Kekalahan Vietnam 0-1 dari timnas Indonesia di babak penyisihan Piala Asia 2023 menimbulkan kegemparan di Vietnam. Sebagian besar pihak seolah tidak percaya dengan hasil ini. Pasalnya selama ini Vietnam begitu dominan terhadap Indonesia.
Serangan tidak kalah hebat mengarah pada Philippe Trousier, pelatih timnas Vietnam. Sebagian besar masyarakat merasa jerih payah Park Hang-seo selama ini membawa nama besar Vietnam, dirusak oleh pelatih asal Prancis ini.
Namun di balik berbagai kecaman itu, terdapat satu analisa yang logis terkait kekalahan Vietnam dari Indonesia. Dan analisa itu diamini Troussier sebagai pelatih Vietnam.
Ulasan mengenai faktor tersebut muncul pada media Vietnam soha.vn (20/1). Faktor tersebut adalah mengenai kebugaran para pemain Vietnam dalam laga melawan Indonesia.
Media ini mengatakan bahwa para pemain Vietnam tidak mampu mempertahankan kebugarannya untuk berlari di lapangan selama 90 menit. Sebalinya para pemain Indonesia sangat mampu.
Hal ini tidak pernah terjadi saat Vietnam diasuh oleh Park Hang-seo. Saat itu dalam setiap pertandingan para pemain Vietnam mampu bermain spartan tidak mengenal lelah.
Kenyataan itu pun diakui oleh Troussier. “Saat ini tim Vietnam baru bermain 60-70 menit, dan di penghujung pertandingan sepertinya para pemain tidak mampu mempertahankannya. Gaya bermain saya memerlukan intensitas tinggi, bahkan ketika saya tidak menguasai bola pun saya harus bergerak, sehingga setiap pertandingan seorang pemain berlari rata-rata 8 – 10 kilometer. Untuk memotivasi pemain, turnamen domestik juga harus ditingkatkan, karena semua pemain kita bermain di dalam negeri,” terang Philippe Troussier dikutip dari soha.vn (20/1).
Apa yang diucapkan Troussier ada benarnya. Ketika kebugaran semakin menurun, maka konsentrasi dan fokus permainan bisa berubah. Dan bukan tidak mungkin akan merugikan tim.
Salah satu contoh keluarnya kartu merah untuk pemain Vietnam dalam laga tersebut. Pelanggaran yang terjadi terhadap Marselino Ferdinan disebabkan oleh pemain Vietnam kalah sprint.
Kondisi berbanding terbalik, meski sudah menjalani pertandingan 90 menit, kebugaran Marselino Ferdinan masih bagus. Karena ketinggalan dalam adu lari ini, menyebabkan pemain Vietnam diganjar dengan kartu kuning kedua yang berarti kartu merah.
Hal ini pula yang menyebabkan para pemain Vietnam selalu kalah dalam duel. Pressing ketat ditambah dengan permainan keras, membuat pola permainan Vietnam tidak mampu berkembang.
Menyoroti hal ini jelas bahwa apa yang dilakukan Troussier dalam melatih timnas Vietnam, sangat jauh berbeda dengan Park Hang-seo. Era kepemimpinan Troussier karakter permainan Vietnam jauh berubah.
Baca Juga
-
Dilengserkan dari Kursi Pelatih, Nasib Jesus Casas Mirip Shin Tae-yong
-
3 Hal yang Membuat Prestasi Timnas Indonesia U-17 Layak Mendapat Apresiasi
-
Tanpa Gustavo Almeida, Persija Jakarta Hadapi Madura United FC di Bangkalan
-
Jamu CAHN FC, PSM Makassar Optimis Mampu Tembus Babak Final ACC 2025
-
Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025
Artikel Terkait
-
Sedikit Lebih Tinggi dari UMR Yogya, Segini Gaji Pemain di Liga Kamboja
-
Kabar Tak Enak Ragnar Oratmangoen, Bakal Senasib dengan Nathan Tjoe-A-On?
-
Karma Wasit Ahmed Al Kaf Usai Rugikan Timnas Indonesia, Didepak FIFA
-
Naturalisasi Merajalela, Bojan Hodak: Fokusnya Pembinaan Pemain Muda, Ini Masalah
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
Hobi
-
Asnawi Mangkualam Perkuat ASEAN All Stars, Erick Thohir Singgung Kluivert
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
Terkini
-
Cinta dalam Balutan Hanbok, 4 Upcoming Drama Historical-Romance Tahun 2025
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Stray Kids Raih Sertifikasi Gold Keempat di Prancis Lewat Album HOP
-
Ulasan Novel 1984: Distopia yang Semakin Relevan di Dunia Modern
-
Ulasan Novel Harga Teman: Ketika Hasil Kerja Tidak di Hargai oleh Klien