatan bagi para pemain, terutama pemain muda untuk mengasah pengetahuan mereka terkait cara bermain sepak bola di level tertinggi.
Tak hanya skill, di gelaran Piala Dunia U-17 lalu juga sejatinya ada banyak pelajaran yang bisa didapatkan, termasuk etika atau sopan santun pemain sepak bola ketika berlaga di kompetisi level dunia.
Namun sayangnya, hal tersebut tak menarik minat para pemain Indonesia ya, sehingga pantas untuk disesalkan oleh coach Shin Tae Yong.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Piala Asia U-20: Saat Raksasa Asia Harus Pertaruhkan Nasib Sampai Pertarungan Terakhir
-
Tak Cuma Bernasib Serupa, Indonesia dan Thailand Juga Punya Penyakit yang Sama di AFC U-20
-
Australia Menggila di Asia, Sebuah Tamparan Telak bagi Para Pemuja Piala AFF!
-
Sama-Sama Terjun di Piala Asia, Ada 3 Alasan Timnas Indonesia U-20 Era STY Lebih Baik
Artikel Terkait
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Cristiano Ronaldo Akhirnya Buka Suara
-
Bertahun-tahun Jadi Pelatih Timnas, Indra Sjafri Dulu Main di Klub Apa?
-
Dibuang Shin Tae-yong Karena Sudah Tua, Spasojevic Intip Peluang Dilirik Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia vs Australia: BTN Ungkap Persiapan Matang Patrick Kluivert
Hobi
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
Piala Asia U-20: Timnas Indonesia dan Yaman Jalani Pertarungan Pelipur Lara
-
Persik Kediri Bidik Kemenangan di Bali, Badai Cedera Tak Jadi Penghalang?
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase
-
J-Hope BTS dan IVE Dikonfirmasi Tampil di Festival Lollapalooza Berlin 2025