Pernah tidak, tiba-tiba otak sama sekali tidak bisa diajak kompromi untuk menulis. Duduk di depan laptop atau pun memegang gawai, tapi jar-jemari ini tidak juga melahirkan rangkaian kalimat. Hanya bengong saja.
Gejala ini sering disebut dengan istilah writer’s block. Atau secara gampang adalah kebuntuan menulis. Pada saat semacam ini seorang penulis tiba-tiba tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa kehilangan kemampuan menulis.
Ada banyak penyebab yang melatarbelangi hal ini. Namun pada intinya semua kembali pada si penulis itu sendiri untuk membangkitkannya kembali.
Dalam beberapa artikel yang ada di Google, banyak hal yang dapat dilakukan untuk membangkitkan kembali gairah menulis itu. Namun, sebenarnya ada satu cara yang sederhana dan murah meriah. Cara itu adalah membaca.
Yah, benar hanya dengan membaca. Termasuk membaca tulisan teman lain yang sefrekuensi dengan genre kita. Yakin dengan car aini, naluri menulis itu akan bangkit lagi.
Dalam beberapa kasus, seseorang bisa tiba-tiba muncul ide saat membaca tulisan teman lain. Bisa saja tema yang diusung sama, namun dia menuliskannya dari sudut pandang lain.
Bagi yang suka nulis bola, saat membaca tulisan teman tentang Stefano Lilipaly, bisa saja muncul ide. Jika bacaan yang dibaca membahas dari kemarahan Bos Borneo FC, bisa saja kita buat dari kaca mata Shin Tae-yong. Atau bisa juga dari sisi pemainnya.
Pokoknya, banyak celah yang bisa digunakan untuk menulis. Langkah kadang sering dikatakan mencuri ide orang. Hal ini tidak masalah, sepanjang redaksi kalimat yang dibuat murni dari sang penulis sendiri. Seandainya isu yang diangkat sama, gak masalah.
Nah jika demikian maka benar kata orang bijak, seorang penulis itu juga harus menjadi pembaca yang baik. Karena selain memperluas wawasan juga menemukan diksi atau gaya bercerita baru yang dilakukan penulis lain.
Makin banyak bacaan yang dimiliki, dijamin semakin gurih tulisannya dari segi menunya. Demikian pula dari segi penyajiannya akan semakin menarik setelah mempelajari cara orang lain bercerita.
Maka mau tidak mau membaca harus menjadi menu utama bagi siapapun yang telah merelakanj dirinya terjun di dunia tulis-menulis.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
Artikel Terkait
-
Momen Guru Periksa Tulisan Tangan Murid, Lebih Indah dari Tulisan Dokter
-
Apa itu Reading Goal? Pembaca Pemula Harus Tahu 5 Langkah untuk Memulainya
-
Pentingnya Memelihara Ingatan Bersama Buku 'Mewaraskan Diri dengan Membaca'
-
Panduan Menulis Cerita Anak dalam Buku 'Menulis Kreatif Buku Bacaan Anak'
-
Gramedia Jual Buku Murah tapi Warga Lebih Suka Baca Lewat Smartphone
Hobi
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Harus Jalani Kualifikasi Piala Asia untuk Edisi 2027, Malaysia Benar-Benar Tak Beruntung!
-
Gigit Jari! Indonesia Open 2025 Buktikan Bulutangkis Indonesia Merosot Tajam?
-
Menang Lawan Jepang di Laga Pamungkas, Timnas Indonesia Kudeta Vietnam di Rangking Dunia
-
Tanpa Ivar Jenner, Ini Prediksi Line-up Timnas Indonesia saat Hadapi Jepang
Terkini
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
-
Rilis Teaser, Film The Lost Bus Suguhkan Aksi Penyelamatan yang Dramatis