Skuad Garuda mengakhiri laga pamungkas fase penyisihan grup D Piala Asia 2023 dengan hasil yang kurang memuaskan. Diharapkan untuk mampu mencuri poin dari Jepang, Timnas Indonesia pada akhirnya justru tertunduk lesu di akhir laga.
Pada pertandingan yang dilangsungkan di Al Thumama Stadium tersebut, anak asuh Shin Tae Yong tersebut harus kandas dengan skor 1-3. Menyadur laman AFC pada Kamis (25/01/2024), gol kemenangan Jepang dipersembahkan oleh Ayase Ueda di menit ke 6 dan 52, serta satu gol bunuh diri dari Justin Hubner pada menit ke 88.
Sementara satu-satunya gol balasan dari Indonesia, dilesakkan oleh Sandy Walsh saat pertandingan memasuki menit ke 90+1. Meskipun kalah di pertandingan terakhir, namun penampilan Timnas Indonesia di pertandingan melawan Jepang tak bisa dikatakan buruk.
Memang benar, dalam unggahan kanal YouTube RCTI Entertainment, Indonesia harus bermain dalam kurungan The Samurai Blue, namun Marselino Ferdinan dan kolega tetap bisa mengkreasikan beberapa peluang.
Bahkan, jika kita tarik lebih luas lagi dalam tiga pertandingan yang telah dijalani, Timnas Indonesia mampu bermain dengan cukup apik selama di gelaran. Dalam kekalahan 1-3 kontra Irak di laga pembuka, penampilan para pemain Indonesia pun sangat terlihat etos kerjanya.
Pun demikian saat bermain melawan Vietnam, kerja keras para pemain terlihat konstan selama 90 menit pertandingan. Dan di laga kontra Jepang, mereka pun menunjukkan hal yang sama.
Dengan permainan yang mereka tunjukkan dalam tiga pertandingan, lantas, apa yang harus disedihkan oleh para penggawa Garuda? Tentunya tidak ada!
Hasil akhir di laga melawan Irak dan Jepang memang Timnas Indonesia menelan kekalahan. Namun, hal itu tak patut untuk membuat mereka bersedih, terlebih ketika melihat gaya bertarung yang telah mereka perlihatkan.
Hasil akhir memang mengecewakan dan membuat Indonesia terancam untuk berhenti langkahnya. Namun, permainan yang ditampilkan dalam tiga laga fase penyisihan grup, sudah cukup untuk memenangkan hati para pencinta sejati Timnas Indonesia.
Perlu digarisbawahi, ini adalah "hati para pencinta sejati", bukan pendukung karbitan yang akan memuji Timnas Indonesia saat meraih kemenangan, dan menghujat saat menelan kekalahan.
Karena sejatinya, pencinta sejati Timnas Indonesia tak akan tergerus kecintaannya saat Pasukan Merah Putih harus menerima hasil minor dari lawan-lawan yang dihadapinya.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Bukan Hanya FIFA, Argentina Juga Ikut Hantam Malaysia Terkait Skandal Pemain Naturalisasi
-
Terbaca dari Skuat Final! Nova Arianto Dipastikan Ikuti Jejak STY di Piala Dunia U-17
-
Piala Dunia U-17 Tinggal Hitungan Hari, Bagaimana Rekor Capaian para Calon Lawan Timnas Indonesia?
-
Persib dan Dewa United Sama-Sama Bertarung di Level Asia, Siapa yang Lebih Berpeluang Juara?
Artikel Terkait
-
WAGs Timnas Indonesia Beri Dukungan Langsung ke Qatar, Netizen Heboh
-
Piala Asia 2023: Jika Lolos, Timnas Indonesia akan Lawan Negara Peringkat 25 Dunia
-
Beri Penalti ke Samurai Biru, Wasit Pemimpin Laga Timnas Indonesia Pernah Timba Ilmu di PSSI-nya Jepang
-
Kisah Yordania Pernah Bantu Indonesia Lolos ke Piala Asia 2023, Kini Bakal Terulang?
-
Dapat Pengalaman Berharga di Piala Asia 2023, STY Merasa Timnas Indonesia Tak Selemah Ranking FIFA
Hobi
-
Diisukan Latih Indonesia, Oscar Garcia Ternyata Miliki Kesamaan dengan STY!
-
Bakal Duplikasi Taktik STY, Siapa yang Akan Dipilih Nova Arianto Jadi Jenderal Lini Tengah?
-
Lagi-Lagi Kandas, Rapor Merah Leo/Bagas yang Makin Disorot Badminton Lovers
-
FIFA ASEAN Cup: Peluang Indonesia Juara Lebih Besar Dibanding di AFF Cup?
-
Nova Arianto Optimis Tatap Piala Dunia U-17, Bekal Garuda Muda Sudah Cukup?
Terkini
-
Ulasan Novel Book Shamer: Bukan Sekadar Potret Penulis Antikritik
-
Novel The Prodigy: Menemukan Diri di Tengah Sistem Sekolah yang Rumit
-
Dunia Sunyi: Belajar Melihat Kekuatan dari Keheningan
-
Stop Menunda! 6 Alasan Umrah di Usia Muda Lebih Menguntungkan!
-
Rude Beautiful Girl: Luka yang Menjadi Benteng dan Cara Perempuan Bertahan