Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Agus Siswanto
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong (pssi.org)

Shin Tae-yong menyampaikan bahwa ada beberapa negara yang memintanya untuk melatih timnas mereka. Ucapan ini diucapkan saat diwawancarai media Korea Selatan Sports Kyunghyang Senin (29/1).

“Saya mendapatkan tawaran (melatih dari negara lain) sekira satu minggu lalu,” kata Shin Tae-yong.

Ucapan yang terkesan biasa saja tersebut dapat diinterpresikan bermacam-macam. Bisa saja Shin Tae-yong menyampaikan kehebatannya memoles timnas Indonesia hingga menarik negara lain.

Atau mungkin juga menunjukkan bahwa ada negara lain yang membutuhkan jasanya jika PSSI tidak memberikan perpanjangan kontrak. Kontrak Shin Tae-yong berakhir pada bulan Juni 2024.

Masalah mana yang benar, pasti Shin Tae-yong sendiri yang tahu. Apakah ucapannya sebagai early warning semacam gertakan halus pada PSSI atau hanya cerita biasa.

Jika ini diartikan sebagai gertakan halus, mungkin saja dikaitkan tentang rumor yang beredar bahwa PSSI tengah berburu pelatih lain. Konon nama Hansi Flick, mantan pelatih timnas Jerman yang kini Tengah menganggur.

Jika ini benar, bisa saja Shin Tae-yong yang Tengah mengasah timnas Indonesia menjadi gerah. Bagaimanapun juga sebagai manusia dia merasa tidak nyaman dengan situasi ini.

Bahkan dalam pernyataan lain Shin Tae-yong mengatakan bahwa dia bisa saja meninggalkan Indonesia setelah membayar sejumlah denda. Jika dikaitkan dengan ucapan yang pertama, bisa saja itu berhubungan.

Namun Erick Thohir menyikapi dengan tenang sikap Shin Tae-yong ini.

“Saya kan orang professional, jadi saya pegang prinsip itu. Kesepakatan saya dan STY yang kontraknya habis hingga Juni ada dua parameter, yakni timnas senior lolos 16 besar Piala Asia yang kemarin dan 8 besar Piala Asia U-23. Kita punya komitmen itu, baru kemudian bicara perpanjangan untuk 2027,” kata Erick di laman resmi PSSI dikutip pada Rabu (31/02/2024).

Dari ucapan Erick Thohir yang menganggap dirinya professional tetap memegang klausul kontrak. Artinya jika 2 parameter tersebut tercapai, maka perpanjangan kontrak baru dibicarakan.

Sehingga dari klausul tersebut, paling cepat baru pada awal Mei baru bisa diukur pencapaian Shin Tae-yong berkaitan dengan target yang dibebankan.

Ada kekhawatiran Shin Tae-yong tidak sabar dan meninggalkan timnas Indonesia sebelum habis kontrak. Hal ini kecil kemungkinannya, paling tidak dari apa yang diucapkannya sendiri.

Selama ini Shin Tae-yong selalu menghargai komitmen. Tidak mungkin dia akan meninggalkan tim yang dibangunnya susah payah. Sebab jika itu yang dilakukan sama saja merusak nama baiknya.

Akhirnya semua berpulang pada kedua belah pihak. Bulan April tidak lama lagi, rasanya kedua belah pihak masih mempunyai urat kesabaran yang cukup panjang.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Agus Siswanto