Perhelatan turnamen Piala Asia 2023 kini tengah memasuki fase-fase akhir. Empat tim terbaik yang tersisa, akan berjibaku kembali memperebutkan dua slot tiket ke partai puncak kejuaraan.
Menyadur laman resmi AFC, empat negara yang tersisa, yakni Qatar, Iran, Korea Selatan dan Yordania, akan mengadu nasib kembali demi meraih kejayaan di turnamen kali ini.
Uniknya, pada pertandingan babak semifinal ini, satu laga akan mempertemukan Korea Selatan melawan Yordania. Bagi para penikmat sepak bola, pertemuan antara Korea Selatan dan Yordania ini tentu menjadi sebuah hal yang menarik.
Pasalnya, kedua tim ini memiliki sejarah pencapaian yang berbeda sepanjang keikutsertaan keduanya di turnamen level tertinggi antar negara di Benua Kuning tersebut.
Ibarat bumi dan langit, apa yang ditunjukkan oleh Korea Selatan dan Yordania laksana pertemuan dua tim yang memiliki kasta berbeda. Korea Selatan, walau bagaimanapun merupakan salah satu tim mapan di benua Asia, langganan major tournament kelas dunia, dan kerap menjadi raja di setiap penyelenggaraan kejuaraan level benua.
Bagaimana tidak, untuk level Piala Asia saja Taeguk Warriors tercatat telah mencicipi manisnya gelar juara sebanyak dua kali dan empat kali finish sebagai runner-up. Laman AFC mencatat, Korea Selatan menjadi juara pada tahun 1956 dan 1960, sementara titel runner-up mereka rengkuh di edisi 1972, 1980, 1988 dan terakhir pada 2015 lalu.
Sebuah pencapaian yang tentunya tak akan bisa dilakukan oleh tim yang memiliki kualitas biasa-biasa saja bukan?
Sementara sang calon lawan, Yordania, catatan terbaik mereka hanyalah mencapai babak semifinal gelaran. Itupun baru bisa mereka lakukan di Qatar kali ini.
Sebelumnya, pada empat kali keikutsertaan Yordania di ajang Piala Asia, prestasi terbaik mereka hanyalah sampai di babak perempat-final. Kedua capaian itu mereka raih saat gelaran Piala Asia edisi 2004 dan 2011, dan baru bisa mereka perbaiki di turnamen edisi kali ini.
Jadi, menariknya di sini adalah, Korea Selatan yang selama ini menjadi salah satu kekuatan utama di persepakbolaan benua Asia, harus mempertahankan kelas mereka saat menghadapi gempuran Yordania yang secara sejarah bukanlah tim kelas atas di persepakbolaan benua ini.
Kira-kira, Yordania yang akan terpelanting, ataukah Korea Selatan yang akan terguling?
Baca Juga
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
AFF Bentuk Tim ASEAN All Stars, Perlukah Para Pemain Timnas Indonesia Turut Serta?
-
Hanya Satu Pemain yang Masuk Tim ASEAN All Stars, Pendukung Timnas Indonesia Siap Kecewa
-
Semifinal AFC U-17: Saat Tim Bernapas Kuda Bertemu dengan Tim Bertenaga Badak
-
Masuki Babak 4 Besar, Tim Mana yang Paling Lemah di Semifinal Piala Asia U-17?
Artikel Terkait
-
Timnas Indonesia U-17 Bubar Jalan, Bertemu 2 Bulan Lagi di Piala Dunia U-17 2025
-
Tapaki Partai Puncak, Romantisme Pendukung Uzbekistan dan Indonesia Terus Berlanjut
-
Timnas Indonesia U-17 Diminta Move on dari Korea Utara, PSSI Rencanakan Agenda Khusus
-
Daftar Pemain Keturunan Wajib Bela Timnas Indonesia U-17 Biar Gacor di Piala Dunia U-17 2025
-
Timnas Indonesia U-17 Tampil Beruntun di 2 Edisi Piala Dunia, PSSI Ingin Lebih
Hobi
-
PSSI Segera Rekrut Direktur Teknik, Makin Serius Cari Talenta Potensial
-
3 Keuntungan bagi Indonesia saat Jadi Tuan Rumah Gelaran AFF Cup U-23 2025
-
Jadwal F1 GP Arab Saudi 2025: Lando Norris Percaya Diri Raih Hasil Positif
-
Bali United Kalah Tipis di Bandung, Stefano Cugurra Umumkan Perpisahan
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
Terkini
-
Baru Tayang Raih Rating Tinggi, 5 Alasan The Haunted Palace Wajib Ditonton!
-
Review Film Warfare: Tunjukkan Perang dan Kekacauan dengan Utuh serta Jujur
-
Hidup dalam Empati, Gaya Hidup Reflektif dari Azimah: Derita Gadis Aleppo
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Selamat! Mark NCT Raih Trofi Ketiga Lagu 1999 di Program 'Music Core'