Kabar yang cukup mengejutkan datang dari dunia sepakbola Indonesia. Melansir dari akun Instagram @liga1hub, PSSI berencana akan membeli perangkat video assistant referee (VAR) yang akan digunakan untuk BRI Liga 1 2023/2024. Penggunaan teknologi VAR memang direncanakan akan diuji coba pada BRI Liga 1 musim ini yang direncanakan akan dimulai dilakukan pada putara kedua bulan Februari 2024 nanti.
PT LIB selaku penyelenggara liga Indonesia juga menyatakan akan membeli sekitar 15 unit sistem VAR untuk digunakan di Liga 1 nantinya. Melansir dari akun TikTok @mangkulangitt, 15 unit sistem VAR tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 100 Milyar rupiah dan dibeli melalui provider yang direkomendasikan oleh FIFA, yakni Hawk-eye Innovations.
Salah satu pihak PT LIB, yakni Sabina Katya mengaku pihaknya berencana menggunakan VAR tersebut untuk beberapa laga di BRI Liga 1 musim 2023/2024 yang akan dilakukan pada bulan Februari 2024 mendatang.
“Rencana pemakaian VAR di pertengahan musim BRI Liga 1, tepatnya pada Februari 2024," ujar Sabina Katya dalam launching Liga Fan di Jakarta Pusat, dikutip dari akun Instagram @liga1hub.
Siapkah Para Wasit Liga Indonesia Dalam Mengoperasikan VAR?
Rencana pengoperasian VAR memang menjadi salah satu urgensi dan target tersendiri oleh PSSI pimpinan Erick Thohir. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), rencana penggunaan VAR memang telah dikemukakan pada akhir tahun 2022 lalu dan akan dilakukan pada musim 2023/2024 ini untuk masa uji cobanya.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, pihak PSSI dalam tahun 2023 ini juga telah melakukan seleksi wasit sesuai standar FIFA dan AFC, serta melakukan serangkaian pelatihan menggandeng pihak dari FIFA untuk mempersiapkan para operator VAR dan juru adil di lapangan untuk mengoperasikan teknologi yang baru di Liga Indonesia tersebut.
Penggunaan VAR tersendiri memang sangat diingkan oleh banyak pihak, khusunya pecinta sepakbola Indonesia. Pasalnya, seringkali pengamat dan para fans menyoroti kinerja wasit dan perangkat pertandingan yang seringkali merugikan pihak atau tim-tim lain dalam pengambilan keputusan. Diharapkan dengan adanya penerapan teknologi VAR tersebut dapat membantu kinerja wasit untuk dapat mengambil keputusan yang adil sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Namun, tentunya yang perlu digarisbawahi adalah mengenai update peraturan yang terbaru dari FIFA. Hal ini meskipun mendasar namun tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu kelemahan juru adil di dunia sepakbola Indonesia, termasuk para pemainnya yang terkadang tidak mengetahui peraturan terbaru di dunia sepakbola Internasional.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Operasional VAR Liga 1 Dikritik Banyak Pihak, PSSI Perlu Lakukan Evaluasi
-
Tak Hanya Gacor! 3 Alasan yang Bisa Buat Egy Maulana Vikri Dipanggil Timnas Indonesia
-
Heboh Munculnya Grup Fantasi Sedarah, Bukti Kemerosotan Moral Masyarakat?
-
Mees Hilgers Ukir Rekor, Patrick Kluivert Harus Jeli Manfaatkan Sang Pemain
-
Auto Masuk Timnas! Asnawi Mangkualam Kembali Cetak Rekor di Liga Thailand
Artikel Terkait
-
BRI Liga 1: Menjamu Persija Jakarta, Persebaya Dipastikan Tanpa Pilar di Lini Belakang
-
BRI Liga 1: Hadapi PSIS Semarang, Borneo FC Usung Misi Pertahankan Posisi Puncak
-
Hadapi Bhayangkara FC di BRI Liga 1, PSM Makassar Perlu Waspadai Pemain Ini
-
EURO 2024 Perkenalkan Bola Canggih, Bisa Deteksi Handball
-
BRI Liga 1: Bermain di Kandang Sendiri, Bali United Tundukkan Arema FC 3-2
Hobi
-
BRI Liga 1: Madura United Terhindar dari Degradasi, Bali United Gigit Jari
-
Berpotensi Comeback ke Timnas Indonesia, Asnawi Bakal Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars?
-
BRI Liga 1: Pieter Huistra Janjikan Malam Spesial untuk PSS Sleman
-
MU Lawan ASEAN All Stars: 2 Alasan Fans Timnas Indonesia Lebih Baik Skip!
-
Hanya Mendominasi Sprint Race, Marc Marquez Harus Fokus di Main Race
Terkini
-
Pantai Tablolong, Wisata Populer dengan Ciri Khas Lopo Unik di Kupang
-
Bicara Luka Memang Tidak Mudah dalam Film Mungkin Kita Perlu Waktu
-
Benteng Tolukko, Kini Jadi Objek Wisata Sejarah di Ternate
-
KISS OF LIFE Batal Tampil di KCON LA 2025, Imbas Isu Apropriasi Budaya
-
Dari Pop ke Dangdut: Transformasi Epik Anya Geraldine di Film Mendadak Dangdut!