Menjelang perhelatan Piala Asia 2023, Philippe Troussier dalam tekanan hebat. Performa timnas Vietnam yang akhir-akhir ini menurun menjadi pangkal penyebabnya. Public sepak bola Vietnam membandingkannya dengan prestasi Park Hang-seo.
Kondisi seperti inilah yang menjadi sorotan media Korea OSEN, Senin (8/1). “Pelatih Vietnam Troussier merasa tertekan dengan kesuksesan yang diraih pelatih Park Hang-seo. Pelatih Perancis ini merasa fans Vietnam masih membandingkannya dengan pendahulunya,” tulis OSEN.
Hal ini menjadi beban berat bagi Troussier. Sebab selama 6 tahun kepelatihannya (2017-2023), Park Hang-seo berlimpah prestasi. Di Asia Tenggara sendiri, Vietnam mampu menjadi kampiun sepak bola menggeser Thailand yang selama ini berkuasa.
Bahkan dalam ajang Piala Asia 2017, Vietnam mampu melangkah jauh. Di bawah Park Hang-seo, timnas Vietnam mampu menjejak babak 8 besar.
Berbagai prestasi ini membuat Vietnam menjadi tim yang disegani. Tidak hanya di Asia Tenggara, tapi juga di Asia. Namanya seakan menjadi representasi sepak bola Asia Tenggara.
Di bawah kepemimpinan Troussier, Vietnam tampak mulai berkurang kegarangannya. Dalam beberapa even, bahkan Vietnam mampu dikalahkan Indonesia, musuh yang selama ini selalu dikalahkan.
Demikian pula dalam rangkaian FIFA Matchday kemarin. Dalam 3 pertandingan, Vietnam sama sekali tidak mampu meraih kemenangan. Mereka selalu kalah, bahkan tidak mampu mencetak gol sama sekali.
Langkah membanding-bandingkan yang berujung pada kritik keras terhadap Troussier ini mirip yang terjadi di Manchester United saat ini.
“Di Vietnam, setiap kali pelatih Troussier memimpin murid-muridnya berkinerja buruk, opini public terus-menerus menyebut pelatih Park Hang-seo. Ini seperti Sir Alex Ferguson meninggalkan Man United, penggantinya Park Hang-seo selalu mendapat banyak tekanan,” lanjut OSEN.
Memasuki perhelatan Piala Asia 2023 yang tinggal beberapa hari lagi, tekanan terhadap Troussier semakin keras. Badai cedera yang menghantam timnas Vietnam, membuat skuat yang dibawanya tidak ideal.
Sementara dalam Piala Asia fase grup, Vietnam harus menghadapi Kyrgiztan, Jepang, Indonesia, dan Irak. Sebuah pertandingan yang tidak akan mudah, termasuk saat menghadapi Indonesia sang musuh bebuyutan.
Kondisi Troussier benar-benar tidak menguntungkan. Sebab hujatan fans mungkin saja akan bertambah ketika Troussier gagal di ajang ini. Dan bukan tidak mungkin berujung pada pemecatan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Timnas Iran Punya Strategi Khusus Jelang Lawan Timnas Indonesia
-
Pelatih Iran Senasib dengan Shin Tae-yong, Dikritik Soal Pemanggilan Pemain Jelang Piala Asia 2023
-
Kondisi Terakhir Timnas Indonesia Jelang Lawan Iran
-
Gelandang Irak Waspadai Timnas Indonesia, Lupakan Momen Bantai Garuda di Kualifikasi Piala Dunia
-
Hari Ini Tidak Ada Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Iran, Ini Alasannya
Hobi
-
Indonesia vs China: Saat Tim Haus Kemenangan Menjamu Tim Paling Mengenaskan
-
China Rencanakan Tampil Menyerang, Keuntungan Besar Justru Bakal Didapatkan Timnas Indonesia!
-
Indonesia Open 2025: Match Sengit, Jafar/Felisha Terhenti di Babak Kedua
-
Indonesia vs China: Marselino Absen, Waktu yang Tepat bagi Egy Maulana untuk Tunjukkan Pesonanya
-
Laga Krusial Lawan China, Kluivert Jangan Sampai Lakukan Eksperimen yang Tak Jelas!
Terkini
-
Review Film Ballerina: Spin-off John Wick yang Kurang Nampol?
-
Vivo X Fold 5 Rilis Juli Mendatang, Diyakini Bakal Jadi HP Lipat Paling Ringan di Dunia
-
Ulasan Buku The Family Dynamic:Peran Orang Tua dalam Membentuk Anak Sukses
-
Apple iPhone 17 Series Siap Meluncur September 2025, Intip Spek dan Prediksi Harganya
-
Menembus Batas Budaya, Strategi Psikologis Mahasiswa Rantau